Penting Memperhatikan Masa Neonatal, Transisi dari Dalam Kandungan dan Setelah Melahirkan
Setelah lahir, bayi merasa terbebaskan. Dia tidak mendengar lagi denyut jantung ibunya, tidak ada lagi kehangatan dari air ketuban ibunya.
WARTA KOTA, PALMERAH---Masa neonatal merupakan periode 28 hari atau satu bulan pertama sejak bayi lahir.
Masa ini sangat penting karena merupakan transisi dari perasaan nyaman di dalam kandungan ibu ke dalam perasaan takut setelah 'terpisah' dari ibunya.
Dr Bernie Endyarnie Medise, SpA(K) MPH, dari UKK Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatakan, ketika masih di dalam kandungan, bayi berada di tempat yang nyaman, hangat, dekat dengan jantung ibunya. Jadi, dia merasa aman dan hangat karena air ketuban.
Baca: Setelah Melahirkan, Vicky Shu Punya Permintaan Khusus ke Suaminya
Setelah lahir, bayi merasa terbebaskan. Tapi dia tidak mendengar lagi denyut jantung ibunya, tidak ada lagi kehangatan dari air ketuban ibunya.
Hal ini membuat bayi tidak nyaman dan rentan terserang penyakit, apalagi anak yang dilahirkan dalam kondisi kurang bulan atau prematur.
Di sinilah peran ibu menjadi sangat penting. Pemberian stimulasi dan nutrisi langsung dari ibu kepada si bayi akan membuatnya nyaman karena tahu selalu ada ibu di sisinya.
Baca: Apakah Pria Bisa Mengalami Depresi Pasca-Istri Melahirkan
Dalam hal nutrisi, seorang ibu wajib memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
Menurut Bernie, pemberian stimulasi dan nutrisi sangat penting dalam proses pertumbuhan otak bayi, karena pertumbuhan otak paling cepat terjadi dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
"Selain nutrisi, bayi yang baru lahir harus diberikan stimulasi untuk membantu pertumbuhan otak. Salah satu bentuk stimulasi untuk bayi adalah pijat," kata Bernie saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca: Temuan Terbaru Potensi Wanita dengan Lingkar Pinggang Besar akan Melahirkan Anak Autis
Bernie mengatakan, masa 1.000 HPK sering disebut sebagai windows of opportunity. Ini saat-saat terpenting bagi orangtua memberikan nutrisi terbaik dan stimulasi terbaik bagi anak.
Dengan nutrisi tepat, anak akan tumbuh tinggi dan besar, sedangkan stimulasi akan membantu perkembangan mental, emosional, spiritual, termasuk kecerdasan anak.
"Jadi, tidak hanya tumbuhnya saja yang harus tinggi besar. Kalau secara emosional tidak baik, ya percuma. Kita harus mempersiapkan anak kita supaya tumbuh dan berkembang, karena kita nanti akan bergantung kepada mereka di kemudian hari," katanya.