Berita Jakarta

Politisi PSI Selamatkan Pendidikan Fadli, tak Bisa Sekolah Karena tak Punya Akta Kelahiran

Politisi PSI Kevin Wu bisa ditiru oleh anggota dewan lain, karena kerap bantu warga yang kesulitan.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/munir
SEKOLAH - Anggota DPRD DKI Komisi Fraksi PSI, Kevin Wu menindak lanjuti keluhan seorang warga bernama Untung Sumiati saat menggelar reses di Jalan Tubagus Angke Pesing RT 04/08, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kec. Gropet, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Bocah 11 tahun akhirnya bisa sekolah hari ini, Selasa (11/11/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Untung Sumiyari, nenek dari Fadli Al-Faro, bersyukur karena cucunya kini sudah bisa sekolah di Sanggar Kegiatan Belajar Negeri (SKBN) 05 Grogol Petamburan, Jakart Barat, Selasa (11/11/2025).

Selama ini, ia ingin sekolahkan cucunya secara formal, tapi karena tidak ada akte maka tak bisa sekolah, berhubung kurang di persyaratan.

Pasalnya, orangtua Fadli sudah lama bercerai dan keduanya sudah sama-sama menikah.

Baca juga: Hadirkan Kesetaraan, Pemprov DKI Terbiktkan KIA dan Akta Kelahiran Puluhan Anak Panti di Cipayung

Baca juga: Hanya Karena Tak Punya Akta Lahir, Anak 11 Tahun di Jakarta Tak Bisa Sekolah

"Jadi kan harus ada surat-surat nikah, surat apa enggak taunya sudah dibikinin sama neneknya disana (besan dari Untung), tapi enggak tahu ke mana itu persyaratannya," kata Sumiyari saat ditemui di SKBN 05 Gropet.

Sumiyari mengakui, cucunya sejak lama ingin sekolah dan setiap hari selalu bertanya kapan ia bisa mengeyam pendidikan seperti teman-temannya yang lain.

Ia juga malu karena hampir semua tetangganya selalu membicarakan cucunya lantaran tidak bersekolah, meski usianya sudah 11 tahun.

"Dia waktunya orang-orang pada sekolah atau temennya sekolah dia di rumah, dia enggak keluar kalau pagi-pagi, dia paling ke pasar suruh neneknya terus nanti ngurusin neneknya, ngebantuin saya gitu," ungkapnya.

Sumiyari sebelumnya sudah berupaya mencari akte cucunya di rumah besan, tapi karena sering berpindah kontrakan maka butuh waktu untuk mengetahui tempat tinggalnya.

Saat berhasil menemukan, ternyata besannya sudah meninggal dunia dan ia tidak tahu di mana letak penyimpanannya.

"Emang dari kecil sama saya, cuma begitu dia mau sekolah, dia diambil sama neneknya yang sono, mbahnya kalo sono, sama mbahnya, cuma enggak lama namanya dia udah biasa sama saya jadi dia balik lagi ke saya," terangnya.

Ia juga selalu menguatkan cucunya ketika mendapat ejekan dari teman-temannya lantaran tidak bersekolah.

Tak hanya dirinya, paman dan bibinya juga meminta agar Fadli tidak menangis apabila diejek karena Untung akan berupaya sekolahkan cucunya.

"Terus kemarin ada ikut kegiatan Udah ngeles setiap hari, setiap Sabtu Minggu. Saya dibilang di bibel sahabat anak," katanya.

Fadli sendiri sudah bisa baca, menulis dan berhitung meski tidak mendapat pendidikan secara formal.

Ia merasa terbantu dengan adanya bimbel di tempat tinggalnya secara gratis karena cucunya tidak sampai buta huruf.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved