Sains
Siap-siap Komet 3I/ATLAS Mendekat ke Bumi, Benarkah Pesawat Alien?
Keberadaan Komet 3I/ATLAS yang mendekat ke matahari menjadi perbincangan di masyarakat khususnya di kalangan penganut teori konspirasi.
WARTAKOTALIVE.COM - Keberadaan Komet 3I/ATLAS yang mendekat ke matahari menjadi perbincangan di masyarakat khususnya di kalangan penganut teori konspirasi.
Komet 3I/ATLAS menjadi target spekulasi ekstrem, termasuk teori konspirasi yang menuduh bahwa 3I/ATLAS adalah pesawat luar angkasa alien.
Para penganut teori konspirasi percaya pemerintah Amerika Serikat mencoba menyembunyikan bukti sifat aslinya.
Terlebih disebutkan warna komet 3I/ATLAS telah berubah-ubah seiring waktu.
Lalu benarkan komet 3I/ATLAS merupakan pesawat alien?
Spekulasi liar tentang komet 3I/ATLAS tersebut dibantah seorang postdoctoral fellow di Lowell Observatory di Arizona dan salah satu penulis studi tersebut Qicheng Zhang.
Zhang menegaskan bahwa tidak ada bukti perubahan warna berulang pada koma gas komet.
"Kami tidak memiliki bukti untuk koma gas yang berubah warna," kata Qicheng Zhang seperti dikutip dari Kompas.com
Zhang menjelaskan bahwa komet sering disebut "bola salju kotor" karena inti padatnya terbuat dari gas beku yang mengandung debu dan batuan.
Ketika komet mendekati Matahari, gas beku ini menyublim menjadi gas, menciptakan lingkaran gas terang yang disebut "koma."
Menurut Zhang, secara teknis, komet 3I/ATLAS hanya terlihat "berubah warna" sekali, yaitu ketika koma gasnya menjadi cerah saat komet mengeluarkan gas karena pemanasan Matahari awal tahun ini.
Peristiwa ini sudah terjadi jauh sebelum laporan tentang "perubahan warna" yang dianggap baru muncul.
"Sejauh yang kami tahu, komet hanya berubah warna sekali ketika koma gasnya pertama kali terlihat atau terang, dan sekarang masih seperti itu (hanya lebih terang)," ujar Zhang.
Ia menambahkan bahwa pencerahan dan rona biru/hijau sudah mulai terlihat sejak awal September melalui foto-foto dari astronom amatir.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa koma gas kemungkinan besar masih ada dan berkontribusi secara substansial pada kecerahan keseluruhan.
Namun, Zhang menegaskan bahwa tanpa spekulasi ekstrem pun, objek ini sudah cukup mempesona.
Lintasan tak terduganya melalui sudut kosmos kita menawarkan "rare peek" (pandangan langka) ke kondisi di luar Tata Surya.
Baca juga: Siap-siap Lihat Fenomena Langka, Ini Jadwal Supermoon Rabu Malam
Banyak teleskop berbasis darat, bahkan teleskop konsumen sekecil 6 inci, serta teleskop ruang angkasa seperti Hubble, ExoMars Trace Gas Orbiter (Eropa), dan Tianwen-1 (China) berhasil menangkap citranya.
Komet 3I/ATLAS akan melakukan pendekatan terdekatnya dengan Bumi pada 19 Desember 2025 melintas pada jarak sekitar 270 juta kilometer (167 juta mil).
Para ilmuwan berharap untuk belajar lebih banyak tentang objek unik ini saat ia menjauhi Matahari.
Sementara itu dimuat situs NASA Komet 3I/ATLAS tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi dan akan tetap jauh.
Jarak terdekatnya dengan planet kita adalah sekitar 1,8 unit astronomi atau sekitar 270 juta kilometer dari bumi.
3I/ATLAS akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari sekitar 30 Oktober 2025, pada jarak sekitar 1,4 au atau 210 juta kilometer tepat di dalam orbit Mars.
Ukuran dan sifat fisik komet antarbintang sedang diselidiki oleh para astronom di seluruh dunia.
3I/ATLAS diperkirakan akan tetap terlihat oleh teleskop berbasis darat hingga September 2025, setelah itu ia akan terlalu dekat dengan Matahari untuk diamati.
Ia akan muncul kembali di sisi lain Matahari pada awal Desember 2025, sehingga memungkinkan pengamatan ulang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/KOMET-3IATLAS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.