Target Harian OK OTrip Tidak Masuk Akal, Isnaini Minta Dishub Pergi Naik Angkot
Target tersebut tidak mungkin dicapai lantaran ada beberapa penyebab, di antaranya kemacetan di kawasan Tanah Abang maupun Roxy.
WARTA KOTA, TANAH ABANG---Sopir Mikrolet yang tergabung dalam OK OTrip merasa target jarak tempuh 190 kilometer per hari tidak masuk akal.
Isnaini (32), sopir Mikrolet M03 (Bendungan Hilir-Roxy), mengatakan, target tersebut tidak mungkin dicapai lantaran ada beberapa penyebab, di antaranya kemacetan di kawasan Tanah Abang maupun Roxy, hingga pendeknya rute trayek mikrolet M03.
Baca: Peserta OK OTrip Tanah Abang Dibatasi, Ini Penjelasan Dinas Perhubungan DKI
Isnaini pesimistis dengan target itu sehingga berdampak pada pendapatan yang diterima oleh sopir sebesar Rp 3.459 per kilometer. Nilai rupiah per kilometer itu sangat rendah apabila target tidak tercapai.
"Target segitu enggak mungkin dapat bang, apalagi trayek Tanah Abang-Roxy macet. Jadi enggak masuk akal. Jarak trayek juga pendek, harus berapa puluh rit bisa sampai 190 kilo (meter)," kata Isnaini, Jumat (23/2/2018).
Baca: Sopir : Kalau Yang Ikut OK Otrip Enak Digaji, Yang Nggak Ikut Nganggur
Isnaini berharap Dinas Perhubungan DKI Jakarta merevisi biaya rupiah per kilometer dan target jarak tempuh harian dengan melihat fakta rute mikrolet ini selama pejalanan dari Tanah Abang ke Roxy pulang pergi.
"Jangan cuma teori aja, kalau mau tahu itu ikut numpang di dalam angkot (angkutan kota), jadi tahu bener. Bukan kira-kira saja," kata Isnaini.