Jalur Neraka Sistem Satu Arah di Depok Akhirnya Makan Korban Jiwa

Saat itu Supriyatna mengendarai sepeda motor dengan membonceng anaknya yang berusia 6 tahun.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU
Supriyatna, korban tewas pertama di jalur neraka sistem satu arah (SSA) di Jalan Nusantara, Depok, sebelum dimakamkan. Tercatat sudah puluhan kali kecelakaan terjadi di jalur neraka di Jalan Nusantara, sejak SSA diterapkan di sana. 

WARTA KOTA, DEPOK - Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, jalur sistem satu arah (SSA) di Jalan Nusantara, Depok yang disebut warga sebagai jalur 'neraka' sejak diterapkan pada 29 Juli 207, akhirnya menelan korban jiwa.

Korban tewas tersebut adalah Supriyatna Chandra, ayah dua anak warga Beji Timur, Kota Depok. Supriyatna meninggal dunia di RSUD Pasar Minggu, Jumat (15/9/2017) malam. Jenazahnya dimakamkan keluarga di TPU Beji, Sabtu (16/9/2017) pagi.

Supriyatna ditabrak Toyota Avanza hitam di Jalan Nusantara yang langsung kabur, pekan lalu. Saat itu Supriyatna mengendarai sepeda motor dengan membonceng anaknya yang berusia 6 tahun.

Baca: Fahri Hamzah: Ada 28 Oknum yang Lebih Kuat dari Komisioner KPK

"Korban ditabrak Avanza hitam di Jalan Nusantara di depan BRI di dekat pospol. Avanza-nya langsung kabur dan enggak ada yang bisa ngejar. Karena jalanan satu arah dan lengang," ungkap Toro, warga yang tinggal di jalur SSA kepada Warta Kota, Sabtu (16/9/2017).

Meski mengenakan helm, Supriyatna mengalami luka dalam di kepala dan tubuhnya, dan sempat dilarikan ke RS Graha Permata Ibu (GPI) Beji, Depok. Sementara, anaknya yang berusia 6 tahun hanya mengalami luka ringan.

Supriyatna kemudian dibawa pulang ke rumah untuk dirawat. Saat itu pandangannya kosong dan tak bisa diajak komunikasi, meski sadar. Pada Kamis (14/9/2017) malam, Supriyatna tak sadarkan diri dan dilarikan keluarga ke RSUD Pasar Minggu. Pada Jumat (15/9/2017) malam, Supriyatna mengembuskan napas terakhirnya.

Baca: Bebi Romeo Sakit Hati Anaknya Tiba-tiba Berhenti Les Piano

"Jenazah dimakamkan keluarga dan kerabat, pagi tadi di TPU di Beji. Beliau adalah korban ke sekian di jalur SSA. Namun merupakan korban pertama yang meninggal. Dari kejadian ini kami berharap kebijakan SSA dibatalkan. Sebab, sejak diterapkan, inilah yang kami khawatirkan," kata Toro.

Sebelumnya, kecelakaan terus terjadi di jalur sistem satu arah (SSA) di Jalan Nusantara dan Jalan Dewi Sartika, Kota Depok, dan memakan korban.

Warga menuding kecelakaan terjadi akibat penerapan SSA di jalur itu sejak 29 Juli, di samping tidak siapnya pengendara motor dengan SSA. Bahkan, dalam dua hari terakhir terjadi dua kecelakaan di Jalan Nusantara dan Jalan Dewi Sartika.

Jalur Neraka

Sejak diterapkannya sistem satu arah (SSA) di Jalan Nusantara dan Jalan Dewi Sartika, di Pancoran Mas, Depok, mulai 29 Juli lalu, ruas jalan disebut warga berubah menjadi jalur neraka.

Lengangnya ruas jalan tersebut pada siang hari, membuat pengendara kendaraan memacu kendaraannya dengan ngebut setiap melintas di ruas jalan itu.

Dengan sistem satu arah, maka kendaraan di Jalan Nusantara sepanjang sekitar 1 km itu hanya diperkenankan melintas dari utara ke selatan, atau dari arah Beji ke simpang Pitara.

Baca: Sandy Tumiwa Kecewa Tessa Kaunang Membatasi Dirinya Bertemu Anak

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, pihaknya tidak menutup mata atas banyaknya kecelakaan di Jalan Nusantara, sejak sistem satu arah diterapkan di sana.

"Sudah masuk dalam evaluasi kami, dan yang kami lakukan untuk mencegah kecelakaan di Jalan Nusantara adalah dengan memasang pita kejut di sana," cetus Gandara. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved