Pilpres 2019
Budi Waseso Jelaskan 5 Temuan Penelusuran Soal Video Viral Pramuka Teriak Tagar 2019GantiPresiden!
Budi Waseso menyebut ada 5 tanda yang ditemukan dari hasil investigasi anak-anak berseragam coklat teriak @2019GantiPresiden.
KETUA Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Budi Waseso, menegaskan bahwa anak-anak berseragam warna cokelat dalam video viral #2019GantiPresiden bukan anggota Pramuka.
Kesimpulan itu diambil setelah tim Kwarnas dan Kwarda melakukan pendalaman terhadap video viral anak-anak yang meneriakkan #2019GantiPresiden tersebut.
"Itu bukan Pramuka Mas. Seragamnya memang mirip Pramuka, tapi bukan berarti Pramuka," ujar Budi Waseso kepada Warta Kota, Rabu (17/10/2018).
Budi Waseso menambahkan, "Kalaupun itu seragam Pramuka, tim kami dari Kwarnas maupun Kwarda telah melakukan pendalaman. Kami simpulkan mereka bukan anggota Pramuka."
Dari hasil pendalaman tidak ditemukan adanya tanda-tanda yang menguatkan bahwa pelaku adalah anggota Pramuka. Baik bila dilihat dari sisi Tanda Kemahiran Umum maupun dari segi Tanda Kemahiran Khusus.
Baca: Prof Mahfud MD Akhirnya Bicara Soal Isu Presiden Jokowi PKI dan Prabowo Terlibat ISIS
Baca: Jokowi Komentari Cara Berpolitik 2 Tokoh Beda Agama dan Etnis Dikaitkan Tahun Politik
Baca: Viral Pramuka Teriak Ganti Presiden, Buwas Bilang Begini
Budi Waseso --bisa disebut Buwas-- menyebut ada 5 tanda bahwa anak-anak berseragam coklat yang menyuarakan @2019GantiPresiden bukan anggota Pramuka.
1. Tidak ada pembina Pramuka.
Menurut Budi Waseso, hasil penelitian yang dilakukan oleh tim Kwarda dan Kwarnas menyimpulkan bahwa kegiatan itu tidak ada satu orang pembina pun.
"Pertama, tidak ada pembina yang ikut dalam kegiatan tersebut, jadi itu bukan Pramuka," katanya.
2. Tidak ada Nomor Gudep
Salah satu atribut atau tanda yang menempel di seragam Pramuka adalah nomor gugus depan atau disebut Gudep.
Nomor Gudep menunjukkan dari sekolah atau daerah mana mereka berasal.
Anak-anak berseragam coklat yang videonya viral itu ternyata tidak mempunyai nomor Gudep sehingga tidak atau bukan anggota Pramuka.
3. Tidak Ada Tanda Lengkap Pramuka.
Menurut Budi Waseso, anak-anak berseragam coklat mirip seragam Pramuka itu ternyata tidak dilengkap dengan tanda-tanda lengkap Pramuka.
4. Tidak Ada Tanda Kemahiran
Anggota Pramuka yang sudah mengikuti dan lulus sejumlah kegiatan atau kemahiran, akan mendapat tanda kemahiran yang sudah mereka tempuh.
Tanda kemahiran itu ada kemahiran umum ada juga kemahiran khusus.
"Mereka tidak ada Tanda Kemahiran Umum dan Tanda Kemahiran Khusus," kata Buwas.
5. Tidak ada Logo Boy Scout
Tanda terakhir atau kelima, kata Budi Waseso, di seragam anak-anak tersebut tidak ada logo Boy Scout yang merupakan tanda mereka anggota Pramuka.
"Jadi, sekali lagi saya pastikan itu bukan anggota Pramuka," tutur Budi Waseso yang kini akrab disapa Kak Buwas.
Ia mengecam keras tindakan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab tersebut.
Menurut Buwas, ada pihak-pihak yang dengan sengaja berusaha menyudutkan Gerakan Pramuka melalui momentum politik Pemilu atau Pilpres 2019.
Padahal, Gerakan Pramuka merupakan organisasi non-politik.
"Jangan sampai Gerakan Pramuka dicederai dengan video viral itu. Apalagi ini melibatkan anak-anak. Belum selesai kasus SMAN 87 Jakarta, sekarang ada kasus ini," ujar Buwas.
Buwas berharap Bawaslu dan KPU segera turun tangan, bergerak cepat untuk menelusuri kasus tersebut.
Buwas juga memastikan pihaknya tidak akan membawa persoalan ini ke jalur hukum.
Namun, mantan Kepala BNN itu mempersilakan bila aparat kepolisian ingin melakukan penyelidikan.
"Kwarnas tidak akan mengambil tindakan hukum karena itu bukan Pramuka, Mas. Beda lagi ceritanya kalau mereka mengatasnamakan Pramuka. Bila ini terjadi, tentu kami akan ambil tindakan tegas," kata Budi Waseso.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 ini ada dua pasang calon yang akan berlaga, yakni pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Joko Widodo yang merupakan petahana (Presiden 2014-2019) akan menjadi calon presiden (Capres) dan Maruf Amin menjadi calon Wakil Presiden (Cawapres).
Prabowo menjadi Capres dan Sandiaga Uno menjadi Cawapres.
Video Anak 'Pramuka' Teriak Ganti Presiden
Sebelumnya diberitakan, terdapat video berdurasi 1 menit viral di media sosial beberapa hari terakhir.
Dalam video tersebut, ratusan anggota Pramuka meneriakkan kata-kata "2019 Ganti Presiden".
Kata-kata "Ganti Presiden 2019" diucapkan oleh anak-anak yang mengenakan pakaian mirip Pramuka.
Pengucapan kata-kata tersebut dibimbing oleh beberapa orang yang tidak mengenakan pakaian pramuka.
Di tengah peserta berseragam Pramuka, terdapat beberapa orang yang mengenakan pakaian putih.
Di akhir-akhir video, peserta juga dituntun mengucapkan kata-kata takbir. Belum jelas di mana video tersebut diambil.
Video ini juga dibagikan atau di-share di akun instagram Gus Ipul (Saifullah Yusuf), Wakil Gubernur Jawa Timur.
Gus Ipul yang juga Ketua Kwarda Jawa Timur, mengaku protes terhadap video yang memolitisasi Pramuka dan membawa anak-anak ke politik prakti.
Simak status Gus Ipul atas video yang terus viral berikut ini.
@gusipul_idSaya protes keras terhadap video yang sengaja mempolitisasi Pramuka dan membawa anak2 kita ke politik praktis.
Kepada siapapun yang sengaja membuatnya harus mempertanggungjawabkan dan segera meminta maaf.
Kepada Ka @kwarnas Pramuka mohon segera memprosesnya secara hukum.
Saifullah Yusuf
KaKwarda Pramuka Jatim