Rincian 2 Kontroversi Prabowo Subianto yang Dinilai Blunder dalam Sepekan Terakhir

Esensinya adalah adanya ketimpangan dan kesenjangan yang nyata antara yang kaya dan miskin.

Warta Kota
Prabowo Subianto ketika berpidato di depan rumah makan Sate Lego Ponorogo, Kamis (1/11/2018). 

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto diketahui berkunjung ke sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur beberapa waktu yang lalu.

Namun, Safari politik Prabowo ke Jawa Tengah dan Jawa Timur kali ini akhirnya berbuah blunder.

Mulai dari insiden Prabowo yang diduga membentak emak-emak pendukungnya sendiri hingga kasus 'Tampang Boyolali' yang berujung pada laporan polisi.

1. Membentak Pendukungnya

Insiden ini terjadi ketika Prabowo dijadwalkan bersilaturrahmi dengan pimpinan, pengasuh dan santri Pondok Pesantren Gontor.

Namun sebelum ke Ponpes Gontor, Prabowo menyempatkan diri untuk sarapan bersama Relawan Koalisi Indonesia Adil Makmur wilayah Ponorogo, di rumah makan Sate Ayam Lego.

Saat tiba di lokasi, Prabowo langsung disambut atraksi Reog Ponorogo dan para pimpinan partai Koalisi Indonesia Adil dan Makmur wilayah Ponorogo serta tokoh masyarakat dan ratusan relawan yang telah menunggunya.

Akan tetapi ketika Prabowo sedang berpidato, sempat terjadi kericuhan karena pada waktu yang bersamaan tim pemenangan Prabowo-Sandi juga membagikan buku yang berjudul 'Paradoks Indonesia'.

Melihat kericuhan yang terjadi, Prabowo pun geram dan langsung menegur massa yang sedang berebut buku di hadapannya.

"Saudara mau diam atau saya yang bicara, saudara naik ke sini (panggung, red). Kalau mau sopan saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak," kata Prabowo seperti dikutip Warta Kota dari detiksiang.

Insiden tersebut kemudian mencuat ke publik setelah media lokal dan pengguna media sosial memviralkan kegeraman Prabowo kepada pendukungnya sendiri.

Ketua Umum Garda Perawat Kebangsaan, Andrew Parengkuan, mengatakan bahwa Prabowo Subianto sangat tidak cocok untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia.

Pernyataan tersebut dilontarkannya usai viralnya insiden Prabowo Subianto membentak emak-emak dalam kunjungaannya ke Ponorogo, Jawa Timur, pada Kamis (1/11/2018).

"Hari ini, kita disuguhi kejadian dimana seorang Calon Presiden tidak bisa dengan sabar menghadapi emak-emak yang diharapkan menjadi pendukungnya. Dalam pertemuan tersebut, ternyata Prabowo tidak bisa mengontrol emosinya dan menghadapi calon pendukungnya dengan sabar. Bagaimana bisa menghadapi 255 juta rakyat Indonesia?" Demikian ujar Andrew Parengkuan kepada Warta Kota, Kamis sore.

Menurutnya, pemilihan umum dalam sistem demokrasi adalah ajang memilih pemimpin yang bukan saja berkualitas, namun pemimpin yang diterima oleh rakyat dan juga pemimpin yang mau mendengar rakyatnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved