Netizen Dukung Pramono Anung Ganti 1.000 Sopir JakLingko

WARTAKOTALIVE.COM - Netizen dukung keputusan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang bakal mengganti 1.000 sopir angkot mikrotrans JakLingko. 

Mulai dari sopir yang ugal-ugalan hingga ogah berhenti di pemberhentian angkutan umum menjadi alasan netizen sepakat dengan peremajaan sopir mikrotrans JakLingko. 

Diketahui Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku akan melakukan peremajaan sopir mikrotrans JakLingko.

Berdasarkan informasi dari Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Welfizon Yuza, akan ada peremajaan pengemudi Mikrotrans di Jakarta mencapai 1.000 orang.

“Nah, Pak Dirut menyampaikan tadi nanti akan melakukan perbaikan peremajaan 1.000 orang pengemudi untuk JakLingko supaya mereka lebih tertata dan saya menyetujuinya,” ucapnya.

Hal ini diambil setelah pihaknya menerima banyaknya kritik terhadap sopir Mikrotrans JakLingko yang dianggap kerap ugal-ugalan hingga tidak mau berhenti di pemberhentian bus. 

Kabar mengenai Pramono Anung yang bakal mengganti 1.000 sopir Mikrotrans itu viral di platform X setelah dibagikan influencer A Ainur Rohman.

Seorang netizen mengaku kerap dilewati angkot Mikrotrans yang kosong.

“Buat aku yang paling nyebelin teh suka ga berenti di bus stop, padahal posisi armada ga full. gak tau kenapa gitu dah suka ngeskip ngeskip padahal kita dah siap mau naik,” komentar netizen

Diketahui sejak digandeng pihak Transjakarta, sopir angkot yang tergabung dalam JakLingko tidak lagi digaji berdasarkan banyaknya penumpang melainkan target perkilometer dalam satu hari.

Baca juga: Kecelakaan Jaklingko di Cilangkap Tewaskan Warga, Pramono Segera Ganti 1.000 Sopir?

Netizen lainnya menyebut bahwa pihaknya kerap mendapatkan sopir mikrotrans ugal-ugalan.

Diduga hal itu lantaran Mikrotrans merupakan angkutan gratis yang disubsidi oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Sopir ugal ugalan dan bersikap seenaknya apa karena mikir penumpang nya gratis ya? Maksudnya gak ngasih uang sama sekali tarifnya. Jadi mereka berfikir ya lo gratis kan naiknya jadi harus terima aja apa yg ada" tulis netizen lainnya.

Namun demikian netizen lain meminta Pramono Anung juga bisa membenahi sistem mikrotrans JakLingko.

Sebab diduga para sopir ugal-ugalan dan ogah berhenti di pemberhentian bus lantaran mengejar target rit yang tidak wajar untuk situasi di Jakarta yang macet.

“Gue gak suka sopir ugal-ugalan tapi balik lagi ke sistem, mereka ugal-ugalan karena mereka harus ngejar target 100km/hari, kalau kurang dari itu mereka ga bakal UMR. Apalagi Jakarta macetnya kek gimana, ada jalanan kosong dikit mereka langsung ngebut biar dapet target. Enggak selamanya supir salah,” tulis netizen lain.

Sebagai informasi untuk mencapai besaran UMP (upah minimum provinsi) Jakarta, para sopir harus bekerja 28 hari dalam sebulan dengan rata-rata jarak tempuh 100 km/hari.

Dengan asumsi tersebut, besaran gaji yang diterima sopir JakLingko kurang lebih berada di kisaran Rp 1.809/kilometer. 

Perhitungan ini didapat dari besaran gaji UMP Jakarta dibagi total jarak yang ditempuh sopir JakLingko setiap bulan (28 hari × 100 km).

Namun dalam pelaksanaannya, para sopir ini mengatakan sulit untuk menempuh jarak sejauh 100 km per hari karena kondisi Kota Jakarta yang sangat macet. 

Sehingga pada akhirnya total gaji yang mereka dapat setiap bulan kurang dari UMP Jakarta di Rp 5.067.381.