Koran Warta Kota

Pasutri Korban Perampokan ini Diduga Dilempar dari Jembatan ke Sungai

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim mengatakan hal ini diketahui setelah aparat Polres Purbalingga mengabarkan penemuan dua mayat

Warta Kota
Headline Warta Kota edisi Selasa. 12 September 2017 

WARTA KOTA, PALMERAH -- Pasangan suami istri Husni Zarkasih (57) dan Zahiya Masrur (54), warga Jalan Pengairan No 21 RT 011/06, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat diduga kuat menjadi korban perampokan pada Minggu (10/11).

Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Mustakim mengatakan hal ini diketahui setelah aparat Polres Purbalingga mengabarkan penemuan dua mayat, laki laki dan perempuan, di Sungai Klawing, Dusun Penisihan, RT 001/01 Desa Palumbungan, Bobotsari Purbalingga.

"Kepolisian Purbalingga menemukan dua mayat, hari ini (Senin--Red) jam 06.00. Setelah dicek, ternyata ditemukan identitas bahwa mayat tersebut merupakan warga Bendungan Hilir," ujar Mustakim, Senin (11/9) malam.

Baca: Di Rumah Pasutri yang Tewas Ditemukan Bercak Darah, Mobil Toyota Altis Raib

Kemudian, Polsek Metro Tanah Abang melakukan kroscek dan menanyai sejumlah warga.

Setelah terkonfirmasi, dipastikan bahwa dua mayat yang ditemukan di Purbalingga merupakan warga di Jalan Pengairan, Benhil, Jakarta Pusat.

Polisi kemudian melakukan pengecekan dan olah TKP di rumah korban Senin pagi.

Kondisi rumah korban ternyata dalam keadaan kosong dengan pintu depan terkunci.

Baca: Saat Polisi Datang Rumah Almarhum Husni Zarkasih Dalam Keadaan Kosong dan Pintu Terkunci

Dari hasil pengecekan, diduga korban dianiaya di rumahnya.

"Kami temukan bercak darah di dinding dan lantai, kemudian diketahui satu unit mobil Toyota Altis dengan nomor polisi B 2161 SBE warna silver hilang. Kami masih menginventarisir barang-barang lain yang hilang," tuturnya.

Saat ditemukan, korban Husni Zarkasih masih mengenakan busana muslim berupa baju koko dan kain sarung.

Sementara korban Zahiya masih mengenakan mukena warna ungu.

Diduga para korban baru selesai menjalankan ibadah salat Magrib atau baru akan menunaikan salat Isya, karena peristiwanya diduga terjadi antara pukul 18.00-19.00 WIB.

Pasutri ini ditemukan dalam kondisi kaki dan tangan terikat serta terbungkus bed cover.

Diduga dilempar

Luka bekas penganiayaan juga terlihat di bagian muka dan kepala belakang korban.

"Ada bercak darah di atas jembatan Penisihan. Kemungkinan korban dilempar dari jembatan ke sungai," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Purbalingga, AKP Tarjono Sapto Nugroho, Senin (11/9).

Baca: Husni Zarkasih Yang Dibunuh Bersama Istrinya Ternyata Mantan Ketua Pendidikan Mubaligh Al Azhar

Jenazah kedua korban saat ini masih menjalani proses autopsi di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.

Polisi belum bisa memastikan di mana Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan korban.

Satreskrim Polres Purbalingga saat ini tengah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya Jakarta untuk mengungkap kasus tersebut.

Penyidik akan memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga korban untuk mengungkap kasus tersebut.

Dari hasil olah TKP, polisi telah mengantongi sejumlah barang bukti antara lain bed cover, mukena, sarung, baju koko, peci, sandal, tali, dan batu bercak darah.

"Korban meninggal diperkirakan sejak 12 jam sebelum ditemukan," katanya.

Jika korban ditemukan Senin pukul 06.00 WIB maka diduga korban dibunuh Minggu (10/11) sekitar pukul 18.00-19.00 WIB.

Salah seorang penghuni kos di kediaman Husni, kemarin, mengaku sempat mendengar keributan di dalam rumah korban.

Menurut mereka keributan terjadi pada Minggu (10/11) sekitar pukul 19.00 WIB.

Kapolsek Bobotsari, AKP Ridju Setiyanto mengatakan dua mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga Plumbungan yang hendak buang hajat di sungai.

Saat itu wara tersebut mencurigai benda diduga mayat mengapung di Sungai Klawing, pukul 05.30 WIB.

Warag tersebut lalu menghubungi perangkat desa setempat dan meneruskannya ke polisi.

Sepuluh menit kemudian, anggota dari Polsek Bobotsari bersama tim Inafis mendatangi lokasi untuk mengidentifikasi temuan itu.

Ridju mengatakan, saat ditemukan dua mayat tersebut jaraknya berdekatan, sekitar 5 meter. Posisinya berada di sisi timur dan barat Jembatan Penisihan.

Kedua mayat itu terbungkus bed cover dengan tangan dan kaki terikat tali.

"Jenazah tidak dibuka di sini, langsung dibawa ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, untuk diautopsi," katanya.

Situasi sepi

Sementara itu menurut Tono (38), tetangga yang tinggal tepat di depan rumah korban, saat kejadian, ia tak melihat ada yang mencurigakan di sekitar rumah korban.

Namun ia mengakui bahwa situasi pada Minggu (10/9) malam lalu memang sepi lantaran terjadi hujan deras disertai petir.

Sedangkan seorang satpam, Novi Feriawan (37) mengatakan selain dihuni oleh dua korban, rumah tersebut juga ditempati oleh empat anak kos yang semuanya perempuan.

"Pak Husni ini anaknya ada empat orang. Yang pertama Gilang sudah berkeluarga, yang kedua Suci juga sudah nikah, yang ketiga Putri tinggal di London sama suaminya, yang keempat Dimas masih kuliah Undip, Semarang. Jadi rumah ini hanya ada mereka berdua dan anak kos empat orang," kata Novi.

Setelah polisi mengonfirmasi kebenaran bahwa Husni dan Zahiya merupakan warga sekitar, mereka langsung mencari pembantu rumah tangga Husni yang mengurusi kebersihan rumah.

"Pembantunya punya kunci teralis, tapi nggak megang kunci di dalam. Jadi setelah dia datang pun, kami nggak bisa ngecek ke dalam rumah," ungkap Novi.

Kemudian polisi melakukan penggeledahan. Pintu yang terletak di dalam setelah teralis yang terkunci dibuka paksa atas seizin Gilang yang datang ke rumah orangtuanya pada pukul 13.00 siang kemarin.

"Sudah dibuka, ada banyak bercak darah di dinding. Yang paling banyak itu di kamar mandi. Kata anaknya brankas sudah terbuka, isinya mungkin emas sama surat-surat," ujarnya.

Sedangkan berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, Novi mendengar bahwa mobil Toyota Altis milik korban yang dibawa kabur pelaku ditemukan di daerah Purwokerto, Jawa Tengah, dalam kondisi terparkir di pinggir jalan. (m8/Tribun Jateng)

Baca selengkapnya di Harian Warta Kota edisi Selasa, 12 September 2017

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved