Mahatir Mohamad Bicara Soal Jurnalisme Damai di Jakarta
Dunia Komunikasi harus memberi sumbangan terhadap terciptanya tatanan dunia yang lebih baik.
WARTA KOTA, PALMERAH -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahatir Muhammad akan menjadi pembicara pada pembukaan Simposium Internasional Orbicom Unesco Di Jakarta, Kamis (4/5/2017) mulai pukul 08.45-13.00.
Acara ini diadakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Pancasila di Hotel Atlit Century Senayan Jakarta. Mahatir dijadwalkan memberikan pidato tentang media dan resolusi konflik.
Mahatir dengan segudang pengalamannya akan menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam merespon isu global di bidang jurnalisme, perdamaian dan resolusi konflik.
"Tokoh partai UMNO Malaysia ini khusus datang ke Jakarta guna mengikuti symposium Orbicom tersebut," kata Ketua Panitia penyelenggara Helpris Estaswara.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan The international network of Unesco chairs in Communication atau jaringan kerjasama Komunikasi yang di wadahi oleh Lembaga PBB di bidang pendidikan dan kebudayaan atau Unesco.
"Kegiatan ini merupakan pertemuan tahunan dan telah diselenggarakan 6 kali. Kali ini Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila ditunjuk menjadi tuan rumahnya," katanya.
Lebih lanjut, Wakil Dekan III Fikom UP ini menambahkan, pertemuan tersebut melibatkan praktisi komunikasi, para professor serta dosen dan peneliti di bidang komunikasi yang berasal dari 37 negara di bawah naungan Unesco.
Sementara itu, Covernor Unesco Chair Holder Communication and Suistainable Development (Cosdev) Universitas Pancasila, Prof Andi Faisal Bakti menjelaskan, kegiatan ini akan memberi kontribusi pemikiran tentang jurnalisme damai yang perlu dihadirkan kembali dalam situasi kekinian.
"Dunia Komunikasi harus memberi sumbangan terhadap terciptanya tatanan dunia yang lebih baik," katanya.
Dekan Fikom Universitas Pancasila ini juga mengemukakan, isu konflik dan media menjadi begitu penting di tengah situasi global yang melanda dunia saat ini.
"Berbagai konflik di belahan dunia merupakan ancaman laten bagi masa depan peradaban. Tentu saja, media dan jurnalisme hadir guna meminimalisir konflik dan mencari resolusi dari konflik itu," kata Guru Besar di bidang Komunikasi Lintas Budaya ini.
Simposium intenasional ini rencananya dibuka oleh Prof Dr Muhammad Nasir dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, M Nasir.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara yakni Frank La Rue selaku asisten Direktur Jenderal komunikasi dan Informasi Unesco, serta Prof Prof Dr Bertrand Cabeddoche presiden Orbicom.
Selain itu, turut menyampaikan gagasannya Prof Dr Yves Thoret selaku sekjen Orbicom.
Malam harinya, Menteri komunikasi dan informatika Rudiantara akan menjamu makan malam seluruh peserta di kantor Kementrian Komunikasi dan informatika.
Selain simposium, rangkaian acara dalam kegiatan ini juga mengagendakan kunjungan budaya (cultural visit) ke Taman Mini Indonesia Indah.
Di mana para peserta dari berbagai negara akan diajak melihat keberagaman budaya Indonesia.
"Dipilihnya Taman mini karena tempat itu penanda keberagaman Indonesia," kata Andi Faisal Bakti.
Setelah cultural visit, peserta akan kembali ke negara masing masing.