Ledakan di SMAN 72
Siswa SMAN 72 Korban Ledakan Jalani Operasi Ketiga karena Kelainan Otak
Salah satu siswa SMAN 72 akan menjalani operasi yang ketiga akibat ledakan, ada kelainan di batang otak.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, KELAPA GADING - Siswa berinisial AAS sudah menjalani dua kali operasi di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta usai jadi korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
Ugi datang seorang diri dan mengungkap kondisi anaknya yang sudah membaik usai jalani operasi sebanyak dua kali.
"Terus, yang ada operasi ketiga katanya, operasi kepala itu. Dilihatin saya itu, ada kelainan di dekat batang otak katanya," ujar Ugi, Senin, (10/11/2025).
Menurutnya, pada saat terjadi ledakan, posisi anaknya sangat dekat dengan bom karena terluka parah di bagian kirinya.
Ugi menyatakan, anaknya tidak mengetahui jumlah ledakan masjid di SMAN 72 karena sudah tidak sadarkan diri.
"Jadi, saat peledakan pertama yaudah dia enggak sadar. Nah, digotong sempat viralnya karena darahnya banyak," ungkapnya.
Baca juga: SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading Masih Dijaga Polisi dan TNI setelah Ledakan, Siswa Belajar Daring
Ugi menegaskan, teman-teman anaknya yang membopong sempat berteriak Aufa kritis, sehingga banyak awak media yang mencari keluarga untuk wawancara.
Saat ini, kata Ugi, kondisi anaknya sudah mulai membaik dan sadarkan diri meski masih menunggu jadwal operasi ketiga.
"Katanya, iya. Jadi, ada hasil ronsen itu. Nah, ini itu ada kelainan di saraf ya," imbuhnya.
Sebelumnya, Salah satu orangtua siswa bernama Ugi mendatangi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk mengambil barang-barang anaknya, Senin (10/11/2025).
Ugi tiba di lokasi sekira pukul 10.00 WIB dan langsung masuk ke dalan untuk membawa pulang perlengkapan sekolah anaknya berinisial AAS.
Anaknya, kata Ugi, sudah menjalani operasi sebanyak dua kali di Rumah Sakit Islam Jakarta.
"Operasi di kepala, dekat kupingnya, lengan tangannya. Operasi kedua karena masih ngerasa sakit di tangan ternyata ada serpihan yang tertinggal," kata Ugi, Senin. (m26)
Polri Terjunkan Puluhan Psikolog Dampingi Korban
Polda Metro Jaya melalui Biro Psikologi SSDM Polri dan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya terus melaksanakan pendampingan psikososial serta bantuan awal psikologis (Psychological First Aid/PFA) bagi korban, keluarga, dan tenaga pendidik pascaledakan di SMAN 72 Jakarta Utara.
Kegiatan pendampingan dipimpin Brigjen Yohanes Ragil dari Biro Psikologi SSDM Polri, dengan melibatkan puluhan psikolog dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya yang berkompeten dalam penanganan krisis dan pemulihan trauma.
Pendampingan pada Sabtu (8/11/2025) difokuskan di tiga lokasi utama, yakni RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS YARSI Cempaka Putih, dan SMAN 72 Jakarta Utara.
Tim memberikan layanan Psychological First Aid yang berfokus pada pemulihan emosi, penguatan rasa aman, serta pengelolaan stres pascakejadian.
Di lingkungan sekolah, psikolog Polri juga menggelar sesi konseling bagi kepala sekolah dan guru yang terdampak secara emosional.
Baca juga: Analisis Tim Jihandak Ledakan SMAN 72 Diduga Menggunakan Remote Control Atau Pengendali Jarak Jauh
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menegaskan, pendampingan psikososial merupakan bagian dari komitmen Polri untuk memberikan pelayanan holistik pascainsiden.
“Pendampingan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kami ingin memastikan seluruh korban dan keluarga mendapatkan dukungan psikologis yang cukup, seiring dengan proses penyelidikan yang masih berjalan intensif oleh tim gabungan,” ujar Budi.
Dari hasil observasi lapangan masih ada 12 korban yang dirawat di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, termasuk 2 di ICU, sementara 29 korban telah dipulangkan.
Sedangkan di RS YARSI Cempaka Putih ada 13 korban dirawat (1 di ICU), dan 1 korban sudah pulang dan di RS Pertamina Jaya ada 1 korban masih dirawat, 6 lainnya telah pulang.
Sejumlah keluarga korban menyampaikan, anak-anak mereka masih membutuhkan pendampingan psikologis lanjutan setelah pemulihan medis. Sebagian lainnya menyatakan rasa ikhlas dan berharap kegiatan belajar di sekolah dapat segera berlangsung kembali secara aman dan kondusif.
Pihak sekolah saat ini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai izin dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar.
Renovasi di area terdampak juga sedang dilakukan jajaran Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Kelapa Gading agar kondisi sekolah kembali normal.
Budi menambahkan, pendampingan psikologis akan dilanjutkan hingga dua minggu ke depan.
Tim psikolog Polri akan memberikan layanan trauma healing bagi seluruh siswa melalui kegiatan psikoedukasi, konseling, pendampingan psikososial dan jika diperlukan, psikoterapi.
"Langkah ini diharapkan membantu pemulihan menyeluruh agar para siswa dapat kembali beraktivitas dengan tenang dan percaya diri," katanya.
Selain penyelidikan dan pendampingan psikologis, Polda Metro Jaya juga memastikan adanya koordinasi lintas lembaga dengan rumah sakit, Dinas Pendidikan, dan kementerian terkait, agar penanganan medis dan psikososial berjalan paralel dan terukur.
| SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading Masih Dijaga Polisi dan TNI setelah Ledakan, Siswa Belajar Daring |
|
|---|
| Pemprov DKI Dukung Pembatasan Game Online Usai Ledakan di SMAN 72 |
|
|---|
| Pramono Minta Seluruh Siswa SMAN 72 Jakarta Belajar Daring Mulai Hari Ini |
|
|---|
| Terduga Pelaku Bawa 7 Bahan Peledak di SMAN 72 Jakarta, yang Meledak |
|
|---|
| Buntut Ledakan di SMAN 72, Presiden Prabowo Akan Batasi Game Online |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/orangtua-korban-ledakan-SMAN-72xx.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.