Berita Nasional

Kebut Program Prabowo, Kemendikti Siapkan Transformasi 80 SMA Jadi Sekolah Garuda

Kebut Program Prabowo, Kemendikti Siapkan Transformasi 80 SMA Jadi Sekolah Garuda, Target Tambah 30 Sekolah Tahun Depan

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
SEKOLAH UNGGUL GARUDA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendasmen) Abdul Mu'ti meninjau SMA Unggulan MH Thamrin, di Jalan Bambu Wulung, Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu (8/10/2025). Menteri Dikti, Brian Yuliarto menjelaskan, SMA Unggul MH Thamrin mini menjadi sekokah tranformasi garuda yang merupakan salah satu program dari Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya adalah untuk menciptakan satu wahana bagi anak-anak yang memang memiliki keinginan kuat untuk nantinya menjadi peneliti dan industriawan yang unggul. 

WARTAKOTALIVE.COM, CIPAYUNG - Kementerian Pendidikan Tinggi telah memiliki 12 sekolah transformasi garuda dan empat lainnya sedang proses pembangunan untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul di Indonesia.

Menteri Pendidikan Tinggi, Brian Yuliarto menjelaskan, empat sekolah yang sedang tahap pembangunan bakal menerima siswa baru perdana di tahun 2026 mendatang.

"Untuk yang transformasi kan tentu sudah berjalan 16, mungkin tahun depan bisa nambah 30. Begitu ya," ucapnya, Rabu (8/10/2025).

Menurut Brian, satu sekolah garuda yang dibangun oleh Kementerian Pendidikan Tinggi membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 200 miliar.

Ia mengaku, saat ini sudah terdata ada sekira 80 SMA yang bakal jadi sekolah transofrmasi garuda untuk mencetak generasi unggul.

Salah satunya yang sudah disahkan menjadi sekolah transformasi garuda sesuai program pemerintah adalah SMA Unggul MH Thamrin.

"Jadi kan ada dua jenis sebenarnya, 20 itu sekolah baru karena memang sekolah baru pun itu di lokasi-lokasi yang memang pendidikan atau SMA-SMA unggulnya belum banyak atau tidak ada sama sekali," tegasnya. 

Baca juga: Cerita Talita Bersyukur Bisa Sekolah di SMA MH Thamrin, Mimpi Jadi Kenyataan

Brian memastikan, fasilitas SMA unggul yang dibina oleh Kemendikdasmen sudah sangat baik dan cukup lengkap.

Ia menegaskan, pihaknya hanya tinggal mengasah kemampuan para siswa dan menambah wawasan agar mereka bisa masuk ke perguruan tinggi ternama di dunia. 

"Sebenarnya kalau kita lihat kondisi yang ada, SMA-SMA Unggul yang selama ini dibina oleh Kementerian Dikdasmen itu sudah sangat baik ya. Kita bisa lihat sendiri, sekolah MH Tamrin juga baik," imbuhnya. 

Transformasi Sekolah Garuda

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Pendidikan Tinggi mengenalkan tranformasi sekolah garuda dengan membawa harapan baru bagi pendidikan unggul di Indonesia.

Salah satu sekolah unggul yang dikunjungi oleh Menteri Dikdasmen, Abdul Mu'ti yakni SMA Unggul MH Thamrin, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Menteri Dikti, Brian Yuliarto menjelaskan, SMA Unggul MH Thamrin mini menjadi sekokah tranformasi garuda yang merupakan salah satu program dari Presiden Prabowo Subianto.

Tujuannya adalah untuk menciptakan satu wahana bagi anak-anak yang memang memiliki keinginan kuat untuk nantinya menjadi peneliti dan industriawan yang unggul.

"Harapannya bisa mencetak SDM-SDM unggul untuk berkompetisi dengan SDM-SDM dari negara lain," kata Brian di lokasi, Rabu (8/10/2025).

Baca juga: Identitas Jenazah Wanita Tak Berbusana di Karawang Terungkap, Rupanya Dina Pegawai Alfamart

Brian menjelaskan, sekolah unggulan garuda ini akan membentuk para siswa agar bisa menjadi mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia seluruh dunia.

Menurutnya, di Indonesia juga sudah banyak perguruan tinggi unggulan yang tak kalah hebat dengan kampus-kampus yang ada di dunia.

Kurikulumnya enggak beda, kita hanya menambahkan saja supaya mereka lebih siap berkompetisi dengan sesama lulusan SMA dari negara lain," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Dikdasmen, Abdul Mu'ti mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan Tinggi atas peluncuran program SMA unggul transformasi yang merupakan program prioritas Presiden.

Sekolah ini diyakini bisa melahirkan generasi Indonesia yang memiliki kemampuan-kemampuan di berbagai bidang, khususnya dalam Sains Teknologi Engineering and Math.

"Ini satu disiplin keilmuan yang memang sangat perlukan untuk Indonesia masa depan, apalagi memang sekarang ini kita melihat adanya gejala di mana minat untuk generasi muda belajar STEM ini memang cukup rendah, sehingga karena itu," ungkapnya.

Mengenal Program Sekolah Unggul Garuda

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi secara resmi memperkenalkan Sekolah Garuda pada Rabu (8/10/2025). 

Program ini merupakan sebuah inisiatif terpadu yang terdiri dari dua skema utama, yaitu Sekolah Garuda Baru dan Sekolah Garuda Transformasi.

Keduanya dirancang secara sinergis untuk meningkatkan kualitas dan memperluas keseimbangan akses pendidikan di seluruh Indonesia.

Sampai tahun 2029, akan dibangun 20 Sekolah Garuda Baru.

Pada tahun 2025, empat sekolah akan dibangun dengan target mulai beroperasi di tahun ajaran 2026/2027.

Kemudian, diharapkan akan terbentuk 80 Sekolah Garuda Transformasi hingga 2029.  

Dikutip dari situs resmi Komdigi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto mengungkapkan bahwa Sekolah Garuda adalah program strategis nasional yang lahir dari visi besar Presiden Prabowo Subianto melalui Program Hasil Terbaik Cepat Nomor 4, yaitu membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten. 

Hal ini disampaikannya dalam agenda “Mengenal Sekolah Garuda: Harapan Baru Pendidikan Unggul”. Acara ini serentak digelar di 16 titik wilayah Indonesia.  

“Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama, yakni penyeimbang akses bagi seluruh anak bangsa agar dapat berprestasi, inkubator pemimpin untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045, terutama di bidang sains dan teknologi, serta pendidikan berkualitas yang menyatu dengan pengabdian masyarakat,” ujar Menteri Brian. 

Mendiktisaintek menjelaskan bahwa Sekolah Garuda Baru akan dibangun dari nol di wilayah dengan akses pendidikan yang masih terbatas. Sedangkan Sekolah Garuda Transformasi yang dikembangkan SMA/MA yang telah ada, untuk memperkuat potensi unggul para siswanya, agar mampu menembus kampus terbaik dunia. Dengan ekosistem yang terwujud dalam dua skema ini, Sekolah Garuda bukan sekadar pembangunan sekolah, tetapi sebuah investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi Indonesia yang cerdas, berdaya saing global, dan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal. 

“Sekolah Garuda ini memang kita siapkan untuk melahirkan para petarung, Garuda-Garuda muda, yang lawannya bukan lagi sesama anak bangsa, tetapi negara lain. Singapura, China, Jepang, Amerika bisa bikin apa, kita juga harus bisa. Itulah yang nanti dilahirkan oleh Sekolah Garuda, petarung-petarung dengan level yang siap bersaing, meyakinkan diri bahwa kita mampu berkompetisi dengan siswa-siswa dari negara lain, dan kita pasti bisa,” tegas Menteri Brian.

Program Sekolah Garuda hadir sebagai respons yang dirancang untuk menjadi katalisator transformasi pendidikan nasional.

Dengan model sekolah berasrama, kurikulum berstandar internasional, dan fokus pada pemerataan akses, Sekolah Garuda bertujuan menumbuhkan generasi pemimpin dan inovator yang holistik, berdaya saing global, dan siap berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.

Dua Skema Ekosistem Pendidikan 

Program ini memiliki dua skema utama, yaitu membangun sekolah baru di daerah yang belum memiliki SMA unggul, serta membina sekolah-sekolah yang sudah ada, agar para siswa mampu bersaing hingga ke perguruan tinggi tingkat dunia.  

“Dengan ekosistem yang terwujud dalam dua skema ini, Sekolah Garuda bukan sekadar pembangunan sekolah, tetapi sebuah investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi Indonesia yang cerdas, berdaya saing global, dan tetap berpijak pada nilai-nilai lokal,” tutur Menteri Brian. 

Sekolah Garuda Baru adalah sekolah yang dibangun dari nol di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), serta daerah yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan unggul. Sekolah ini dirancang sebagai ekosistem pembelajaran inklusif dengan kurikulum berbasis data, fasilitas yang efisien, dan program pengabdian masyarakat sebagai bagian dari proses belajar.  

Sekolah Garuda Transformasi merupakan program penguatan bagi SMA/MA yang sudah ada, agar mampu mengoptimalkan potensi siswa dan sekolah menuju standar pendidikan kelas dunia. Program ini meliputi pembinaan bagi siswa, peningkatan kapasitas guru, serta penguatan manajemen sekolah.  

Pengenalan serentak Sekolah Garuda sendiri dilakukan di 16 wilayah seluruh Indonesia.

Terdiri dari 12 titik Sekolah Garuda Transformasi dan empat titik lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru. Sebanyak 12 Sekolah Garuda Transformasi meliputi SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh; SMA Unggul Del, Sumatera Utara; MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta; SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat; SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah; SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah; SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur; SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan; MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo; SMAN Siwalima Ambon, Maluku; dan SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya.  

Lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru yang turut dikenalkan dalam kesempatan kali ini terdapat di Belitung Timur; Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur; Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara; dan Bulungan, Kalimantan Utara. 

Dengan implementasi yang cermat dan komitmen berkelanjutan, Sekolah Garuda tidak hanya akan melahirkan talenta kelas dunia, tetapi juga menjadi model pendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved