Anak Abu Bakar Baasyir Tegaskan Ayahnya Cinta NKRI, Dia Cuma Ingin Negeri Ini Diatur Syariat Allah

ABDUL Rohim, putra ketiga terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir, menegaskan ayahnya sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

ISTIMEWA
Abu Bakar Baasyir di dalam ruang periksa klinik Kencana, RSCM, Jakarta, Kamis (1/3/2018) 

ABDUL Rohim, putra ketiga terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir, menegaskan ayahnya sangat mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia pun mengatakan anggapan yang muncul di masyarakat bahwa ayahnya anti NKRI, adalah tidak benar.

Hal itu ia ungkapkan saat konferensi pers di kantor hukum Mahendradatta, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).

"Kalau memang sekarang ada anggapan bahwa Ustaz Abu Bakar anti NKRI, tidak cinta terhadap NKRI, ini menurut kami tidak benar. Justru Ustaz Abu Bakar Baasyir adalah orang yang paling cinta terhadap negara ini, NKRI. Dan kecintaan itu ingin beliau sampaikan dalam suatu bentuk yang beliau yakini akan membawa kebaikan terhadap negeri ini," tutur Rohim.

Pembebasan Abu Bakar Baasyir Dikaji Ulang, Fahri Hamzah Nilai Pemerintah Bingung

Ia pun menjelaskan, ayahnya meyakini kebaikan dan keberkahan Indonesia ada di tangan Allah.

Untuk itu, ayahnya mendakwahkan hal tersebut.

"Karena beliau adalah seorang ulama, beliau belajar dari Alquran dan hadis, beliau meyakini bahwasanya keberkahan negeri ini, kebaikan negeri ini, baldatun toyyibatun wa robbun ghofur negeri ini, diatur oleh syariat Allah SWT, diatur oleh tatanan Allah SWT sebagai pencipta, pemelihara, dan Allah yang mengadakan negeri ini. Makanya beliau perjuangkan ini," jelas Rohim.

Ia pun mengatakan bahwa ayahnya telah melakukan hal tersebut sejak tahun 1970-an, dan kerap keluar masuk penjara karena keyakinannya tersebut.

Fadli Zon Nilai Pembebasan Abu Bakar Baasyir Manuver Politik untuk Dapatkan Simpati Umat Islam

"Maka sekali lagi kami tegaskan, ini bukan setahun dua tahun ini. Ini beliau sudah ucapkan, sampaikan, dakwahkan ini sejak tahun 70 an. Beliau keluar masuk penjara itu karena masalah ini," ucap Rohim.

Ia pun menilai anggapan yang menyangsikan kecintaan ayahnya terhadap NKRI tidak beralasan dan tudingan sepihak.

"Jadi kemudian kalau masih ada yang menyangsikan kecintaan beliau terhadap NKRI, Indonesia, ini menurut kami sesuatu yang tidak beralasan dan hanya tudingan sepihak. Justru bukti yang ada menunjukkan beliau sudah menunjukkan rasa cintanya dengan apa yang beliau ingin yakini, ingin supaya negeri ini kembali kepada sesuatu yang beliau yakini akan membawa kebaikan," beber Rohim.

Tanggapan Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra, kuasa hukum Jokowi, mengungkapkan proses pemberian pembebasan kepada Abu Bakar Baasyir sempat terganjal.

Sebenarnya, Abu Bakar Baasyir sudah bisa mendapatkan pembebasan bersyarat karena telah menjalani dua per tiga masa hukumannya.

Namun, Abu Bakar Baasyir menolak karena diwajibkan menandatangani pernyataan taat pada Pancasila dan tidak mengulangi tindak pidananya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved