Pendidikan
Perkuat Riset dan Inovasi, UI dan UQ Resmikan UI-UQ Collaboration Centre
UI dan UQ Resmikan UI-UQ Collaboration Centre untuk Perkuat Riset dan Inovasi Asia Tenggara
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dwi Rizki
Ringkasan Berita:
- UI dan UQ meresmikan UI-UQ Collaboration Centre pada 31 Oktober 2025 di Science Techno Park UI, sebagai langkah memperkuat riset, inovasi, dan pertukaran akademik di Asia Tenggara.
- Pusat kolaborasi ini menandai 25 tahun kemitraan pendidikan antara Indonesia dan Australia, sekaligus simbol persahabatan dan keunggulan bersama.
- Fokus kerja sama mencakup transisi energi, inovasi inklusif, ketahanan iklim, transformasi sosial, dan kesehatan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Universitas Indonesia (UI) dan The University of Queensland (UQ) meluncurkan UI-UQ Collaboration Centre pada Jumat (31/10/2025).
Berlokasi di Science Techno Park UI, UI-UQ Collaboration Centre digunakan untuk memperdalam pertukaran akademik serta memperkuat penelitian dan inovasi di kawasan Asia Tenggara.
Pusat kolaborasi ini sekaligus menandai tonggak penting kemitraan pendidikan tinggi paling sukses dan berkelanjutan antara Indonesia dan Australia.
Vice Chancellor and President UQ, Profesor Deborah Terry AC, menyampaikan bahwa kemitraan bilateral ini dirancang untuk menjawab tantangan global dan regional yang krusial, sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia dan Australia.
“Fokus awal kami mencakup transisi energi, inovasi inklusif, ketahanan iklim, transformasi sosial, dan kesehatan—yang mencerminkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB,” kata Terry di lokasi.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Indonesia atas dukungan dan visinya dalam mendirikan pusat ini, yang akan menjadi ruang dinamis untuk koneksi dan pertukaran akademik,” sambungnya.
Baca juga: Bikin Bangga, UIRT-03 Karya Mahasiswa Universitas Indonesia Ikut Formula Student Czech Republic 2025
Sementara itu, Rektor UI, Heri Hermansyah, menyebut bahwa kemitraan yang telah berjalan selama 25 tahun ini mencerminkan komitmen bersama terhadap keunggulan, inovasi, dan kemanusiaan.
“Kolaborasi ini telah berkembang menjadi ekosistem yang mendorong pendidikan, penelitian, dan penguatan global universitas,” kata Hery.
“Dengan diresmikannya UI-UQ Collaboration Centre, kita tidak hanya merayakan 25 tahun kolaborasi bersama, tetapi juga menjadi terobosan baru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan,” sambungnya.
Ke depannya, UI dan UQ akan memberdayakan para akademisi dan komunitas lintas negara untuk menciptakan dampak nyata menuju masa depan berkelanjutan.
Kemitraan akademik ini dimulai dengan program gelar ganda (double degree) di bidang Psikologi, yang kemudian berkembang menjadi program sarjana terpadu Komunikasi.
Lebih dari 700 mahasiswa telah menyelesaikan program yang terdiri atas dua tahun studi di Indonesia dan dua tahun di Australia. Sejumlah disiplin lain juga bergabung dalam kemitraan UQ–UI, termasuk engineering, ekonomi dan bisnis, serta ilmu komputer.
Pusat ini akan memperluas akses terhadap program pertukaran, kegiatan lintas budaya, serta jalur pembelajaran baru bagi mahasiswa kedua universitas.
UI-UQ Collaboration Centre juga akan memperkuat rantai pengembangan keunggulan penelitian, melalui supervisi bersama untuk program doktoral (Ph.D), menghubungkan mahasiswa dengan pembimbing ahli, serta membuka akses terhadap peluang pendanaan penelitian.
Didukung oleh pendanaan strategis dari UQ, pusat kolaborasi ini akan memainkan peran penting dalam mempererat hubungan bilateral, meningkatkan hasil penelitian, serta memperkuat kapasitas kelembagaan di kedua universitas.
Peluncuran UI-UQ Collaboration Centre bertepatan dengan Misi UQ ke Indonesia, di mana Profesor Terry dan para pimpinan universitas lainnya turut merayakan 25 tahun kemitraan UQ–UI.
Melalui program ini, mahasiswa akan memperoleh kemampuan untuk melihat tantangan dari berbagai perspektif, suatu pola pikir yang sangat dibutuhkan di dunia saat ini.
“Mereka belajar menavigasi konteks budaya yang beragam, berpikir kritis lintas disiplin, dan berkolaborasi dengan rekan dari berbagai latar belakang,” ujar Terry,
Di samping itu, Prof. Heri menegaskan komitmen UI untuk terus memperdalam hubungan akademik dengan UQ.
“Menatap 25 tahun ke depan, kami akan terus membangun jembatan keunggulan dan persahabatan antara Indonesia dan Australia,” tutup Rektor UI. (m38)
| Ubhara Jaya Perkuat Jejaring Akademik Lewat MoU dengan Lima Perguruan Tinggi Mitra |
|
|---|
| Universitas Mercu Buana Kampanyekan Gaya Hidup Sehat Lewat Fun Walk 2025 di TMII Jakarta Timur |
|
|---|
| Cak Imin Ajak Pesantren Lakukan Transformasi Hadapi Tantangan Zaman |
|
|---|
| Universitas Trisakti Kukuhkan 2.227 Lulusan Unggul di Wisuda Semester Genap 2024/2025 |
|
|---|
| Peringati Dies Natalis ke-40, UMB Bertekad Menuju Universitas Bereputasi Internasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Vice-Chancellor-and-President-UQ-Profesor-Deborah-Terry-AC-dan-Rektor-UI-Heri-Hermansyah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.