Timnas Indonesia

Alasan Erick Thohir Belum Tentukan Pelatih Baru Timnas Indonesia, yang Pasti Tutup Pintu Bagi STY

Alasan Erick Thohir Belum Tentukan Pelatih Baru Timnas Indonesia, yang Pasti Tutup Pintu Bagi STY

Youube Inews TV
ALASAN ERICK THOHIR - Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSi) Erick Thohir akhirnya buka suara mengungkapkan alasannya belum menentukan dan menunjuk pelatih baru bagi Timnas Indonesia, usai memecat Patrick Kluivert. Yang pasti kata Erick Thohir pelatih baru buka STY. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSi) Erick Thohir akhirnya buka suara mengungkapkan alasannya belum menentukan dan menunjuk pelatih baru bagi Timnas Indonesia, usai memecat Patrick Kluivert.

Erick Thohir mengaku masih butuh waktu untuk menunjuk pelatih baru Timnas Indonesia, namun yang pasti menurutnya bukan Shin Tae-yong.

Menurut Erick Thohir ia tidak memasukkan nama Shin Tae-yong sebagai salah satu opsi.

Baca juga: Terungkap Alasan Shin Tae-yong Depak Elkan Baggot dari Timnas Indonesia dan Tak Akan Panggil Lagi

“Kita kan mesti move on. Kalau kita move on sama Patrick, ya kita juga move on dengan Shin Tae-yong,” kata Erick dilansir dari skor.id, Kamis (23/10/2025).

Ke depan kata Erick, penunjukkan pelatih baru Timnas Indonesia mesti sejalan dengan membangun strata kepelatihan.

Dalam rekaman suara eksklusif yang disiarkan di YouTube Inews TV, Erick menjelaskan alasan pemecatan para pelatih Timnas serta rencana naturalisasi pemain yang tidak akan berhenti dan tidak mungkin dihentikan.

"Itu kalau enggak perform ya gitu. Walaupun sebenarnya kalau secara pribadi saya kurang gitu suka, karena membangun strata kepelatihan itu perlu waktu gitu kan. Nah, waktu saya masuk PSSI itu kan jelas antara Shin Tae-yong dan Indra Sjafri enggak bisa komunikasi," katanya.

Sebab kata  Erick, masing-masing pihak merasa senior dan punya keinginan.

"Masing-masing senior, masing-masing punya, ya kan enggak mudah. Nah, baru terakhir zamannya Patrick kita bisa bikin strata. Tapi itu pun karena gagal ya, gimana ya kan?," kata Erick.

Sehingga katanya ia memecat Patrick dan semua tim kepelatihan sampai U-20.

Karenanya Erick mengaku saat ini pusing karena pelatih baru Timnas Indonesia belum ada dan masih harus dicarinya.

"Sekarang kalau ditanya pusing enggak? Pusing. Kenapa? Ini kan hilang pelatih senior, 20 dan 23. Tapi kan masalahnya, ya ini kan paket buat itu. Saya lagi berpikir coach Nova berhasil, kalau dia selesai U17, maka dia U20. Pelatih U-17 kita cari orang Indonesia kalau dapat," ujar Erick.

Menurut Erick jenjang kepelatihan sepak bola di Indonesia belum baik.

"Tipis. Kepelatihan orang Indonesia tuh tipis. Kenapa waktu itu STY nyari asisten juga susah, Patrick Kluivert menginterview 10 pelatih juga enggak ketemu. Iya kan memang susah. Nah. Nah jadi memang kalau ditanya kapan kita pengumuman pelatihan baru? Belum. Saya masih perlu waktu konsolidasi dua hal," kata Erick.

Yang pertama kata Erick, dirinya sedang membuka komunikasi ke banyak pihak melalui jaringan olahraganya secara internasional.

"Jangan sampai persepsi, yang kejadian beberapa kali terakhir ini, mempersulit posisi kita mencari pelatih. Karena kita mesti sadari ranking kita belum tinggi, masih rendah. Mencari pelatih di ranking seperti ini enggak mudah," kata Erick.

Saat PSSI sebelumnya merekrut STY, kata Erick, sebenarnya tidak mudah meyakinkannya, karena saat itu ranking Indonesia di FIFA adalah 170.

"Nah sekarang 120 juga enggak mudah. Jadi yang sekarang saya lagi coba lakukan dengan jaringan internasional saya memberi confidence balik, bahwa ya kita tetap ingin punya longterm program. Apa yang terjadi kemarin-kemarin itu ya bagian dari tentu result yang harus dipertanggungjawabkan," kata Erick.

Menurur Erick, semua jaringannya di dunia sepak bola dunia, saat ini rata-rata menanyakan mengenai bullism di sosial media.

"Nah, memang semua rata-rata nanya mengenai bullism di sosmed. Karena kondisi kondisi yang sekarang, pelatih-pelatih yang kita lepas kan, mereka syok. Bagaimana di DM dibilang Black Monkey, anaknya dihajar, diancam mau titik-titik, sampai ke istri-istrinya pelatih, bukan istrinya Patrick aja loh, istrinya yang lain," papar Erick.

Karenanya kata Erick, mereka semua shock, dan hal itu yang ingin diredamnya.

"Nah, itu yang saya lagi redam dan saya enggak takut ditulis ya. Kita harus kembali menyehatkan juga persepsi sepak bola nasional. Kita harus punya kesepakatan, sepak bola ya untuk nasional dan kebenaran," katanya.

Baca juga: Louis Van Gaal Resmi Umumkan Berita Besar yang Dijanjikannya, Ternyata Bukan Latih Timnas Indonesia

Menurutnya beberapa pemain diapora juga menghubunginya karena khawatir di bully di sosmed,

Hal itu katanya karena Rizky Ridho yang di mata mereka dihormati penggemar Timnas Indonesia, ternyata juga terkena builly di sosmed.

"Dalam arti wah Ridhio aja kena, apalagi gua. Nah, ini yang saya lagi rajut juga di pemain-pemain untuk menaikkan confidence-nya lagi. Bahwa ya it's part of life, tapi percayalah federasi akan memprotect dia," kata Erick.

Menurut Erick atas apa yang dilakukannya di PSSI, dirinya tidak takut dibully dan dikritik.

"Kalau itu kan saya sudah ulang-ulang, di beberapa statement publik sayam, saya bilang saya tidak takut di kritik. Saya tidak takut dibully ya. Tapi tolong lindungi  pemain dan pelatihan," katanya.

Ia menjelaskan saat Gerald Vanenburg gagal di AFF, dan pelatih Indra Safri gagal di U20, bully-an kepada mereka di sosmed juga marak.

Hal itu katanya merugikan Indonesia, termasuk saat mencari pelatih baru.

"Itu merugikan posisi kita, sehingga kita mencari pelatih juga termasuk pemain agak sulit," katanya.

Meski begitu Erick memastikan naturalisasi pemain akan terus dilakukan dan tidak mungkin berhenti.

"Gak mungkin kita menstop naturalisasi. Siapapun yang terbaik, ada darah Indonesia dan mau memperkuat timnas, boleh. Lihat saja Maroko U20. Coba isinya siapa?" katanya.

STY Siap Kembali

Sebelumnya pelatih sepak bola asal Korea Selatan Shin Tae-yong (STY) mengaku hatinya tetap condong ke Indonesia dan siap kembali lagi melatih Timnas Indonesia jika diminta oleh PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).

Hal itu diungkapkan Shin Tae-yong dalam wawancaranya di kanal YouTube Goalpost yang dirilis pada Selasa (21/10/2025).

Diketahui, PSSI pernah memecat Shin Tae-yong sebagai juru taktik Skuad Garuda pada 6 Januari 2025 lalu dan langsung digantikan oleh Patrick Kluivert asal Belanda.

Namun nama besar Patrick Kluiivert justru gagal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia dan langsung dipecat PSSI pada 16 Oktober 2025.

Dan kini, PSSI masih mencari pelatih baru yang dianggap tepat untuk menangani Timnas Indonesia, sebab ada agenda Piala Asia di Februari 2027 mendatang.

Dari sekian banyak nama, salah satunya adalah Shin Tae-yong yang disebut oleh para pundit dan analis sepak bola berpotensi kembali mengisi kursi pelatih Timnas Indonesia.

Sebab STY memenuhi sejumlah variabel yang diperlukan menangani timnas Indonesia, termasuk soal gaji dan besaran kontrak karena pernah disepakati sebelumnya.

Analis sepak bola Haris Pardede atau Bung Harpa mengatakan pernyataan STY di kanal YouTube Goalpost adalah 100 persen terbukanya pintu rekonsiliasi dan pertanda siap kembali ke Timnas Indonesa jika ada tawaran dari federasi atau PSSI.

"Iya, 100 persen. Pintu rekonsiliasi yang dibuka. Pertanda bahwa STY, kalau memang ada itikad baik atau tawaran dari federasi, dia akan menyambut hal itu," ujar Harpa dalam wawancara dengan Kompas TV, Rabu (22/10/2025) malam.

Padahal menurut Harpa, tadinya ia mengira sulit bagi STY untuk mau kembali melatih Timnas Indonesia, karena sudah terluka saat dipecat PSSI pada Januari 2025 lalu.

"Saya saya rasa tadinya ada tiga faktor yang membuat STY sulit kembali ke Timnas Indonesia. Satu Shin Tae-yong sendiri, kedua dari ketua umum PSSI, dan ketiga orang-orang di sekitar ketua umum," kata Harpa.

Namun ternyata kata Harpa, STY sudah memberi tanda siap untuk kembali melatih Timnas Indonesia.

"Sebenarnya tadinya saya pikir dari STY malah susah. Karena kan luka yang ditorehkan itu bulan Januari, mungkin saja belum sembuh. Tapi ternyata tampaknya sudah kering dan dengan celotehan di sebuah podcast, bahwa dia sangat senang kalau bisa kembali ke Indonesi," kata Harpa.

Dan kini kata Harapa tinggal yang faktor kedua yakni Ketua PSSI Erick Thohir.

"Pak Erick ini, bagaimana nih. Mau enggak beliau menurunkan egonya? Saya yakin sekali nih ya, kalau beliau mau menerima ini, maka kepercayaan masyarakat kepada federasi dan beliau, akan kembali. Dan juga hypes orang untuk nonton timnas itu akan kembali lebih tinggi," kata Harpa.

Tentu, kata Harpa, tidak mungkin semua orang setuju jika STY kembali ke Timnas Indonesia lagi.

"Tapi dari survei-survei yang saya lihat, secara roughly itu sekitar 70 sampai 80 persen suporterr menginginkan STY kembali," katanya.

Faktor ketiga yang membuat STY kembali latih Timnas Indonesia kata Harpa adalah orang-orang di sekeliling Ketum PSSI Erick Thohir.

"Sekelilingnya dia, yang memang enggak tahu kenapa, itu sangat membenci atau sangat tidak menginginkan STY kembali. Jadi kalau dua hal terakhir itu bisa dibenahi, saya pikir kita bisa mungkin kembali mendapat Shin Tae-yong menjadi pelatih tim nasional kita," kata Harpa.

Harpa mengatakan keuntungan jika PSSI merekrut STY kembali menjadi pelatih timnas, maka STY akan langsung bekerja tancap gas dan tidak perlu adaptasi serta pengenalan lagi.

Selain itu, kata Harpa, STY juga sangat diterima di lingkungan sepak bola Indonesia dan dicintai para suporter Indonesia.

Hal itu pula lah kata Harpa salah satu hal, STY hatinya memang condong ke Indonesia meski banyak menerima tawaran melatih timnas negara lain.

"Orang bisa punya uang banyak. Tapi untuk merasakan bagaimana dia diterima, bagaimana di setiap stadion namanya bergema, bahkan ketika dia sudah dipecat itu sesuatu yang priceless. Jadi itu bisa dimaklumi, bisa diterima, makes sense," kata Harpa.

Mengenai dugaan PSSI mencari pelatih asal Belanda menukangi Timnas Indonesia meskipun tim kepelatihan Kluivert Cs gagal, Harpa memberikan pandangannya.

Baca juga: Bung Harpa Sebut Kecil Kemungkinan Louis Van Gaal Tangani Timnas Indonesia, Usulkan Kembali ke STY

Menurutnya meski tidak bisa mengeneralisir, menurut Harpa, kita sedikit banyak bisa belajar dari tim kepelatihan sebelumnya di bawah Patrick Kluivert yang gagal total.

"Kita bisa lihat bagaimana, apa ya kelakuan dari tim kepelatihan Belanda ini ya seperti apa. Masyarakat bisa menilai sendiri," kata Harpa.

Harpa lalu membeberkan sikap tim pelatih asal Belanda, saat Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi di ronde ke 4 kualifikasi Piala Dunia.

"Kebetulan saya juga ada di stadion saat itu di King Abdullah Sport City di Jeddah ya. Setelah pertandingan, mereka hanya berdiri di pinggir lapangan. Sementara fans bahkan manajer timnas Pak Sumarji dan staf yang lain-lain yang juga jarang kelihatan itu juga memberikan apa ya, say hello lah kepada fans. Yang saya tahu betul pengorbanan mereka sangat luar biasa untuk datang ke stadion," papar Harpa.

Kemudian, tambah Harpa, setelah itu tim kepelatihan asal Belanda nyelonong ke dalam.

"Walaupun enggak ada peraturan yang dilanggar, tapi kan ini ada kepatutan. Yang kemudian yang ketiga, tentunya pernyataan dari asisten pelatih Alex Pastoor yang saya pikir tadinya dia orang yang acceptensnya cukup tinggi, tapi kemudian komentar-komentarnya kalau menurut saya cukup menyakitkan," ujar Harpa.

"Dengan menyatakan tidak logis untuk tim nasional kita lolos ke Piala Dunia. Padahal kemarin di round 3 kita berhasil loh menahan imbang satu sama Saudi dan juga mengalahkan mereka 2-0 di  Jeddah," kata Harpa.

Karenanya kini kata Harpa, peluang STY melatih kembali Timnas Indonesia masih terbuka dan tinggal bagaimana Ketum PSSI Erick Thohir memutuskannya.

"Jadi peluangnya masih fifty-fifty," katanya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved