Menkeu Purbaya Ingin Ikut ke Tiongkok Bahas Utang Whoosh, Sentil Soal Dana Sitaan Korupsi

Menteri Keuangan Purbaya Minta Dilibatkan dalam Negosiasi Utang Whoosh ke Tiongkok, Singgung Dana Sitaan Korupsi

Editor: Joanita Ary
YouTube channel CNN Indonesia
PURBAYA SOAL WHOOSH -- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan keinginannya untuk turut serta dalam proses negosiasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh dengan pihak Tiongkok. Ia menilai keterlibatannya penting agar pembahasan mekanisme pembayaran utang bisa berjalan lebih transparan dan komprehensif. 

WARTAKOTALIVE.COM, Jakarta — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan keinginannya untuk turut serta dalam proses negosiasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh dengan pihak Tiongkok.

Ia menilai keterlibatannya penting agar pembahasan mekanisme pembayaran utang bisa berjalan lebih transparan dan komprehensif.

Purbaya menyebut bahwa saat ini pemerintah tengah mempersiapkan tim yang akan berangkat ke Tiongkok guna membahas secara detail skema pembayaran dan restrukturisasi pinjaman proyek strategis tersebut.

Ia berharap bisa ikut dalam rombongan tersebut agar proses negosiasi tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mempertimbangkan aspek fiskal dan kepentingan nasional secara menyeluruh.

“Saya berharap bisa ikut dalam diskusi itu, agar posisi pemerintah Indonesia dapat disampaikan dengan lebih lengkap, terutama terkait dampak fiskalnya,” ujar Purbaya di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Proyek kereta cepat Whoosh, yang dibangun dengan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok, diketahui menelan biaya sekitar Rp 113 triliun.

Sebagian pendanaannya berasal dari pinjaman luar negeri yang dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Pemerintah kini tengah mencari formula terbaik agar pembayaran utang tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dalam kesempatan yang sama, Purbaya juga menyinggung wacana penggunaan dana hasil sitaan korupsi untuk membantu membayar sebagian utang proyek tersebut.

Menurutnya, ide itu masih dalam tahap pembahasan internal di tingkat pemerintah dan belum diputuskan secara resmi.

Itu masih dalam diskusi. Prinsipnya, dana sitaan harus digunakan untuk kepentingan publik, namun mekanismenya perlu dikaji dengan hati-hati agar tidak menimbulkan persoalan hukum baru,” kata Purbaya.

Sumber di Kementerian Keuangan menyebutkan, pemerintah tengah menimbang berbagai opsi pembayaran, termasuk skema restrukturisasi pinjaman dan pembagian beban antara pemerintah serta BUMN yang terlibat dalam proyek.

Negosiasi dengan pihak Tiongkok diperkirakan akan menjadi salah satu pertemuan kunci dalam menentukan arah pembiayaan Whoosh ke depan.

Keterlibatan langsung Menteri Keuangan dalam negosiasi diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan.

Selain itu, langkah tersebut juga dipandang sebagai sinyal bahwa pemerintah ingin menegaskan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek strategis nasional yang menyedot perhatian publik tersebut.

Proyek Whoosh menjadi simbol kerja sama infrastruktur Indonesia–Tiongkok sekaligus menjadi sorotan karena pembengkakan biaya dan skema pembiayaannya yang kompleks.

Pemerintah berkomitmen memastikan agar proyek ini tetap beroperasi secara berkelanjutan tanpa menambah tekanan terhadap APBN.

 

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved