Berita Jakarta
Operasi Zebra Jaya 2025 Dimulai, Berikut Jenis Pelanggaran yang Disasar
Operasi Zebra Jaya 2025 digelar selama dua pekan, mulai 17 hingga 30 November 2025. Operasi ini menyasar pelanggaran lalu lintas kasat mata
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dwi Rizki
“Kita tidak lagi menghitung dari jumlah kejadian saja, tapi melihat perbandingan dengan jumlah penduduk dan kendaraan. Jadi tidak selalu Polda besar yang paling tinggi tingkat pelanggarannya,” katanya.
Dalam rapat tersebut, Aries juga menyoroti keberhasilan Operasi Patuh yang digelar sebelumnya.
Menurutnya, penindakan terhadap kendaraan overload dan overdimension memberikan dampak besar hingga menjadi pembahasan di tingkat kementerian.
“Memiliki impact yang cukup banyak. Kemarin kita melaksanakan Operasi Patuh yang diarahkan ke kendaraan overload dan overdimension, dan itu dampaknya sampai ke kementerian. Sekarang bahkan jadi agenda lintas sektoral yang terus berjalan,” jelasnya.
Dari hasil analisis Korlantas, dalam tiga bulan terakhir tercatat 639.739 pelanggaran lalu lintas di seluruh Indonesia.
Sebagian besar pelanggar berusia produktif 26–45 tahun dan didominasi pengguna sepeda motor.
Meski penindakan idealnya dilakukan 95 persen lewat ETLE dan hanya 5 persen manual, kenyataannya di lapangan tilang manual masih cukup tinggi.
Untuk itu, Korlantas akan memperluas penggunaan ETLE, terutama perangkat ETLE handheld di daerah yang belum memiliki kamera statis.
“Kemarin saya sudah koordinasi dengan Dirgakkum. Tilang tetap bisa digunakan, tapi porsinya tetap 95 persen ETLE dan 5 persen manual, khusus wilayah yang belum punya ETLE statis atau untuk pelanggaran yang benar-benar perlu ditilang,” ujar Aries.
Selain penertiban balap liar, Operasi Zebra 2025 juga menekankan pendataan kegiatan melalui Sistem Informasi Satuan Operasi (SISLAOPS) Korlantas Polri.
“Kita akan datakan semua kendaraan yang terjaring penertiban agar punya database nasional. Data ini bisa diintegrasikan ke Samsat saat perpanjangan kendaraan,” jelasnya.
Dalam penegakan hukum, Korlantas juga menyiapkan pendekatan humanis lewat teguran simpatik.
“Kendaraan yang belum lengkap tidak bisa keluar sebelum dilengkapi. Walau hanya teguran, tetap harus sesuai prosedur. Dan ini yang akan kita ekspos di media agar masyarakat tahu pendekatan kita edukatif, bukan represif,” tutur Aries.
Berikut Jenis Pelanggaran yang disasar dalam Operasi Zebra 2025:
1. Memasang rotator dan sirene bukan peruntukan
| Polisi Gadungan Diciduk Usai Rampas Motor Ojol di Kalijodo Jakut, Pelaku Sudah 4 Kali Beraksi |
|
|---|
| Puluhan Kios Pasar Pramuka Disegel, Pedagang Kecewa Dituding Nunggak Sewa |
|
|---|
| Kebijakan Diketok Sepihak, Demokrat Sebut Ketua DPRD DKI Sangat Arogan |
|
|---|
| Resmikan Instalasi Biogas Komunal, Pramono: Jakarta Timur Ubah Limbah Jadi Energi |
|
|---|
| Kukuhkan Ribuan Prabu Jakarta 2025, Pramono Ingin Pelajar di Ibu Kota jadi Inspirasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Direktorat-Lalu-Lintas-Polda-Metro-Jaya-melakukan-sosialisasi-Operasi-Zebra-Jaya-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.