Kemendikbud : Guru Wajib Ikuti Perkembangan TIK
Guru harus dapat memanfaatkan TIK untuk menambah kompetensinya.
SENAYAN, WARTA KOTA- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan pentingnya guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kepala Seksi Penyusunan Program Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Dasar Kemendikbud Tagor Alamsyah Harahap mengatakan, guru harus dapat memanfaatkan TIK untuk menambah kompetensinya.
"Pemanfaatan TIK sebagai bentuk untuk meningkatkan kompetensi karena guru tidak boleh begitu-begitu saja," kata Tagor, Rabu (24/6/2015) siang.
Ia mengatakan, guru yang sekarang sudah diberikan tunjangan profesi guru (TPG), setidaknya selain ujian kompetensi guru (UKG), juga harus terus meningkatkan kompetensi agar mutu mereka menjadi makin baik.
Salah satunya penggunaan TIK yang dilakukan adalah dengan data pokok pendidikan (Dapodik) secara online.
Menurut Tagor, data seorang guru bisa diperiksa sendiri secara online.
"Untuk memahami, kemampuan teknologi penggunaan komputer dibuktikan dengan kemampuan guru melihat sendiri data di internet, dari situ SK terbit. Itu merupakan salah satu bentuk guru tersebut melek teknologi. Jangan membatasi diri dengan teknologi baru," ujar Tagor.
Selain itu, cara lainnya agar seorang guru menambah kompetensinya dengan menggunakan TPG tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk meningkatkan kompetensi.
"Misalnya guru tersebut buta teknologi, ia bisa menggunakan sebagian TPG untuk membeli komputer jinjing, digunakan untuk belajar," ujarnya.
Nantinya, kata Tagor, guru yang tidak melaksanakan peningkatan kompetensinya akan dihentikan tunjangan profesinya. "Misalnya dulu dikasih uang Rp 3 juta untuk digunakan meningkatkan kompetensinya," ujarnya.
Salah satu guru yang sudah menggunakan TIK sebagai salah satu metode meningkatkan kompetensi guru dalam TIK adalah Wijaya Kusuma, guru di SMA Labschool Ramangun.
Wijaya membuat blog (laman pribadi di internet) yang berisi pengetahuan tentang guru, komentarnya sebagai guru tentang sistem pengajaran, dan semua berkaitan dengan pendidikan.
Menurutnya blog bisa menciptakan informasi. "Sehingga orang-orang di luar sana bisa mendapatkan informasi dari blog tersebut," katanya.
Ia menyarankan tiap guru untuk membuat blog. Bahkan, dirinya menargetkan di tahun 2022 ada 1 juta guru yang sudah memiliki blog sendiri.
Saat ini, kata Wijaya, dirinya punya 14.000 pembaca yang mayoritas adalah guru, dengan 5000 di antaranya sudah memiliki blog sendiri. (Agustin Setyo Wardhani)
