Berstatus Residivis, Komplotan Nona Sudah Puluhan Kali Menodong di Terminal Tanjung Priok

“Kurang lebih dari pengakuan sudah 30 kali, itu dalam sebulan. Belum bulan-bulan yang sebelumnya.”

Penulis: Junianto Hamonangan |
New York Post
Ilustrasi penodongan 

 WARTA KOTA, TANJUNG PRIOK ---  Komplotan Nona cs diringkus jajaran Polsek Tanjung Priok.

Mereka merupakan komplotan yang sudah berulang-ulang melakukan aksi penodongan di Terminal Tanjung Priok.

Selain itu, mereka residivis yang sudah bolak balik keluar-masuk penjara.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Supriyanto mengatakan, para pelaku dalam menjalankan aksinya kerap memakai umpan anak kecil untuk meminta uang, kemudian menodong korbannya.

Pelaku Penodongan di Dalam Angkot di Koja Jakarta Utara Berstatus Residivis

“Kurang lebih dari pengakuan sudah 30 kali, itu dalam sebulan. Belum bulan-bulan yang sebelumnya,” kata Supriyanto, Senin (26/11/2018).

Dalam melakukan aksinya, pelaku tidak melukai korbannya. Namun, mereka mengincar korban yang pendatang baru di Jakarta.

“Mereka residivisis 365 (pencurian dengan kekerasan) termasuk yang anak kecil. Kasihan mereka (pelaku dibawah umur) rata-rata tidak sekolah. Mereka hanya diajak,” ucap Supriyanto.

Menurut Supriyanto, otak komplotan tersebut adalah Nona Hariyati (32), yang mempunyai enam anak.

Melawan Polisi, Dua Pelaku Penodongan Dilumpuhkan dengan Timah Panas

Begitu juga dengan suami Nona, pernah melakukan aksi kejahatan yang sama dan sudah ditangkap petugas.

“Setelah dapat (ponsel korban) lalu mereka jual, abis itu cari lagi. Kapan ada petugas sepi, mereka main. Masih kita dalami (uangnya dipakai untuk apa). Kita tes urine mereka negatif semua,” ucapnya.

Pelaku lainnya yang ditangkap yakni Dedi Suryadi (20), YR (17), AG (15), dan Adi Fardam (22). Sedangkan tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved