MMA IMPACT Indonesia 2025 Pertemukan Para Pemimpin C-Level Berbagai Industri Pemasaran dan Digital

Ringkasan Berita:

• MMA IMPACT Indonesia 2025 mempertemukan para pemimpin C-level berbagai industri pemasaran dan digital.
• Forum membahas agentic AI big data social marketing dan akselerasi pertumbuhan digital Indonesia.
• MMA menekankan kepemimpinan pemasaran modern yang berfokus pada inovasi dan pertumbuhan jangka panjang.

 
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Arah masa depan pemasaran Indonesia kembali menjadi sorotan ketika para petinggi C-suite, pemilik bisnis, hingga pendiri startup berkumpul dalam forum MMA IMPACT Indonesia 2025 yang digelar di The Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta.

Suasananya terasa seperti reuni para pendorong industri, lengkap dengan diskusi yang membahas perubahan besar yang akan membentuk lanskap marketing menuju 2026.

Dalam forum itu, peserta mengikuti sesi keynote, dialog fireside, hingga panel diskusi yang memadukan data lapangan dan pengalaman praktis.

MMA Indonesia menyebut forum ini dirancang agar para pemasar dapat mengambil keputusan berbasis bukti di tengah perubahan digital yang bergerak cepat.

Baca juga: Trump Kirim Surat ke Presiden Israel, Minta Benjamin Netanyahu Diampuni Penuh

Baca juga: Misteri PNS Hilang, Ternyata Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Ciliwung Cipayung

Baca juga: Kabar Gembira, Kuota Haji Bekasi Tahun 2026 Bertambah, Waktu Tunggu Turun hingga 4 Tahun

Diskusi paling hangat muncul saat para pemimpin membahas pengaruh agentic AI dalam strategi pemasaran. Teknologi yang memadukan kecerdasan buatan dengan pengambilan keputusan otomatis ini diperkirakan menjadi fondasi utama pertumbuhan bisnis beberapa tahun ke depan.

Peserta forum juga menyoroti bagaimana big data dan analitik menjadi mesin utama untuk ekspansi pemasaran.

Dengan pasar Big Data Analytics Software Indonesia yang diperkirakan mencapai puluhan miliar dolar pada 2030, para pemasar menilai pentingnya penguasaan data untuk memahami perilaku konsumen yang berubah cepat.

Di sisi lain, social marketing juga disebut sebagai elemen kunci. Perkembangan social commerce yang diproyeksikan tumbuh signifikan membuat para pemimpin mulai memikirkan strategi yang mampu memadukan kreativitas dan analisis digital secara seimbang.

Digital Economy Indonesia Diprediksi Melejit

Forum turut menampilkan proyeksi ekonomi digital Indonesia yang disebut bisa menembus 210 hingga 360 miliar dolar pada 2030. Kombinasi inovasi fintech, adopsi AI, layanan cloud, hingga strategi pemerintah seperti National Digital Economy Framework menjadi faktor pendorongnya.

Sektor e-commerce juga diprediksi berkembang pesat. Pada 2030 nilainya berpotensi melampaui 194 miliar dolar, dengan dominasi transaksi dari Gen Z dan Milenial. Dua kelompok ini diperkirakan akan menyumbang 85 sampai 90 persen transaksi digital nasional melalui platform mobile-first dan dompet digital.

Ketua MMA Indonesia Sutanto Hartono menegaskan bahwa peran pemasar kini tak lagi sebatas membangun kesadaran merek.

Ia menilai pemimpin pemasaran harus mampu memadukan perspektif strategis dengan teknologi AI untuk memberikan nilai perusahaan berjangka panjang.

“Pemimpin harus menanamkan kecerdasan di setiap keputusan pemasaran. Bukan hanya soal loyalitas tetapi pertumbuhan jangka panjang,” ujar Sutanto.

Sementara itu, Country Head MMA Indonesia Shanti Tolani menyebut para pemimpin tidak lagi bisa berjalan sendiri. Mereka harus bergerak dalam kolaborasi berbasis data dan inovasi.
Ia menekankan pentingnya menjaga pembangunan merek yang berpihak pada keberagaman dan nilai jangka panjang.

Acara ditutup dengan pandangan kolektif bahwa kepemimpinan pemasaran Indonesia di masa depan akan didefinisikan oleh tindakan berani dan bertanggung jawab.

MMA IMPACT Indonesia 2025 menegaskan forum ini akan tetap menjadi ruang penting untuk mendorong transformasi digital agar lebih adaptif dan relevan menghadapi tantangan 2026.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp