Tenun Lenan Raih Best of The Best Inacraft Award 2016
Produk tekstil Stola Pelangi Tenun Sutera Lenan Dua Sisi dari Tenun Lenan, meraih Best of The Best Inacraft Award 2016.
Penulis: Ign Agung Nugroho |
lihat foto
WARTA KOTA, SENAYAN - Produk tekstil Stola Pelangi Tenun Sutera Lenan Dua Sisi dari Tenun Lenan, meraih Best of The Best Inacraft Award 2016, sebuah pameran kerajinan Indonesia.
Ketua tim Juri Inacraft Award 2016 Muchsin Ridjan, menjelaskan Inacraft Award merupakan wujud apresiasi bagi para perajin yang menjadi peserta pameran. Kriteria penilaian dalam ajang itu meliputi excellence, authenticity, innovation, marketability, eco-friendly, dan fair.
"Ada tujuh kategori menurut pakem UNESCO yaitu batu, kayu, serat alami, metal, keramik, tekstil, dan produk alami lain," ungkap Muchsin di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/4/2016) petang.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum I Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) itu menjelaskan,
ada 10 juri kompeten lintas bidang yang memberikan penilaian dalam Inacraft Award. Tak jarang, para pemenang dalam ajang ini sukses saat dikompetisikan lagi dalam ajang internasional.
Sekjen ASEPHI, Soegiarto, menjelaskan bahwa ajang itu bisa mendorong para perajin untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Apalagi, peserta Inacraft adalah para perajin unggul yang keterlibatannya telah melalui proses seleksi tertentu.
"Seleksi Inacraft terbilang ketat, tahun ini saja ada 219 waiting list selain 1.400 peserta yang berpartisipasi. Barang-barang kerajinan yang dipamerkan antara lain berbagai produk kerajinan dari tekstil seperti batik, tenunan, bordir, songket, ikat dan beragam assesoris, kerajinan kayu seperti patung, furnitur berukir, bingkai lukisan, mainan edukasi untuk anak-anak dan sebagainya," katanya.
Lalu juga barang-barang perhiasan dari emas, perak dan batu permata; barang kerajinan keramik, pottery dan gerabah; home decoration dan ribuan jenis barang kerajinan lainnya.
Tak hanya lewat ajang Inacraft, kata Soegiarto ASEPHI juga aktif menggagas peningkatan mutu produk dan para perajin dengan cara lain. Misalnya, dengan melakukan pelatihan, pembinaan, dan sosialisasi di daerah-daerah.
