Dermaga Megah Senilai Rp 1,1 Triliun Bakal Dibangun di Dekat Bandara Soekarno-Hatta
Dermaga senilai triliunan rupiah segera dibangun di dekat Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
WARTA KOTA, TANGERANG - Dermaga senilai triliunan rupiah segera dibangun di dekat Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
PT Jaya Indo Property yang merupakan anak perusahaan Global Mutiara Indonesia (GMI) Land, menjadi pengembang proyek pembangunan dermaga mewah itu.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ditektur PT Jaya Indo Property Stevanus. Menurut Stevanus, ada beberapa tahapan dalam proses pembangunan ini.
Baca: Polisi Petakan 17 Potensi Ancaman Kriminalitas Sebelum dan Sesudah Idul Fitri, yang Utama Terorisme
Dermaga yang akan dibangun itu terletak di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Memiliki konsep Tangerang Maritime Industrial City.
"Nilai investasinya senilai Rp 1,1 triliun. Lokasinya juga dekat dengan Bandara Soetta," ujar Stevanus saat ditemui Warta Kota di Kantor Project GMI Land, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Senin (19/6/2017) malam.
Stevanus menjelaskan, pihaknya akan mengembangkan kawasan industri maritim serta pendukungnya, dan percepatan sebagai pendukung program pemerintah guna mengembangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Baca: Ajakan Berhubungan Badan Ditolak, Penyekap Mahasiswi di Depok Gebrak Meja Lalu Pergi
"Kami memilih lokasi di sini karena memiliki akses langsung ke Laut Jawa dan hanya berjarak 10 km dari Bandara Soetta," ucapnya.
Menurut Stevanus, hal tersebut sangat strategis dan potensial. Dermaga ini dapat menjadi kawasan industri maritim terintegrasi pertama di Indonesia.
Pendekatan baru pengembangan kawasan industri dengan basis pelabuhan melalui konsep klaster dalam konteks membangun daya saing berkelanjutan.
Baca: Anggota FPI Pelaku Persekusi Ini Mengaku Tak Tahu Korbannya Anak Kecil
Adanya rencana pembangunan jalan tol di bagian utara Kabupaten Tangerang serta pengembangan jalan kolektor sekunder sepanjang pantai utara, menjadi infrastruktur utama pendukung pembangunan kawasan ini.
"Habis Lebaran ini kami lakukan pembangunan akses jalan ke Dermaga," kata Stevanus.
Menurutnya, banyak lahan kurang produktif di pantai utara Kabupaten Tangerang, khususnya Desa Kohod, yang dapat dikembangkan sebagai lahan produktif, terutama untuk mengembangkan kegiatan kelautan, yakni industri kemaritiman yang ramah lingkungan.
Baca: Rizieq Shihab Bersedia Pulang Jika Tidak Ditahan, Politikus Hanura: Hukum Tidak Bisa Ditawar
"Desa Kohod ini dekat dengan bandara dan Jakarta, tapi menjadi wilayah tertinggal. Kami ingin masyarakat di sini juga berpartisipasi dalam pembangunan dermaga ini. Dan dapat menunjang percepatan ekonomi, pembangunan, serta pembukaan lapangan kerja baru," tuturnya.
Stevanus menyebut, untuk tahap awal pihaknya sudah membebaskan lahan seluas 269 hektare dalam pembangunan proyek ini. Bahkan, tak perlu harus melakukan penggusuran terhadap bidang milik warga setempat.
"Kami lakukan relokasi. Dibuatkan dulu rumah sehat, sehingga masyarakat bisa pindah ke rumah itu. Sampai saat ini kami sudah membangun rumah sehat untuk warga. Total ada sekitar 300 rumah sehat yang akan kami bangun di sekitar lokasi ini guna pembebasan lahan," ungkap Stevanus.
Baca: Kapolda Metro Jaya: Mau Ngapain Ngepung Bandara? Malu Dilihat Dunia Internasional
Posisi strategis dermaga ini adalah satu-satunya wilayah pembangunan yang memiliki fitur lokasi premium. Di antaranya akses langsung ke Laut Jawa, terletak pada rencana Jalan Tol Sedyatmo-Balaraja, Tol Teluk Naga-Cengkareng, 10 menit jarak tempuh ke Bandara Soetta, 25 jarak tempuh dari Pelabuhan Tanjung Priuk, dan 30 Km radius dari Jakarta Pusat, serta 15 menit dari Kota Tangerang.
Proyek pembangunan dermaga ini fokus pada pengembangan infrastruktur dan integrasi fasilitas, yakni kawasan industri maritim beserta kawasan pergudangan logistik, pelabuhan curah kering, pelabuhan curah cair, bahkan objek wisata.
"Pembangunan dermaga ini ditargetkan tahun depan sudah jadi. Kapal besar dan pesiar bisa berlabuh di sini," paparnya. (*)