Ahok Inginkan Jakarta Zero dari Air Tidak Bersih
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan tempat pengolahan lumpur PT Aetra di Instalasi Pengolahan Air Pulogadung
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTA KOTA, PULOGADUNG - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan tempat pengolahan lumpur (decanter) PT Aetra Air di Instalasi Pengolahan Air Pulogadung, di Jalan Jatinegara Kaum, Jakarta Timur, Selasa (12/5) pagi.
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengapresiasi langkah PT Aetra yang dinilai bisa memahami hakikat bisnis dimana kewajiban investasi menurutnya telah dilakukan dengan baik.
"Istilahnya dalam bisnis, anda (Aetra) diberi hak monopoli di sisi barat dan timur Jakarta, sehingga harus bisa memenuhi kebutuhan air warga. Warga Jakarta harus dapat air bersih tapi investasi yang dilakukan Aetra juga harus dilindungi," katanya.
Ahok menegaskan, jika PT Aetra dan Palyja tidak sanggup lagi mensuplai air kepada warga ibukota, ia berjanji akan membangun sendiri pengolahan air.
"Saya ingin seluruh pemegang saham Aetra dan pemilik agar komitmen dalam memegang sisi timur, karena kalau enggak saya akan ambil alih demi kepentingan banyak," katanya.
Pasalnya Ahok menginginkan Jakarta benar-benar zero dari air yang tidak bersih. Hal itu dikarenakan pihaknya pernah merasakan saat tinggal di tempat yang susah air di kawasan Pluit, Jakarta Utara.
"Saya dari tahun 1984 tinggal di kawasan yang susah air. Itu dikerjain oleh Palyja. Saya harus beli air lebih mahal, per tangki bisa sampai Rp 150.000," tuturnya. (Achmad Rafiq)