Awas Gunung Agung

134.229 Jiwa Pengungsi Gunung Agung Berada di 484 Titik

Batas radius berbahaya yang ada di peta, tidak tampak di lapangan. Masyarakat sulit mengetahui posisi sebenarnya.

Penulis: Mohamad Yusuf |
TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga, sekaligus memberikan bantuan logistik kepada pengungsi Gunung Agung di GOR Swecapura, Selasa (26/9/2017). Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana Geologis (PVMBG) menaikan status Gunung Agung dari level III (siaga) menjadi level IV (awas) sejak Jumat (22/9/2017) malam pukul 20.30 Wita. 

WARTA KOTA, PALMERAH - Ancaman meletusnya Gunung Agung masih terus berlangsung. Meski tidak bisa memastikan apakah gunung tersebut akan meletus atau tidak, pemerintah mengambil antisipasi terburuknya

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, hingga Kamis (28/9/2017) sore, jumlah pengungsi mencapai 134.229 jiwa. Mereka berada di 484 titik pengungsian yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali.

"Banyaknya jumlah pengungsi ini disebabkan masyarakat yang tinggal di luar radius berbahaya pun ikut mengungsi. Sesungguhnya mereka tinggal di tempat yang aman," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam keterangan yang diterima Warta Kota, Jumat (29/9/2017).

Baca: Jokowi: Pemerintah DKI Saja Kesulitan Urus Sertifikat Tanah, Apalagi Rakyat

Namun, lanjut Sutopo, karena sulitnya memahami dan mengetahui batas radius berbahaya di lapangan, menyebabkan masyarakat ikut mengungsi. Batas radius berbahaya yang ada di peta, tidak tampak di lapangan. Masyarakat sulit mengetahui posisi sebenarnya.

"Apalagi kenaikan status Awas ditetapkan malam hari, saat terjadi gempa yang beruntun dan ditambah beredarnya banyak informasi palsu (hoax), sehingga masyarakat yang tinggal di daerah aman pun ikut mengungsi. Ini adalah hal yang manusiawi dan sering ditemukan di tempat lain," jelasnya.

Pengungsi sebanyak 134.229 jiwa tersebut berada di Kabupaten Badung 15 titik (5.879 jiwa), Kabupaten Bangli 30 titik (6.158 jiwa), Kabupaten Buleleng 26 titik (16.901 jiwa), Kota Denpasar 51 titik (11.036 jiwa), dan Kabupaten Gianyar 16 titik (12.084 jiwa).

Kemudian, Kabupaten Jembrana 29 titik (420 jiwa), Kabupaten Karangasem 122 titik (49.575 jiwa), Kabupaten Klungkung 173 titik (27.395 jiwa), dan Kabupaten Tabanan 26 titik (4.851 jiwa). (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved