Aksi Terorisme
Kegilaan Kaum Teroris Diulas Kantor Berita Asing Membuat Mereka Memang Layak Dihukum Mati
Sesungguhnya mereka sedang merusak nama baik agama dan membuat penebar teror dan kebencian terhadap penganut agama.
WARTA KOTA, PALMERAH -- Kegilaan kaum teroris yang mengancam warga sipil termasuk masyarakat tak bersalah yang menganut agama Islam membuat mereka memang layak dieksekusi.
Kaum teroris bukan hanya membunuh siapa saja, mereka juga merusak nama baik agama karena kebencian mereka.
Mereka memakai atribut agama padahal sesungguhnya mereka sedang merusak agama dan membuat penebar teror dan kebencian terhadap penganut agama.
Ulah teroris itu mendapatkan perhatian di antaranya Kantor Berita asing seperti AP, Sabtu (19/5/2018).
Yang Terbaru tentang persidangan ulama Indonesia yang radikal Aman Abdurrahman (semua waktu setempat):
Jaksa penuntut Indonesia menuntut hukuman mati untuk Aman Abdurrahman karena perannya dalam sejumlah serangan teroris.
Pemimpin ideologis yang dituduh memerintahkan beberapa serangan dari penjara, termasuk pemboman bunuh diri dan serangan bom Januari 2016 di ibukota Jakarta yang menewaskan empat warga sipil dan empat penyerang.
Baca: Napi Ali Imron Ungkap Hal yang Bikin Puas Para Teroris
Hal itu dianggap mencerminkan kurangnya pengawasan terhadap penjara Indonesia yang penuh sesak.
Jaksa mengatakan bahwa pelaku yang penuh kebencian itu mampu menyebarkan radikalisme dan berkomunikasi dengan para pendukungnya di luar melalui pengunjung dan panggilan video.
Baca: Tim Densus 88 Grebek Rumah Terduga Teroris Saat Berbuka Puasa
Polisi Indonesia telah mengerahkan perwira elit untuk menjaga persidangan Aman Abdurrahman menyusul gelombang serangan kelompok militan yang terinspirasi oleh sejumlah paham sesat.
Lebih dari 100 petugas dari satuan kontraterorisme dan paramiliter melindungi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari Jumat bersama dengan sejumlah polisi berpakaian preman.
Baca: Ini Alasan Pemprov DKI Lepas Saham PT Delta Djakarta Saat Sedang Bagus-bagusnya
Pelaku dituduh sebagai ideolog kunci bagi militan ISIS di Indonesia dan memerintahkan serangan termasuk pembom bunuh diri dan serangan bom Januari 2016 di ibu kota Jakarta, yang menewaskan empat warga sipil dan empat penyerang.
Pemboman bunuh diri Minggu dan Senin di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, menewaskan 26 orang, termasuk 13 penyerang.
Bahkan, ideologi gila pelaku mengakibatkan dua keluarga melakukan serangan, menggunakan anak-anak berumur 7 tahun.