Fakta Pembunuhan Munir Said Thalib
TPF Munir Ungkap Data Pembunuhan Dipasok dari Sebuah Kedutaan Besar
TPF Munir juga diisi oleh pihak penyidik dari kepolisian dan kejaksaan, tapi laporan TPF Munir telah seluruhnya disampaikan ke pihak pemerintah.
SEJUMLAH kalangan menilai pengungkapan kasus pembunuhan Munir Said Thalib memang dapat dilakukan jika ada keseriusan.
Sumber Warta Kota di Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir menjelaskan, ada pihak yang memasok data untuk TPF Munir, TPF ini dibentuk untuk menguak kasus Munir yang diisi kalangan aktivis di antaranya Hendardi, Munarman, Usman Hamid.
Baca: Terungkap Fakta yang Jerat Idrus Marham di Antaranya Eni Saragih selalu Laporan Penerimaan Uang
Baca: Belum Terungkap Kasus Pembunuhan Munir Harus Diselesaikan dengan Menangkap Pelaku
TPF Munir juga diisi oleh pihak penyidik dari kepolisian dan kejaksaan, tapi laporan TPF Munir telah seluruhnya disampaikan ke pihak pemerintah.
"Sudah disampaikan semuanya, tapi memang yang jadi sumber adalah pihak sekretaris kedutaan (salah satu kedutaan besar) di Indonesia," kata sumber yang tidak bersedia disebut namanya, Sabtu (1/9/2018).
Sumber ini terlibat langsung dalam pencarian fakta pembunuhan Munir di pesawat Garuda Indonesia dalam melakukan penerbangan ke Bandara Schipol di Amsterdam, pesawat lebih dulu transit di Bandara Changi, Singapura.
Baca: Putusan Bawaslu Soal Bacaleg Terlibat Korupsi Dinilai Hanya Asal Beda
Pasokan data itu, menurut sumber, terkait dengan data penumpang pesawat dan pihak-pihak yang dianggap terlibat dalam kasus pembunuhan Munir Said Thalib.
"Skenario data itu dari dia, dia bertugas hanya selama TPF bekerja dan kemudian kembali ke negaranya, kami selalu ke sana," kata sumber tersebut.
Jadi, memang datanya sebagian di antaranya memang pasokan sekretaris sebuah negara tersebut.
Baca: Pemikiran Cak Munir Ini Terkait Prabowo Kembali Viral Kala Pollycarpus Bebas
Menurut dia, sepertinya pihak itu mengetahui skenario pembunuhan Munir.
"Dia tahu persis susunannya, padahal dia tidak ikut melakukan perjalanan," katanya.
Pembunuhan itu dilakukan dengan sangat dingin di pesawat, pelaku dengan mudah menjalankan misinya untuk meracuni konsumsi Munir Said Thalib dengan racun mematikan, arsenic.
Tidak ada yang bisa membantu Munir Said Thalib karena reaksi arsenic sangat cepat dan skenario pembunuhan itu memang dilakukan saat pesawat mengudara agar korban tidak bisa ditolong.
Sementara itu, Tribun Jabar menjelaskan, terhitung sejak Rabu (29/8/2018), Pollycarpus Budihari Priyanto terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib telah dinyatakan bebas murni.
Mantan pilot maskapai Garuda Indonesia tersebut mengaku sudah ikhlas terhadap garis tangan yang sudah dijalaninya.
"Jika ditanya kenapa harus Munir, Saya tidak tahu, tapi kalau kasus ini kembali dimunculkan, saya siap buka-bukaan," kata Pollycarpus.