Teroris Serang Gereja di Surabaya
Surabaya Diacak-acak Teroris, Tri Rismaharini: Kok Tega?
Wanita yang akrab disapa Risma itu secara langsung datang meninjau lokasi rumah tersangka korban peledakan bom bunuh diri.
WALI Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan kesedihan dan geramnya, usai insiden peledakan bom di tiga gereja di ibu kota Provinsi Jawa Timur tersebut.
Wanita yang akrab disapa Risma itu secara langsung datang meninjau lokasi rumah tersangka korban peledakan bom bunuh diri.
Pantauannya itu dilakukan seusai rapat bersama pegawai utama Pemkot Surabaya untuk mengevaluasi kejadian tersebut.
Baca: Dipanggil Yang oleh Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor Tersipu dan Menutup Wajahnya
Saat berada di sekitar lokasi penggerebekan di rumah tersangka di Jalan Wisma Indah Blok K No 22, Tri Rismaharini mengatakan pihaknya selama ini berusaha keras menyejahterakan warga Surabaya.
Perhatiannya untuk Surabaya tidak hanya perihal kemacetan dan banjir, ia mengajak warganya memecahkan persoalan dan merangkul pendidikan anak-anak.
"Selama ini saya mencoba melayani masyarakat dengan baik. Saya cari yang lapar dan enggak bisa sekolah, saya selesaikan masalah dia. Ngadu apa aja, rusak, banjir. Sedih saya, ini menyakitkan juga," tutur Risma sembari duduk di bangku plastik depan rumah warga di lokasi kejadian, Minggu (13/5/2018).
Baca: Di Film 22 Menit tentang Bom Thamrin, Kapolri Cuma Jadi Pemotor yang Ditilang Polisi
Kegeramannya tak terlepas dari pengungkapan pelaku yang selama ini tinggal di Surabaya. Ia menyesalkan perbuatan tersebut lantaran cukup melukai banyak warga lainnya.
Kesedihannya tersebut, kata Risma, mengingat korban yang tak hanya orang dewasa, tapi anak-anak.
Ia menyesalkan perlakukan pelaku yang menurutnya tega melukai banyak orang. Pelaku sebagai kepala keluarga yang harus menghidupi anak cucunya dan keluarga, justru ditinggalkan.
"Kok tega, jadi masa gitu? Orang menyakiti orang lain. Jangankan bunuh orang, binatang, tumbuhan itu enggak boleh. Dengan mengatakan bahwa saya paling benar. Tuhan yang menciptakan semua. Manusia tempatnya salah, kebenaran milik Allah," papar Risma. (Nur Ika Anisa)