Eksklusif Wartakota

9 Lombok Message Hasil Ulama Internasional, TGB Zainul Majdi: Jangan Gampang Tuduh Kafir dan Bidah

TGB Muhammad Zainul Majdi mengatakan, pertemuan ulama internasional menghasilkan 9 Lombok Message. Jangan gampang mengafirkan dan membidahkan.

Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
@tuangurubajang
Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi bersama sejumlah ulama internasional usai pembukaan acara di Lombok, NTB. Acara berlangsung 26-29 Juli 2018. 

TUAN Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menyampaikan 9 kesepakatan para ulama internasional dan alumni Al Azhar.

Sembilan kesepakatan itu, kata TGB Muhammad Zainul Majdi, disebut sebagai Lombok Message.

TG Zainul Majdi adalah Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia yang juga Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).

Para ulama internasional dari Indonesia  dan dari 21 negara-negaa sahabat baik dari Asia, Afrika, Timur Tengah, maupun Eropa dan Australia.

Menurut TGB Zainul Majdi, ulama internasional lainnya datang dari 21 negara sahabat seperti Mesir, Yaman, Irak, Arab Saudi, Maroko hingga Perancis, Australia, dan Korea Selatan.

Baca: TGB Zainul Majdi Bicara di Depan Ulama Internasional: Jangan Berteriak di Mana-mana Atas Nama Islam

Baca: TGB Zainul Majdi Bongkar Ciri Khas Khawarij di Indonesia: Salah Satunya Mudah Kafirkan Orang

Pertemuan para ulama internasional di Lombok, NTB, berlangsung 26-29 Juli 2018.

Menurut TGB Zainul Majdi melalui akun instagramnya, pertemuan para ulama ini mengambil tajuk "Moderasi Islam dalam perspektif Ahlussunnah Wal Jamaah".

Fokus utamanya spesifik pada implementasi pengarusutamaan Moderasi Islam atau Wasathiyyatul Islam secara riil dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan berbangsa bernegara

Dari 9 poin kesepakatan Lombok Message itu ada yang menyengkut masalah SARA, diskriminasi, dan sektarianisme, yakni poin ketiga.

"Wasathiyyah Islam menjamin hak untuk berbeda, dan menjamin hak kebebasan penganut agama lain dalam menjalankan agama dan beribadah sesuai keyakinannya," demikian salah satu butir Lombok Message seperti di-share oleh TGB lewat instagram.

Di samping itu, ada juga kesepakatan para ulama yang menolak perilaku menang sendiri dan merasa kelompoknya yang paling benar serta gampang menganggap kelompok yang berbeda sebagai kafir dan bidah, yakni poin keempat.

"Al-Azhar al-Syarif adalah garda depan wasathiyyah Islam sepanjang sejarah, lebih dari seribu tahun, dengan metode yang mengakui dan mengukuhkan keragaman, menghormati pandangan dan sikap orang lain yang berbeda, tanpa menuduhnya kafir (takfîr), fasiq (tafsîq) dan berbuat bid`ah (tabdî)," demikian isi butir keempat.

Lebih lengkap terkait isi 9 Lombok Message, bisa disimak status TGB berikut ini.

@tuangurubajang: Alhamdulillah.

Ikhtiar kami untuk mensosialisasikan konsep dan menyebarkan metode dakwah yang merangkul semua kalangan melalui manhaj jalan tengah alias Moderasi Islam (Wasathiyyatul Islam) melalui Konferensi Ulama Internasional 2018 di Islamic Center Mataram Lombok NTB pada 27-29 Juli 2018, menghasilkan sembilan kesepakatan yang disebut Lombok Message. . .

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved