Kriminalitas

Kronologi Penusukan Yoyo di Cilandak Jaksel, Berawal dari Teriakan Minta Tolong

Inilah kronologi pria bernama Yoyo di Cilandak pada minggu (5/10) membuat wanita bernama M terluka kena sayatan pisau

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wartakotalive/Ramadhan LQ
PENYERANGAN - Empat orang menderita luka-luka akibat penyerangan yang dilakukan seorang pria berinisial RMS alias Yoyo (46) di Jalan Cilandak VI, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (5/10/2025). (Ramadhan L Q) 

WARTAKOTALIVE.COM, CILANDAK - Empat orang menderita luka-luka akibat penyerangan yang dilakukan seorang pria berinisial RMS alias Yoyo (46) di Jalan Cilandak VI, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (5/10/2025).

Satu di antara yang menjadi korban ialah seorang wanita bernama M (45), yang lengannya terkena sayatan pisau oleh Yoyo.

Kepada Warta Kota, Senin (6/10/2025) sore, M menjelaskan kronologi Yoyo mengamuk serta melukai sejumlah warga.

Hal itu terjadi Minggu (5/10/2025) pukul 12.30 WIB, ketika wanita inisial N selaku kakak pelaku minta tolong ke rumah W, Ketua RT 9 RW 3.

Adapun jarak rumah N meminta tolong ke rumah W kurang lebih 50 meter.

Baca juga: Bareskrim Tangkap 7 Provokator Amuk Massa, Ada Suami Istri, 592 Akun Medsos Diblokir

"Yang saya tahu, kakaknya datang ke rumah, teriak-teriak, manggil-manggil 'Pak RT, om Wili, om Wili', terus pada keluar 'Kenapa?' 'Tolong dong bantuin adik saya, si Yoyo'," ujar M.

Namun, N hanya bertemu dengan anaknya W yang berinisial M.

N pun meminta M untuk cari bantuan kepada petugas keamanan setempat.

"Saya manggil sekuriti juga enggak ada, terus saya cari bantuan, keluar enggak ada siapa-siapa," ucap M.

M kemudian lari sekuat tenaga sampai minimarket yang ada di pinggir jalan raya.

Sayangnya, ia juga tidak menemukan bantuan hingga akhirnya kembali ke rumah.

Ia lantas menemukan asisten rumah tangga sekaligus penjaga anjing di rumah Yoyo berinisial A sudah dalam keadaan terkapar dengan darah bercucuran dari perutnya.

Sementara N didorong oleh Yoyo sampai akhirnya jatuh ke batu.

W yang sempat mencoba membantu turut menjadi korban dengan luka tusuk di bagian perut.

Sedangkan M bersama warga lainnya, D, lari untuk bersembunyi.

Tangan Yoyo sudah memegang pisau lipat koleksinya dan tatapannya kosong serta mata melotot.

Ia lalu berjalan santai di jalanan Jalan Cilandak VI dan mencari warga lainnya hingga masuk ke salah satu rumah.

Baca juga: Polisi Bekuk Provokator Sekaligus Pelaku Penyerangan dan Pembakaran Polsek Cipayung serta Ciracas

"Saya lari masuk ke rumah yang pagarnya kebuka, bareng mbak D. Mbak D sempat lolos, tapi saya enggak. Dia sudah masuk, dan langsung mengenali saya," tambahnya.

Yoyo langsung menyerang dengan pisau kecil yang dibawanya dari dalam kantong. 

M yang sempat bersembunyi di rumah tetangga akhirnya juga menjadi sasaran serangan.

Ia mengalami luka di bagian tangan akibat serangan tersebut. 

M menjelaskan, Yoyo menggunakan pisau kecil, mirip pisau pemotong.

"Posisinya saya lagi begini (menghindar), jadi kena di tangan. Saya kenal tangannya, berat," jelasnya saat menggambarkan serangan tersebut.

Ia mengungkapkan kekecewaannya karena polisi datang terlambat, usai beberapa warga sudah menjadi korban.

Selain dirinya, M menyebut ada tiga orang lain yang juga menjadi sasaran penusukan, termasuk ayahnya.

"Total korban ada 5 orang, tapi yang kena (luka) tusuk ada 4," ucap M.

Seorang saksi mata lainnya, Thobby (51) mengungkapkan, dirinya pertama kali mengetahui kejadian itu usai dihubungi M.

Namun, ia tidak menjawab panggilan M karena sedang mandi.

"M sempat bilang 'Bapak ketusuk'. Setelah itu saya langsung ke lokasi. Waktu itu jalanan ramai, banyak warga berkumpul, terutama di ujung jalan," ujarnya, yang merupakan Ketua RT 4 RW 3.

Menurut dia, sesampainya di lokasi, warga memperingatkan untuk tidak mendekat karena pelaku membawa senjata tajam.

"Saya sempat intip, ada kepala orang di situ. Tapi warga bilang, ‘Pak jangan, bahaya. Dia bawa sajam’," tambah dia.

“Saya lihat ke dalam rumah, ada kepala orang. Lalu saya hubungi Pak Santika dan keamanan. Polisi datang tidak lama setelah itu,” lanjutnya.

Polisi yang datang ke lokasi berupaya membujuk pelaku agar meletakkan senjatanya, namun pelaku tidak merespons. 

Ia disebut dalam kondisi tidak sadar dan tidak mengenali orang-orang di sekitarnya.

“Polisi juga tampak kesulitan karena pelaku seperti tidak mendengar atau mengenal siapa pun. Senjatanya jenis karambit, pisau lipat kecil,” tambah T.

Aparat kemudian memanggil bantuan tambahan, termasuk personel yang dilengkapi senjata untuk mengatasi pelaku. 

Sekitar pukul 12.55 WIB, pelaku akhirnya berhasil diamankan setelah dilumpuhkan, dan langsung dibawa ke kantor polisi.

Terkait latar belakang pelaku, warga menyebut Yoyo dikenal sebagai pribadi pendiam. 

Ia juga disebut tidak aktif dalam kegiatan masyarakat.

“Dia memang bukan warga saya. Jadi enggak terlalu dekat juga. Setahu saya, sudah lama ada dugaan ketergantungan obat-obatan. Dia juga enggak kerja,” ujar Thobby.

Yoyo diketahui tinggal di rumah bertingkat dua yang berada di Jalan Cilandak VI Nomor 37 sejak kecil, bersama keluarganya. 

Ibunya merupakan warga negara Spanyol, sedangkan ayahnya berasal dari daerah Jawa.

“Dia lahir di sini, dari kecil sudah tinggal di sini bersama dua saudaranya,” jelas Thobby.

Saat ini, pelaku dikabarkan sudah tidak berada di lingkungan perumahan dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. 

Menurut informasi terakhir, Yoyo kemungkinan akan dirujuk ke rumah sakit jiwa untuk penanganan lebih lanjut. (m31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved