Dishub DKI akan Cabut Ijin Trayek Angkot Kasus Penodongan Koja Jika Unsur Pidana Terpenuhi

PIHAK Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan mencabut ijin trayek Mikrolet M30A yang menjadi tempat terjadinya kasus penodongan terhadap seorang penumpang.

Hanya saja proses pencabutan itu, masih harus menunggu adanya unsur pidana yang terpenuhi.

“Dishub akan memberikan sanksi yang tegas jika unsur pidana terpenuhi, izin trayek angkutan tersebut bisa dibekukan/dicabut. Pencabutan izin trayek angkot tersebut sedang diproses,” kata Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, Senin (25/6/2018).

Sigit menceritakan sejak tahun 2018 pihaknya telah melakukan program sertifikasi pengemudi angkutan umum.

Hal itu sebagai bentuk nyata peningkatan kompetensi pengemudi dan juga job protection terhadap profesi pengemudi.

“Dengan adanya sertifikasi maka bisa ditetapkan struktur dan standarisasi gaji/upah sehingga kesejahteraan pengemudi juga semakin baik dan profesionalisme kinerjanya akan semakin meningkat,” katanya.

Kepala Terminal Tanjung Priok, Mulya mengungkapkan pihaknya juga akan melakukan pengawasan yang lebih ketat dari setiap angkutan umum yang masuk dan keluar dari Terminal Tanjung Priok.

“Kita akan perketat pengawasannya, karena memang banyak laporan dari penumpang angkot yang sering mengalami pemalakan di beberapa rute angkot,” kata Mulya.

Selain memastikan agar angkutan umum dalam kondisi yang layak, pihak terminal juga akan memeriksa apakah sopir tersebut memiliki kartu anggota atau tidak dan memakai seragam resmi.

Sekadar informasi, wanita bernama Asih Sukarsih (31) nekat melompat dari dalam angkot M30A, saat melintas di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di dekat Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (23/6/2018).

Korban melakukan aksinya tersebut karena ketakutan menjadi korban penodongan dalam angkot.

Akibatnya, korban mengalami luka parah dan meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.