Kasus DBD Tertinggi di Jakarta Barat di Tiga Titik, Ini yang Dilakukan Kasudinkes Jakbar

Kalideres, Grogol Petamburan dan Cengkareng, diketahui menjadi kawasan yang rawan serta langganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Warta Kota
Ilustrasi nyamuk demam berdarah dangue. 

Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan

Warta Kota, Palmerah - Tiga titik wilayah yang berada di Jakarta Barat, antara lain Kalideres, Grogol Petamburan dan Cengkareng, diketahui menjadi kawasan yang rawan serta langganan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal ini dibenarkan Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat, Weningtyas Purnomo Rini.

"Per 28 November 2018 ini, untuk kasus DBD paling tertinggi di tiga titik Jakarta Barat, yaitu Kalideres, Grogol Petamburan, Cengkareng. Di Grogol Petamburan, kasus DBD-nya kian turun sejak Juni 2018 lalu," jelas Weningtyas, Kamis (29/11/2018).

Kesadaran masyarakat dalam membersihkan lingkungan guna mengantisipasi kasus DBD ini dinilai baik.

Wilayahnya Langganan DBD, Lurah Palmerah Anjurkan Warga Pakai Obat Oles

Siswa SMP di Depok Meninggal karena DBD, Sempat Muntah-muntah dan Pingsan

Diakuinya petugas pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah Jakarta Barat juga sudah bagus.

"Namun sebagian kesadaran masyarakat soal genangan air yang bisa jadi tempat nyamuk itu bersarang, masih kurang. Karena telur nyamuk itu sarangnya di genangannair dan munculnya jentik-jentik. Ditambah lagi, ada lahan kosong juga bisa menjadi sarang nyamuk," ujarnya.

Mengantisipasi bertambahnya kasus DBB, dia mengatakan pihaknya tengah mengupayakan membentuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di lingkungan warga.

Jumantik, dinilai efektif melakukan pengecegahan dini kasus DBD.

Wali Kota Jakarta Selatan Ajak Warga Pasar Minggu Waspada DBD

"Jumantik, bertanggungjawab membetantas nyamuk seperti menutup, menguras dan juga mengubur (3M). Tugasnya itu satu rumah satu jumantik atau self jumantik atau juga jumantik mandiri. Jadi setiap rumah harus mempunyai satu penanggungjawab sebagai jumantiknya," jelas Weningtyas.

Lalu, tugas jumantik tak hanya dilakukan oleh satu orang dalam satu rumah tangga, namun adanya peran serta orang sekitar.

Menurutnya, warga di Jakarta Barat kurang aktif Jumantik.

"Sehingga butuhkan pihak lain yang ikut serta. Bisa satpam setempat, atau PPSU juga bisa ya untuk menjadi petugas jumantik. Saya katakan agar DBD jangan dianggap sepele, serta harus gotong-royong untuk mencegahnya. Lurah dan Camat juga tak lupa mengimbau warganya itu agar bersama-sama mencegah DBD," ujarnya. (BAS)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved