Anak Muda Lebih Tertarik Gabung LSM Ketimbang Komnas HAM, Ini Penyebabnya
Panitia seleksi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sudah menjaring 60 calon komisioner. Mereka semua dikategorikan berusia cukup tua.
WARTA KOTA, PALMERAH - Panitia seleksi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sudah menjaring 60 calon komisioner. Mereka semua dikategorikan berusia cukup tua.
Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM (PBHI) Indonesia menilai, kelompok muda saat ini tidak tertarik masuk ke Komnas HAM, karena banyak intervensi dan tekanan politik, sehingga mereka mengurungkan niatnya.
"Kelompok muda berpikir ulang masuk ranah Komnas HAM. Di dalam proses dinamika Komnas HAM cukup rumit," ujar anggota PBHI Toto Yulianto di Jakarta, Minggu (2/7/2017).
Baca: Fahri Hamzah: Masalah Kita Bukan Kebinekaan, tapi Ketidakadilan dan Timpangnya Hukum
Menurut Toto, lebih mudah jika kaum remaja masuk ke dalam sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dibandingkan Komnas HAM. Karena, Toto menyebutkan ada banyak afiliasi politik yang kuat di dalam lembaga negara tersebut.
"Berbeda ketika di LSM, ada tekanan politik, intervensi. Wajar saja periode ini dari generasi tua," ungkap Toto.
Toto menambahkan, generasi muda saat ini berperan aktif dalam proses penyeleksian Komnas HAM. Meski tidak terjun langsung sebagai calon anggota komisioner, Toto yakin generasi remaja bisa memantau Komnas HAM ke depan.
"Banyak generasi muda ikut andil dalam proses penyeleksian," jelas Toto. (*)