Ledakan di SMAN 72

Siswa SMAN 72 Korban Ledakan Jalani Operasi Ketiga karena Kelainan Otak

Salah satu siswa SMAN 72 akan menjalani operasi yang ketiga akibat ledakan, ada kelainan di batang otak.

Wartakotalive/Miftahul Munir
KORBAN LEDAKAN - Salah satu orangtua siswa bernama Ugi mendatangi SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk mengambil barang-barang anaknya, Senin (10/11/2025). Anaknya akan menjalani operasi yang ketiga (WARTA KOTA/MIFTAHUL MUNIR) 

Pendampingan pada Sabtu (8/11/2025) difokuskan di tiga lokasi utama, yakni RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS YARSI Cempaka Putih, dan SMAN 72 Jakarta Utara

Tim memberikan layanan Psychological First Aid yang berfokus pada pemulihan emosi, penguatan rasa aman, serta pengelolaan stres pascakejadian.

Di lingkungan sekolah, psikolog Polri juga menggelar sesi konseling bagi kepala sekolah dan guru yang terdampak secara emosional.

Baca juga: Analisis Tim Jihandak Ledakan SMAN 72 Diduga Menggunakan Remote Control Atau Pengendali Jarak Jauh

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menegaskan, pendampingan psikososial merupakan bagian dari komitmen Polri untuk memberikan pelayanan holistik pascainsiden.

“Pendampingan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kami ingin memastikan seluruh korban dan keluarga mendapatkan dukungan psikologis yang cukup, seiring dengan proses penyelidikan yang masih berjalan intensif oleh tim gabungan,” ujar Budi.

Dari hasil observasi lapangan masih ada 12 korban yang dirawat di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, termasuk 2 di ICU, sementara 29 korban telah dipulangkan.

Sedangkan di RS YARSI Cempaka Putih ada 13 korban dirawat (1 di ICU), dan 1 korban sudah pulang dan di RS Pertamina Jaya ada 1 korban masih dirawat, 6 lainnya telah pulang.

Sejumlah keluarga korban menyampaikan, anak-anak mereka masih membutuhkan pendampingan psikologis lanjutan setelah pemulihan medis. Sebagian lainnya menyatakan rasa ikhlas dan berharap kegiatan belajar di sekolah dapat segera berlangsung kembali secara aman dan kondusif.

Pihak sekolah saat ini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai izin dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar.

Renovasi di area terdampak juga sedang dilakukan jajaran Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Kelapa Gading agar kondisi sekolah kembali normal.

Budi menambahkan, pendampingan psikologis akan dilanjutkan hingga dua minggu ke depan. 

Tim psikolog Polri akan memberikan layanan trauma healing bagi seluruh siswa melalui kegiatan psikoedukasi, konseling, pendampingan psikososial dan jika diperlukan, psikoterapi.

"Langkah ini diharapkan membantu pemulihan menyeluruh agar para siswa dapat kembali beraktivitas dengan tenang dan percaya diri," katanya.

Selain penyelidikan dan pendampingan psikologis, Polda Metro Jaya juga memastikan adanya koordinasi lintas lembaga dengan rumah sakit, Dinas Pendidikan, dan kementerian terkait, agar penanganan medis dan psikososial berjalan paralel dan terukur.

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved