Produksi Nasional Berlimpah, Beras Catatkan Deflasi Pertama dalam Lima Tahun Terakhir

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan produksi beras Indonesia diprediksi yang kedua terbesar di dunia setelah Brasil berdasarkan FAO.

tim media kementan
PRODUKSI BERAS - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan produksi beras Indonesia diprediksi yang kedua terbesar di dunia setelah Brasil berdasarkan FAO. Berdasarkan data inflasi nasional, deflasi beras sebesar 0,13 persen pada bulan September 2025 sekaligus jadi yang pertama dalam lima tahun terakhir di masa paceklik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan produksi beras Indonesia diprediksi menjadi yang kedua terbesar di dunia setelah Brasil. 

Hal tersebut berdasarkan prediksi Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) terkait produksi beras di Indonesia.

Hal ini dikatakannya usai rapat terbatas (ratas) dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025). 

"Ini menarik, produksi kita oleh FAO diprediksi kenaikannya adalah nomor dua terbesar di dunia setelah Brasil, ini FAO," kata Amran, Kamis.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia sudah mencapai 33,1 juta ton. 

Diperkirakan produksi beras dapat meningkat mencapai 34 juta ton di akhir tahun, jauh lebih besar dari total produksi tahun lalu yang mencapai 30 juta ton. 

"Dan hari ini, sampai dengan hari ini, produksi kita adalah 33,1 juta ton sesuai BPS. Januari sampai dengan November," ujar Amran.

Selain itu untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka, stok beras nasional menembus 4,2 juta ton.

Sementara pada saat yang bersamaan, harga beras di kalangan masyarakat mulai mengalami penurunan.

“Ini pertama dalam sejarah Indonesia stoknya 4,2 juta ton selama merdeka. Bulog berdiri tahun 1969, ini pertama dalam sejarah, tidak pernah terjadi. Stok tertinggi, kemudian NTP naik, dan ada yang menarik adalah penyumbang PDB tertinggi pertama, itu jawara adalah pertanian dalam sejarah,” ungkap Amran. 

Baca juga: Pemprov DKI Upayakan Stok Beras Premium Pasca Kasus Oplosan

Karena ketersediaan tersebut, beras menjadi salah satu komoditas penyumbang deflasi pada bulan ini.

Berdasarkan data inflasi nasional, deflasi beras sebesar 0,13 persen pada bulan September 2025. 

Capaian deflasi beras tersebut menjadi yang pertama dalam lima tahun terakhir di masa paceklik.

"Khusus bulan ini, beras terjadi deflasi yaitu -0,13 persen. Lima tahun terakhir ini, ini pertama di bulan September di saat paceklik, bisa ditunjukkan datanya, data inflasi (beras) -0,13 persen," tutur dia. 

Amran pun memastikan Indonesia sudah mencapai swasembada beras dalam 2 hingga 3 bulan mendatang. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved