Ledakan di SMAN 72

Polisi Klaim Situasi Sudah Aman, Aktivitas Belajar di SMAN 72 Jakarta Ditargetkan Normal Minggu Ini

Irjen Asep Edi Suheri menekankan pentingnya kepedulian bersama untuk melindungi anak-anak dari pengaruh negatif.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Ramadhan LQ
KASUS LEDAKAN - Polda Metro Jaya gelar konferensi pers penanganan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, Selasa (11/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Kapolda Metro Jaya mengungkapkan, peledakan di masjid di SMAN 72 tidak termasuk tindak pidana terorisme
  • Irjen Asep mengatakan pelaku yang merupakan siswa di sekolah tersebut tidak terkait jaringan teror
  • ABH yang terlibat dalam ledakan tersebut diketahui merupakan siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri.

 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q 


WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Kegiatan belajar-mengajar di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, ditargetkan kembali normal pekan ini.

Hal ini disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).

"Sebagaimana disampaikan bapak Kapolri, kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 ditargetkan kembali berjalan normal pada minggu ini," kata Irjen Asep.

"Dan Insya Allah kegiatan ngajar mengajar kami upayakan untuk bisa berlangsung secepatnya," sambungnya.

Lebih lanjut, jenderal bintang dua tersebut menegaskan, situasi saat ini aman dan terkendali.

Pembersihan lokasi ledakan dan penyisiran area kejadian juga telah dilakukan.

Baca juga: KPAI Ingatkan Pendekatan Restoratif untuk Pelaku Anak dalam Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta

Ia menekankan pentingnya kepedulian bersama untuk melindungi anak-anak dari pengaruh negatif.

"Tentunya peristiwa ini menimbulkan luka dan keprihatinan yang mendalam bagi kita semuanya, kita semua turut merasakan kesedihan yang dialami para korban serta para guru, serta para keluarga besar SMA Negeri 72 Jakarta," tutur Asep.

"Dan yang paling utama, dari kejadian ini kita semua bisa memahami dampak dari hal tersebut sangat besar sekali, untuk itu kita bersama stakeholder terkait merasa perlu untuk hadir serta melakukan pendampingan dan melakukan upaya langkah-langkah pencegahan, termasuk konseling, agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali," lanjut dia. 

KBM dilakukan secara daring

Kegiatan belajar di SMA 72 Jakarta masih dilakukan secara daring, Rabu (12/11/2025).

Pembelajaran secara jarak jauh itu digelar setelah ledakan yang terjadi di area masjid sekolah itu pada Jumat (7/11/2025).

Suasana sekolah masih sepi dari aktivitas para siswa.

Baca juga: Kagumi Tindak Kekerasan, Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Merasa Selalu Tertindas hingga Kesepian

Di balik pagar sekolah tersebut terlihat lima orang sedang duduk di kursi sembari berbincang.

Dua di antaranya menggunakan seragam berwarna biru khas Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL).

Terlihat sejumlah kendaraan motor terparkir di halaman sekolah.

Baca juga: Terungkap, Ini Kronologi Lengkap Peristiwa Ledakan di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading Jakarta Utara

Di bagian luar sekolah juga terlihat satu kendaraan motor berwarna putih yang terdapat tulisan 'Polisi Militer'.

Sejumlah pengendara yang melintas di depan sekolah tersebut sempat menengok ke area dalam.

Beberapa saat kemudian, sebuah meja dikeluarkan ke depan gerbang sekolah dan dipasang pula sebuah tenda kecil berwarna biru.

Baca juga: Sejumlah Figur Ekstremis dari Berbagai Negara Jadi Inspirasi Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Meja dan tenda tersebut diperuntukkan bagi sejumlah orang yang mencoba untuk masuk ke dalam sekolah.

Beberapa kali sejumlah guru keluar dari gerbang sekolah dan beberapa diantaranya kembali membawa plastik bening berisikan gorengan dan kue basah.

Salah seorang guru mengakui proses belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta masih dilakukan secara daring.

Baca juga: Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Ditetapkan sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum

"Masih (daring)," ucapnya saat ditanyai Kompas.com pada Rabu pagi.

Mengenai kapan dimulainya pembelajaran secara luring, ia tidak bisa memberi kepastian.

"Tanya langsung dinas (pendidikan) saja," ujarnya.

Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Sebelumnya, ledakan terjadi di masjid sekolah SMAN 72 Jakarta pukul 12.15 WIB pada Jumat (7/11/2025).

Ledakan terdengar saat siswa dan guru sedang melaksanakan salat Jumat di masjid sekolah, yang berada dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading itu.

Keterangan saksi menyebutkan, suara ledakan pertama terdengar ketika khotbah sedang berlangsung, lalu disusul suara ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda.

Baca juga: Siswa SMAN 72 Jakarta Dalam Pemulihan Pasca Ledakan, Pramono Bebaskan Sistem Belajar

Ledakan itu mengakibatkan 96 orang luka-luka.

Penyelidikan awal kepolisian menunjukkan pelaku diduga merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut.

Siswa itu sebelumnya dikabarkan mengalami perundungan yang diduga menjadi salah satu latar belakang aksinya.

Baca juga: Gerak-gerik Terduga Pelaku Sebelum Ledakan di SMAN 72 Jakarta Terekam CCTV

Pada Selasa sore, Polda Metro Jaya memastikan pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan teror mana pun.

"Tindakan dilakukan secara mandiri, tanpa keterkaitan dengan jaringan teror tertentu," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dalam konferensi pers, Selasa.

Hasil penyelidikan menunjukkan pelaku merupakan anak di bawah umur yang masih berstatus sebagai siswa aktif di SMAN 72 Jakarta.

Baca juga: Terungkap Sisi Lain Kehidupan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin menyampaikan, pelaku merasa kesepian dan tidak memiliki teman yang bisa dijadikan tempat curhat.

"Dia merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik itu di lingkungan keluarga, kemudian di lingkungannya itu sendiri, maupun di lingkungan sekolah," ujar Iman.

Akibatnya, terduga pelaku peledakan memupuk rasa marah terhadap semua orang.

Baca juga: SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading Masih Dijaga Polisi dan TNI setelah Ledakan, Siswa Belajar Daring

Ia juga kerap menyendiri dan menjauh dari orang-orang di sekitarnya.

Dari tumpukan perasaan marah itu, ABH lantas mencari pelampiasan.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved