Bisnis Ujaran Kebencian
Ketua Umum PBNU Tegaskan Aksi Muslim Cyber Army Bertentangan dengan Ajaran Alquran
Said Aqil Siradj menyebut penyebaran hoax melalui media sosial yang dilakukan jaringan Muslim Cyber Army sebagai aksi yang memalukan.
WARTA KOTA, SLIPI - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut penyebaran hoax melalui media sosial yang dilakukan jaringan Muslim Cyber Army (CMA) sebagai aksi yang memalukan.
Ia menegaskan hal tersebut seharusnya tidak dilakukan lantaran bertentangan dengan Alquran.
"Oh iya itu enggak boleh, memalukan, bertentangan dengan ajaran Alquran," ujar Said Aqil, saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (28/2/2018).
Baca: Admin Muslim Cyber Army: Saya Menyesal
Ia pun kemudian menjelaskan bahwa ada ayat dalam Alquran yang memiliki makna untuk tidak saling membenci, bergunjing, hingga adu domba.
"Kalau saya bacakan ayatnya, panjang, itu semua (maknanya) jangan adu domba, jangan saling benci, jangan saling gunjing, jelas semuanya," tutur Said Aqil.
Sebelumnya, polisi menangkap anggota MCA di beberapa tempat terpisah, yakni Muhammad Luth (40) di Tanjung Priok, Rizki Surya Dharma (35) di Pangkal Pinang, Ramdani Saputra (39) di Bali, Yuspiadin (24) di Sumedang, Roni Sutrisno di Palu, dan Tara Arsih di Yogyakarta.
Baca: Pria yang Ditemukan Tewas di Jalan Cakung Cilincing Barat Sebelumnya Terlihat Naik Metromini
Konten-konten yang disebarkan para tersangka meliputi isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia, penculikan ulama, dan pencemaran nama baik presiden, pemerintah, hingga tokoh-tokoh tertentu.
Isu bohong yang disebarkan itu termasuk menyebarkan soal penganiayaan pemuka agama dan perusakan tempat ibadah yang ramai belakangan.
Pelaku juga menyebarkan konten berisi virus pada orang atau kelompok lawan yang berakibat dapat merusak perangkat elektronik bagi penerima. (Fitri Wulandari)