Hari Pahlawan
Meski Pernah Jadi Korban Orde Baru, Tokoh Malari 1974 Sebut Soeharto Layak Jadi pahlawan
Pernah jadi korban orde baru, kini Soelaeman justru menilai Soeharto layak jadi pahlawan. Mengapa ia berubah pandangan?
Ia menduga peristiwa itu bukan spontan, melainkan bagian dari dinamika politik internal yang sedang memanas di lingkar kekuasaan.
“Kerusuhan Malari saya yakini bukan murni gerakan mahasiswa. Ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum politik saat itu,” katanya.
Pasca peristiwa tersebut, Soelaeman termasuk di antara sekitar 800 mahasiswa yang ditangkap.
Ia kemudian kembali ditahan pada 1977 karena dianggap memprovokasi mahasiswa dalam gerakan Kampus Kuning.
“Saya sempat dituduh menghasut mahasiswa menolak hasil Pemilu 1977. Padahal saya hanya menyuarakan tanggung jawab moral terhadap demokrasi,” ujarnya.
Dalam paparannya, Soelaeman mengurai dua sisi besar kepemimpinan Soeharto yang ia sebut sebagai “dosa dan jasa.”
Menurutnya, dosa Soeharto antara lain pelanggaran HAM di berbagai peristiwa, seperti tragedi 1965, Tanjung Priok, Talangsari, Marsinah, dan Trisakti, serta praktik KKN dan pembatasan politik rakyat.
Namun, di sisi lain, jasa Soeharto juga besar dari pembubaran PKI, keberhasilan swasembada pangan, pertumbuhan ekonomi stabil selama dua dekade, dan program keluarga berencana yang diakui dunia.
“Soeharto memang punya sisi kelam, tapi juga punya peran besar dalam membangun fondasi ekonomi nasional. Kita tidak bisa menilai sejarah hanya dari satu warna,” ucapnya.
Soelaeman menilai Soeharto berhasil menjaga stabilitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ia menyebut, selama Orde Baru, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata mencapai 7 persen, inflasi terkendali, dan kebutuhan pokok relatif terjangkau.
“Rakyat hidup tenang, kesempatan kerja terbuka luas, dan Indonesia dikenal di dunia sebagai negara yang stabil,” katanya.
Meski pernah menjadi korban dari kekuasaan Orde Baru, Soelaeman mengaku tidak menyimpan dendam pribadi terhadap Soeharto.
Ia justru berpendapat bahwa bangsa ini perlu bersikap adil dalam menilai sejarah.
“Kalau Soekarno dengan segala kesalahannya bisa diangkat menjadi pahlawan nasional, maka Soeharto pun berhak atas penghormatan yang sama,” ujarnya.
| Hari Pahlawan, Bupati Bogor Ajak Generasi Muda Teladani Semangat Pahlawan |
|
|---|
| KAI Peringati Hari Pahlawan, Teladani Semangat Juang dalam Pelayanan Transportasi |
|
|---|
| Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Andi Arief Akui Beri Dukungan Hanya karena AHY |
|
|---|
| 35 Tokoh dari Rachland Nashidik hingga Rocky Gerung Tolak Gelar Pahlawan Nasional Soeharto |
|
|---|
| Genggaman Erat Prabowo untuk Tutut dan Bambang Saat Soeharto Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/anak-harto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.