Pilkada Tangerang 2018 Mirip Kompetisi SBY dan JK Saat Pilpres 2009
Dalam waktu dekat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang akan dihelat.
WARTA KOTA, TANGERANG - Dalam waktu dekat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang akan dihelat. Pesta demokrasi lima tahunan ini akan memilih Wali Kota Tangerang dan Wakilnya pada periode 2018-2023.
Ada hal yang menarik dalam Pilkada Kota Tangerang yang akan berlangsung pada 2018 mendatang. Peristiwa politiknya nyaris sama dengan yang dialami Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK).
SBY-JK terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada medio 2004-2009 silam. Keduanya tampak mesra membangun pemerintahan di negeri ini.
Baca: Arief R Wismansyah Calonkan Diri Lagi Sebagai Wali Kota Tangerang, Ini Alasannya
Di ujung masa jabatannya, mereka pecah kongsi. Masing-masing dari mereka berhasrat menjadi orang nomor satu di Indonesia pada Pilpres 2009.
SBY pun akhirnya memilih Boediono menjadi wakilnya, dan JK berpasangan dengan Wiranto. Namun SBY terpilih kembali menjadi Presiden periode 2009-2014. Ia berhasil menyingkirkan para pesaingnya dalam pilpres saat itu.
Peristiwa politik ini pun serupa dengan yang dialami Wali Kota Tangerang dan Wakilnya pada Pilkada 2018. Arief R Wismansyah dan Sachrudin memilih pisah ranjang dalam pertarungan Wali Kota Tangerang periode 2018-2023.
Baca: 99 Persen Arief dan Sachrudin Pecah Kongsi di Pilkada Tangerang 2018
Keduanya pun berkeinginan menjadi orang nomor satu di Kota Seribu Industri ini. Masing-masing dari mereka menyatakan akan maju dan sudah mengantongi sejumlah rekomendasi dari partai pengusung.
"Memang peristiwa politiknya hampir mirip ya, ya tapi ikuti saja dinamikanya dulu," ujar Arief saat berbincang santai dengan Warta Kota di kawasan Alam Sutera, Tangerang, Jumat (29/9/2017).
Bahkan, partai pengusung mereka sama dengan yang mendukung SBY dan JK. SBY saat itu diusung oleh Partai Demokrat, JK mendapat dukungan dari Partai Golkar.
Baca: Artis yang Pernah Pamer Saldo Tabungan Rp 20 Miliar Diduga Tunggak Pajak Mobil Mewah
Arief merupakan kader Partai Demokrat, sedangkan Sachrudin menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang.
"Saya sudah mendapat restu dari tingkat DPP Partai Demokrat untuk menjadi calon Wali Kota. Pak Sachrudin juga kan sudah mendapat rekomendasi dari partainya," ucap Arief.
Arief menyebut peluang untuk berdampingan dengan Sachrudin pada Pilkada mendatang semakin kecil. Bahkan, 99 persen mereka bakal pecah kongsi. Arief akan memilih pendamping baru.
"Harusnya beliau (Sachrudin) bisa belajar juga dari peristiwa politik pada Pilpres 2009 lalu," cetus Arief. (*)