Gatot Nurmantyo: Survei Kalau Ditanggapi Capek
Nama Gatot Nurmantyo muncul sebagai kandidat dengan elektabilitas kedua tertinggi, sebagai cawapres untuk Joko Widodo atau Jokowi.
WARTA KOTA, CILANGKAP - Dalam survei yang digelar Indo Barometer terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk Joko Widodo dalam Pilpres 2019, nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo muncul sebagai salah satu kandidat potensial.
Terkait hasil survei tersebut, Gatot Nurmantyo kepada waratwan di Mabes TNI, Jakarta Timur, Senin (4/12/2017), mengaku tidak mau capek-capek menanggapi survei-survei terkait dirinya, termasuk survei yang digelar oleh Indo Barometer.
"Survei, survei ya kalau ditanggapi capek, kan," katanya.
Baca: Gatot Nurmantyo: Bangsa Indonesia Enggak Punya Rencana Sepuluh Tahunan, Gila Enggak?
Nama Gatot Nurmantyo muncul sebagai kandidat dengan elektabilitas kedua tertinggi, sebagai cawapres untuk Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam simulasi delapan nama melalui survei tertutup terhadap 1.200 responden di 34 kota pada 15-23 November lalu, elektabilitas Gatot Nurmantyo mencapai 15, 9 persen, berada di bawah Agus Harimurti Yudoyono (AHY) yang mencapai 17,1 persen.
Dalam simulasi delapan nama itu, elektabilitas Gatot Nurmantyo berada di atas Wali Kota Bandung yang tengah menjajal peruntungannya di Pemilihan Kepalda Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2017, Ridwan Kamil, dengan 9,5 persen. Di bawahnya terdapat mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko dengan 3,6 persen.
Baca: Ngeri! Ini Hal Paling Ekstrem yang Bisa Dilakukan Setya Novanto untuk Hindari Proses Hukum
Di bawah Moeldoko, terdapat putri Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dengan 2,8 persen. Pada posisi keenam terdapat nama Menteri Keuangan (Menkeu) sekaligus mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati.
Posisi paling buncit diisi oleh dua jenderal polisi bintang empat, yakni Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan. Kedua Jenderal bintang empat dari Polri itu sama-sama mendapat nol persen.
Dalam survei itu, 6,9 persen responden tidak menjawab, 9,5 persen mengaku belum memutuskan, dan 35,1 persen tidak menjawab pertanyaan. (*)