Berita Jakarta

Kali Krukut Bakal Dinormalisasi, Disebut Jadi Biang Kerok Banjir di Kemang Jakarta Selatan

Normalisasi Kali Krukut di Jakarta Selatan kini menjadi kebutuhan mendesak. Ini penjelasan Pramono Anung.

dok. Sudin SDA Jakarta Selatan
PENGERUKAN KALI KRUKUT - Petugas tengah mengeruk sedimentasi di Kali Krukut, Cilandak Timur, Pasar Minggu pada Minggu (15/6/2025). Pengerukan dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat setempat yang kerap diterjang banjir ketika air meluap dari kali karena hujan. 
Ringkasan Berita:
  • Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, normalisasi Kali Krukut kini menjadi kebutuhan mendesak
  • Sejumlah warga di sekitar bantaran kali, khususnya di kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan, mulai merasa resah usai mendengar rencana tersebut

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, normalisasi Kali Krukut kini menjadi kebutuhan mendesak. 

Langkah tersebut dinilai penting untuk mencegah banjir berulang di kawasan sekitar aliran Kali Krukut.

"Persoalan di Kali Krukut ini banjirnya berulang-ulang, sudah waktunya harus dieksekusi,” kata Pramono Anung, Jumat (14/11/2025). 

Baca juga: Turun Langsung ke Kali Krukut, Pramono Temukan Penyebab Utama Banjir Jaksel

Pramono telah meminta tim untuk segera melakukan sosialisasi terkait normalisasi Kali Krukut, yang di kanan dan kirinya diketahui sebagai kawasan padat penduduk.

Sosialisasi ini dilakukan agar warga memahami urgensi normalisasi Kali Krukut.

Hal ini menjawab keresahan warga yang tinggal di sekitar aliran Kali Krukut dan mengkhawatirkan nasib tempat tinggalnya karena berpotensi digusur oleh pemerintah. 

Baca juga: Tanggul Retak di Kali Krukut Banjiri Kemang, Pramono Percepat Normalisasi

"Saya sudah memerintahkan untuk dilakukan sosialisasi, baik di Sungai Krukut maupun Sungai Mampang, termasuk hulunya," kata Pramono. 

Pramono sempat meninjau langsung kondisi Kali Krukut di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, jakarta Selatan. 

Usai peninjauan, Pramono melihat kondisi aliran Kali Krukut mengalami penyempitan hingga menimbulkan banjir di wilayah Kemang dan sekitarnya. 

Baca juga: Pramono Dapat Cobaan, Jalan Kemang Raya Banjir Parah, Langsung Minta Normalisasi Kali Krukut

Menurut Pramono, banyak bangunan yang berdiri di atas badan sungai, sehingga menghambat aliran air ketika curah hujan tinggi. 

Pemprov DKI Jakarta akan melakukan normalisasi Kali Krukut sepanjang 1,3 kilometer, ditambah penyiagaan pompa untuk semakin meminimalisasi dampak banjir di permukiman sekitar. 

"Saya sudah meminta untuk segera disiapkan pompa di ujung Kali Krukut," katanya. 

Warga Malah Resah

Sebelumnya, Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani, menyoroti rencana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk melakukan normalisasi aliran Kali Krukut, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Yani mengungkap, sejumlah warga di sekitar bantaran kali, khususnya di kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan, mulai merasa resah usai mendengar rencana tersebut. 

Keresahan ini disampaikan warga ke Yani saat kunjungan reses. 

Baca juga: Pemkot Jaksel Intensifkan Pencegahan Banjir, Keruk Kali Krukut dan Bersihkan Saluran Kemang Raya

"Saya hadir di RW 11 dan RW 5 Kelurahan Pela mampang, yang kebetulan ada di pinggir Kali Krukut, mereka resah dan gelisah," kata Yani. 

Menurut Yani, warga khawatir proyek normalisasi ini berdampak langsung terhadap tempat tinggal mereka.

Keresahan warga muncul karena hingga kini belum ada sosialisasi resmi dari pemerintah mengenai rencana tersebut. 

Baca juga: Banyak Jembatan Hingga Jamban, Pengerukan Anak Kali Krukut Jakpus Dilakukan Manual

Yani meminta agar Pemprov DKI Jakarta segera melakukan sosialisasi dan memastikan hak warga yang terdampak proyek tersebut terpenuhi secara layak. 

Yani juga menyampaikan permintaan warga agar Pemprov DKI tidak sekadar memberi ganti rugi atas lahan yang terkena proyek, melainkan ganti untung dari pembebasan lahan yang terdampak normalisasi. 

"Andai kena pembebasan untuk keperluan normalisasi Kali Krukut yang panjangnya 1,3 km itu, mereka meminta agar bisa mendapatkan ganti untung, bukan ganti rugi," kata Yani. (m27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved