Timnas Indonesia

Carrasco Ungkap Tim Arab Saudi Dilanda Kekhawatiran Jelang Laga, Karena Timnas Indonesia Lebih Bagus

Carrasco Ungkap Tim Arab Saudi Dilanda Kekhawatiran Jelang Laga, Karena Timnas Indonesia Lebih Bagus

YouTube InewsTv
INDONESIA LEBIH BAGUS - Mantan pemain sepak bola yang melanglang buana di sejumlah klub Liga 1 Indonesia, Cristian Carrasco meminta dan berharap para pemain Timnas Indonesia tidak terlalu memusingkan masalah non teknis, menjelang laga melawan Arab Saudi di putaran ke 4 Kualifikasi Piala Dunia grup B. Carrasco meminta pemain konsentrasi penuh pada pertandingan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Mantan pemain sepak bola yang melanglang buana di sejumlah klub Liga 1 Indonesia, Cristian Carrasco meminta dan berharap para pemain Timnas Indonesia tidak terlalu memusingkan masalah non teknis, menjelang laga melawan Arab Saudi di putaran ke 4 Kualifikasi Piala Dunia grup B.

Di mana Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi pada Rabu (8/10/2025) malam waktu setempat atau Kamis (9/10/2025) pukul 00.15 WIB, di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah. 

Dan kemudian meladeni Irak tiga hari kemudian di stadionyang sama.

Seperti diketahui protes PSSI soal penunjukkan wasit dan perangkat pertandingan dari Kuwait oleh AFC dalam laga putaran ke 4 Kualifikasi Piala Dunia, ditolak AFC.

"Tapi kita terlalu konsentrasi di non teknik. Memang secara pribadi ya, sebagai mantan pemain bola, enggak terlalu penting yang non teknik buat pemain. Non teknis, enggak terlalu penting," kata Carrasco dalam tayangan di InewsTv, Selasa (7/10/2025) malam.

Mantan pemain PSMS Medan itu lalu membagikan pengalamannya bermain di laga menentukan.

"Sebenarnya pas kita mulai pertandingan itu, kita enggak dengar apa-apa dari dari penonton. Jadi pemain itu konsentrasi penuh di lapangan," ungkap Carrasco.

Baca juga: Skuad Timnas Indonesia di Atas Arab Saudi dan Irak, Kusnaeni: Fokus ke Permainan, Lupakan Wasit!

Namun menurut Carrasco, pemain harus kuat mental dan mampu menahan diri, jika merasa ada keputusan wasit yang tidak adil atau merugikan.

"Kta harus kuat mental. Memang pertama dari pelatih, kalau instruksi dari pelatih sebelum kita masuk lapangan bilang enggak ada yang protes, maka akan enggak," katanya.

Carrasco menilai sekalipun wasit dari Kuwait yang akan memimpin pertandingan, belum tentu juga mereka berpihak ke Arab Saudi.

"Wasit Kuwait tidak pasti bantu Arab. Bisa terjadi itu sebaliknya," ujarnya,

Soal wasit ini, kata Carrasco juga terjadi di negara latin jika mereka bertemu di suatu pertandingan.

"Tapi enggak pasti, wasit bela tim lawan. Karenanya kita sebagai pemain harus konsentrasi penuh bermain. Jangan protes ke wasit. Wasit memang tidak suka pemain-pemain yang protes," kata Carrasco,

Dengan bermain fokus dan konsentrasi sesuai taktik dan instruksi pelatih, kata Carrasco, maka semua beban permainan akan menjadi tekanan bagi lawan.

"Kita kasih semua pressure itu ke Arab Saudi. Karena mereka tuan rumah, mereka harus menang. Jadi kita apa yang kita harus lakukan? Kalau kita konsentrasi penuh di 15 menit pertama, itu pasti mereka mulai mulai khawatir ya. Karena memang kita juga pernah menang lawan mereka," kata Carrasco.

Menurut Carrasco pemain Arab Saudi tidak sebagus pemain Timnas Indonesia.

"Kalau mereka bagus, mereka sudah lolos dari sebelum babak ini. Ini semua tim sama sekarang. Bahkan Indonesia lebih baik, mereka enggak seperti dulu. Arab Saudi dulu memang negara sangat kuat, bisa enam kali masuk Piala Dunia. Tapi sekarang kita lebih bagus dong. Jadi jangan terlalu mikir mereka," kata Carrasco.

Karenanya Carrasco meminta semua pemain dan jajaran pelatih Timnas Indonesia konsentrasi di internal saja.

"Konsentrasi di kita aja. Kenapa, kenapa enggak kita bisa menang? Indonesia lebih bagus sekarang," katanya,

Carrasco juga menilai peluang Timnas Indonesia untuk menang melawan Arab Saudi, lebih besar saat ini.

"Peluang Indonesia menang, 60 persen. Menurut saya Indonesia punya tim lebih bagus daripada Arab sekarang. Kalau kita bicara masa lalu, Arab kuat. Tapi kita sekarang kuat. Beda dengan dulu," kata Carrasco.

"Sekarang kita yang kuat. Mereka pasti lebih khawatir daripada kita sekarang," kata Carrasco.

Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni mengatakan skuad Timnas Indonesia saat ini jauh berbeda dengan skuad pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia, Zona Asia, beberapa waktu lalu.

"Begitu juga jika kita bandingkan dengan pertemuan kita sebelumnya melawan Irakmaupun Arab Saudi. Kita sekarang memiliki skuad yang jauh lebih lengkap. Puzzle-puzzle yang sebelumnya menjadi kekurangan Timnas di posisi gelandang bertahan, di posisi striker, di posisi kiper, sekarang sudah bisa dilengkapi," papar Kusnaeni saat berbincang dengan Metro TV, Selasa (7/10/2025)

Di posisi gelandang bertahan kata Kusnaeni, Timnas Indonesia memiliki Joey Pelupessy, yang bermain untuk klub Liga Challenger Pro Belgia, Lommel.

"Joey Pelupessy, sangat baik memainkan peran sebagai pemain jangkar," ujar Kusnaeni. 

Pada posisi depan, menurut Kusnaeni, Timnas Indonesia memiliki Ole Romeny, penyerang klub Oxford United.

"Romeny sangat produktif, tiga gol dari empat pertandingan bersama Timnas," katanya.

Di posisi kiper, kata Kusnaeni, bahkan Timnas Indonesia memiliki dua kiper yang kualitasnya cukup tinggi.

"Ada Emil Audero dan Maarten Paes. Sehingga meskipun secara peringkat kita cukup jauh, kita bisa dibilang hampir dua kali lipat jumlah peringkatnya di atas Irak maupun Arab Saudi, tapi secara kualitas pemain kita bahkan sebetulnya lebih bagus. Materi pemain kita lebih bagus dibanding skuadnya Arab Saudi maupun Irak," papar Kusnaeni.

Kusnaeni mengatakan ada beberapa pemain Irak yang bermain di luar Irak.

"Tapi sebetulnya materi mereka, sebagian besar adalah pemain lokal. Arab Saudi, pemainnya berasal dari tiga klub lokal. Termasuk Al Hilal, yang merupakan klub elit di sana. Begitu juga dengan timnas Irak. Meskipun banyak pemain yang main di Eropa, tapi rata-rata klubnya tidak sebaik klub-klub di mana pemain kita bergabung," ujar Kusnaeni.

Menurut Kusnaeni, Timnas Indonesia memiliki pemain yang bermain di Borussia, Munchen Gladbachm hingga Lille dan Willem.

"Jadi pemain kita, rata-rata kualitasnya menurut saya kali ini lebih baik di atas Irak maupun Arab Saudi," kata Kusnaeni.

Ia mengatakan materi pemain yang di bawa Kluivert merupakan materi pemain terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

"Hampir bisa dibilang demikian, kecuali di posisi penjaga gawang atau di bawah mistar. Karena kita harus merelakan Audero yang cedera. Tapi kita masih punya Maarten Paes, yang kualitasnya tidak terlalu jauh dibanding Audero. Di posisi lain, hampir semua pemain terbaik yang kita punya saat ini, semua ada di timnas saat ini," ujar Kusnaeni.

Mungkin, kata Kusnaeni, ada yang mendebat karena tidaK adanya Marselino dan Mees Hilgers.

Baca juga: Timnas Indonesia Pakai Jersey Merah Lawan Arab Saudi, Tanda Kemenangan di GBK Bakal Terulang?

"Tapi posisi Marselino di timnas sekarang sudah bisa diisi oleh pemain yang lain. Entah itu oleh Eliano, entah Oratmangun. Begitu juga dengan posisi Mees Hilgers. Kita masih punya pemain yang lebih baik atau setidaknya tidak kalah baik. Ada Kevin Diks yang bermain sangat baik sebagai bek kanan maupun sebagai bek tengah," ujar Kusnaeni.

Bahkan kata Kusnaeni, ada pemain lokal Rizky Ridho, yang juga mampu bersaing dengan pemain-pemain Diaspora.

"Sama sekali tidak ada posisi yang saat ini bisa dibilang lemah di timnas. Semua posisi kunci sudah bisa diisi oleh pemain-pemain yang kualitasnya bagus," kata Kusnaeni.

Namun, Kusnaeni mengakui di posisi kiper, Timnas Indonesia kehilangan Emil Audero yang cedera.

"Lalu Maarten Paes juga kondisinya tidak cukup prima. Tapi saya yakin meskipun kita tidak bisa memainkan Paes, kita masih punya Ernando yang kualitasnya juga cukup bagus. Nadeo bahkan bisa dibilang pemain di posisi penjaga gawang yang caps-nya saat inijustru paling banyak di timnas senior," kata Kusnaeni.

Karenanya menurut Kusnaeni dirinya tidak terlalu khawatir dengan posisi kiper atas adanya Ernando dan Nadeo yang melapis.

"Yang, penting kalau menurut saya sistem permainannya. Kluivert harus mampu membangun sistem permainan yang membuat kerja sama tim itu cepat padu. Kita tidak punya waktu lagi untuk pertandingan ini. Harus langsung padu," ujar Kusnaeni.

Menurutnya para pemain timnas tida boleh ada adaptasi lagi sejak peluit pertanda dimulainya pertandingan ditiup.

"Tidak boleh lagi di 15 menit pertama kita grogi. Tidak boleh. harus langsung padu, harus langsung bisa nyetel permainannya karena kita menghadapi lawan yang kualitasnya memang di atas kita, yang kualitasnya cukup bagus. Jadi harapan saya adalah coach Kluivert harus mampu meramu susunan pemain, formasi, dan strategi atau game plan, yang membuat kita sejak menit awal bisa langsung menerjemahkan keinginan dia," kata Kusnaeni.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved