Jalan Layang Kuningan Dioperasikan, tapi Belum Dilengkapi Rambu dan Lampu Penerangan Jalan

Dibukanya jalan layang tersebut diharapkan bisa mengurai kemacetan.

Penulis: Mohamad Yusuf |
WARTA KOTA/Mohamad Yusuf
jalan layang sisi selatan Kuningan dioperasikan. 

WARTA KOTA, BALAI KOTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, akhirnya mengoperasikan Jalan layang Kuningan sisi selatan, mulai Rabu (30/12/2015).

Dibukanya jalan layang tersebut diharapkan bisa mengurai kemacetan.

Namun, sayangnya, meski telah dioperasikan, jalan layang itu belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Pantauan Warta Kota, jalan layang dibuka sekira pukul 14.17. Tampak beberapa petugas Dinas Bina Marga dan Kepolisian Lalu Lintas.

Beberapa pengendara yang melintas dari arah Pancoran ke Semanggi, awalnya merasa canggung ketika dipersilakan untuk melintasi jalan layang itu.

Mereka justru tampak takut ditilang karena banyaknya pihak Polantas.

"Ayo pak silakan, diperbolehkan melintas. Jalannya sudah dibuka," kata salah satu petugas.

"Wah bener nih pak nggak apa-apa? Nanti ditilang lagi. Kok banyak polisi?" kata seorang pengendara motor.

Wajar saja, pasalnya jalan layang itu sebelumnya belum pernah dioperasikan.

Namun, sayangnya, meski pengendara telah melintasi jalan layang itu, belum dilengkapi beberapa rambu dan lampu penerangan jalan.

Rambu untuk memperbolehkan kendaraan melintasi jalan layan itu, tidak tampak di awal jalan layang.

Sementara, lampu penerangan jalan, juga tidak tampak. Tiang-tiang lampu tidak terlihat di sepanjang jalan layang itu.

Padahal, bisa dipastikan, jika pada malam hari, kondisi jalan akan gelap sehingga membahayakan pengendara.

Kepala Dinas Bina Marga DKI, Yusmada Faizal, mengatakan, bahwa pembangunan jalan layang tersebut memakan waktu satu tahun.

Memiliki panjang 600 meter dan lebar meter dengan dua lajur.

"Dengan jalan layang ini, bisa memecah kemacetan. Karena pengendara dari Pancoran ke arah Semanggi, tidak melintasi perempatan Kuningan. Pengendara bisa melintasi langsung dengan menaiki jalan layang ini," katanya.

Menurut Yusmada, pembangunan itu diaspal menggunakan hot mix. Dengan anggaran Rp 137 miliar

"Untuk pemasangan rambu kami akan berkoordinasi dengan Dishub. Sedangkan untuk PJU (Penerangan Jalan Umum), kami berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Energi," kata Yusmada.

Sementara itu, Kepala Proyek dari PT Nindya Karya, Seno Susanto mengatakan, jalan layang tersebut, pengaspalannya menggunakan hotmix.

"Penggunaan hotmix, karena agar aspal di jembatan layang ini lebih kuat. Karena kualitas aspal sangat menjadi prioritas dalam pembangunan jalan layang ini," katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved