Aksi Terorisme

Teroris Merasa Naik Kelas Jika Melakukan Atau Menerima Kekerasan, tapi Berubah Sikap Usai Ditangkap

Mental mereka, kata Benny, juga sangat kuat, dan siap mati dalam menjalankan aksi.

ISTIMEWA
Terduga teroris yang tewas dalam penyerangan ke Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) pagi. 

IRJEN Pol (Purn) Benny Mamoto, pakar dari Sekolah Kajian Strategic Global, menceritakan pengalamannya berhadapan dengan para narapidana terorisme.

Benny mengungkap adanya perubahan besar dari mental yang kuat saat teroris sedang beraksi, hingga cenderung melunak ketika telah ditahan polisi.

Para teroris, kata dia, memiliki sebuah kebanggaan apabila aksinya berhasil menarik perhatian khalayak masyarakat hingga kepolisian. Pun demikian, bila ada korban jiwa yang timbul akibat aksi mereka.

Baca: Cara Terbaik Dapatkan Informasi dari Narapidana Terorisme, Benny Mamoto: Rebut Hatinya

Bahkan, ketika mereka mendapatkan perlakuan kekerasan dari polisi, para teroris berpikir mereka 'naik kelas'.

"Kalau dipukuli polisi mereka berpikir 'naik kelas', atau kalau saya (teroris) nembak seseorang akan dinilai 'naik kelas'," ungkap Benny di Ashley Hotel, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).

Mental mereka, kata Benny, juga sangat kuat, dan siap mati dalam menjalankan aksi. Terbukti dari para teroris banyak ditemukan surat kematian yang sudah disiapkan.

Baca: Pemprov DKI Usulkan Anies Baswedan Jadi Penceramah Tarawih Akbar, Ini Jawaban Pihak Masjid Istiqlal

"Perubahan besar terjadi bila mereka telah berhasil ditahan oleh aparat penegak hukum," jelasnya.

Menurutnya, sedikit demi sedikit sifat radikal dalam diri teroris pun mulai melunak. Benny mengatakan para teroris akan dihadapkan pada dua pilihan dalam dirinya.

"Apakah akan tetap menjalankan jihad dalam penjara seperti yang terjadi di Mako Brimob, atau menyerahkan diri kepada polisi dan memutuskan berhenti menjadi teroris," papar Benny.

"Kalau ketangkep, dibawa ke kantor, mulailah muncul dua sikap. Saya harus realistis keluar dari dunia teroris dan urus keluarga, atau saya lanjutkan jihad," paparnya. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved