Lebaran 2018
Ada 250 Puskesmas Buka 24 Jam di Jalur Mudik
Di sepanjang jalur mudik pemerintah menyediakan puskesmas 24 jam yang siap membantu keadaan darurat.
Penulis: |
PADA ramainya lalu lintas jalur mudik, yang dikhawatirkan adalah terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban sehingga diperlukan antisipasi untuk menangani kejadian tersebut.
Sepanjang jalur mudik, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Pemda setempat menyiapkan Fasilitas Pelayanan kesehatan sebanyak 3.910 buah.
Selain itu ada sekitar 250 Puskesmas yang buka 24 jam. Sementara Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga disiapkan.
Ada juga pusat komando nasional yang ada di Kementerian Kesehatan dengan pesawat 119. Bila memerlukan informasi atau pertolongan utama bisa menghubungi 119.
Disediakan ambulans roda 4 dan roda 2.
Ada juga helikopter bekerjasama dengan TNI. Fasilitas ini disediakan bila ada pasien yang memerlukan penanganan cepat ketika macet dan tidak bisa ditangani lewat jalan darat.
Kesiapan ini berlaku mulai 8 Juni hingga 24 Juni 2018.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Ahmad Yurianto mengatakan, kecelakaan tersebesar setiap kali mudik adalah motor dan terjadi di luar tol.
Dari segi waktu, tercatat, waktu tersering terjadinya kecelakaan terjadi pukul 09.00-12.00, dan pukul 17.00-18.00.
“Tipikal kecelakaan tunggal karena mengemudikan motor sejak subuh,” ujar Yurianto saat konferensi pers seusai pelepasan 25 bus pegawai Kemenkes mudik, Jumat (8/6/2018). Tempat yang paling banyak terjadi di Banyuwangi dan Situbondo, sampai Purbolinggo. Jalan di lokasi tersebut lebar tapi bergelombang. Sementara di Jawa Tengah daerah rawan terjadi di Purworejo sampai Magelang. Jalurnya padat dan sempit.
Bagi pengendara motor, ia menyarankan untuk istirahat ketika lelah apalagi mengantuk.
Sangat disarankan istirahat setelah mengemudi selama 2 jam bagi pengendara motor dan bagi pengendara mobil sesudah 4 jam.
“Persepktif kita bukan hanya kemacetan karena kecelakana justru banyak terjadi di lokasi yang tidak macet. Dalam lima tahun terakhir paling banyak kecelakaan pada pukul 09.00-12.00 karena start habis subuh. Jam-jam capek. Harusnya lebih dari 4 jam, tidur. Kejadian di daerah yang lebar lancar tapi bergelombang. Kalau ngantuk sedikit lalu jatuh,” tuturnya.
Sementara bila terjadi kecelakaan pada menjelang magrib biasanya pada penduduk lokal.
Mengenai banyaknya kecelakaan yang terjadi pada pengendara motor, hal ini karena motor sebenarnya tidak didesain untuk membawa beban berlebihan dan tidak didesain untuk kecepatan lebih dari 60 km/jam.