Berita Nasional
Sejarah Pesantren Lirboyo yang Bisa Ubah Sarang Penyamun Jadi Pusat Islam Jawa Timur
Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur disorot usai tayangannya di sebuah televisi swasta viral.
Setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Dlomroh) yang juga putri Kyai Sholeh Banjarmelati, KH Abdul Karim pindah ke Desa Lirboyo.
Saat itu Desa Lirboyo masih dipenuhi dengan kehidupan yang jauh dari moral.
Menetapnya KH Abdul Karim diharapkan bisa menyebarkan syiar Islam lebih luas sehingga kehidupan warga sekitar bisa jauh lebih baik.
Dengan hal ini diharapkan Lirboyo yang semula angker dan rawan kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan tentram.
Harapan kepala desa menjadi kenyataan. Konon ketika pertama kali kyai Abdul Karim menetap di Lirboyo, tanah tersebut diadzani.
Saat itu juga semalaman penduduk Lirboyo tidak bisa tidur karena perpindahan makhluk halus yang lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
Tiga puluh lima hari setelah menempati tanah waqaf tersebut, KH. Abdul Karim mendirikan surau mungil nan sederhana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Sementara itu dimuat situs Lirboyo.net pada tahun 1910 berdirilah sebuah Pondokan Pesantren yang dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Lirboyo.
Seiring waktu, pesantren tersebut kemudian dihampiri oleh para muslim untuk mendapatkan pengajaran agama Islam.
Hal ini membuat Pesantren Lirboyo bisa jadi menjadi pesantren terbesar di tanah Jawa melihat dari jumlahnya yang mencapai hampir kurang lebih empat puluh ribu santri.
Selain itu pesantren tersebut juga telah melahirkan banyak tokoh Kyai Ulama dan Umara di Indonesia.
Pondok Pesantren Lirboyo juga telah memiliki peran penting yang paling berpengaruh bagi Nahdlatul Ulama dan terutama Pemerintahan Jawa timur.
Terhitung saat ini usia Pondok Pesantren Lirboyo sudah mencapai 113 tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.