Ledakan di SMAN 72
Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Ditetapkan sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum
Kapolda Metro Jaya mengungkapkan, peledakan di masjid di SMAN 72 tidak termasuk tindak pidana terorisme.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Ringkasan Berita:
- Kapolda Metro Jaya mengungkapkan, peledakan di masjid di SMAN 72 tidak termasuk tindak pidana terorisme.
- Irjen Asep mengatakan pelaku yang merupakan siswa di sekolah tersebut tidak terkait jaringan teror
- ABH yang terlibat dalam ledakan tersebut diketahui merupakan siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Status terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, kini sebagai anak yang berkonflik dengan hukum (ABH).
Hal tersebut disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).
"Berdasarkan hasil lidik sementara anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH," ucap Asep.
Ia mengungkapkan, peledakan di masjid di SMAN 72 tidak termasuk tindak pidana terorisme.
Irjen Asep mengatakan pelaku yang merupakan siswa di sekolah tersebut tidak terkait jaringan teror dan merupakan pribadi yang tertutup, namun menyukai konten kekerasan. Pelaku katanya bertindak secara mandiri.
"ABH (anak yang berhadapan dengan hukum) yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul, dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan, serta hal-hal yang ekstrem," ujar Irjen Asep.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, katanya anak yang berkonflik dengan hukum atau yang disingkat ABH yang terlibat dalam ledakan tersebut diketahui merupakan siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri.
"Dan tidak terhubung dengan jaringan teror mana pun," ujar Asep.
Sebelumnya, peristiwa ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang.
Ledakan itu terjadi saat berlangsungnya salat Jumat di masjid yang berada di area sekolah.
Begini Pesan Haru Korban Ledakan SMAN 72 untuk Orang Tua dan Polisi
Suasana haru menyelimuti ruang perawatan intensif (ICU) di salah satu rumah sakit rujukan di Jakarta.
Dari tempat tidurnya yang dikelilingi suara mesin pemantau detak jantung dan napas buatan, korban ledakan di SMAN 72 Jakarta menuliskan pesan singkat yang menggugah hati.
Tulisan itu ditujukan kepada ayah dan ibunya, sebuah surat yang sarat emosi dan keteguhan hati di tengah rasa sakit yang ia derita.
Dalam surat yang kini disimpan erat oleh sang ayah, korban menulis permintaan sederhana namun menggetarkan: ia ingin selalu ditemani.
Meski tubuhnya masih terbaring lemah dan penuh perban, ia tetap berusaha menyampaikan suaranya melalui tulisan tangan yang gemetar.
“Aku ingin Ayah dan Ibu jangan jauh-jauh. Temani aku terus, ya,” demikian penggalan isi surat tersebut yang ditunjukkan sang ayah kepada wartawan.
Tak hanya soal permintaan pribadi, korban juga menitipkan pesan yang lebih besar.
Ia berharap agar kepolisian mengusut tuntas peristiwa ledakan yang terjadi di lingkungan sekolahnya itu.
“Bilang ke Polisi, tolong cari tahu siapa yang buat ini. Jangan ada yang tutup-tutupi,” tulisnya dengan huruf yang mulai memudar di ujung kertas.
Ayah korban, dengan mata berkaca-kaca, mengaku hanya bisa berdoa agar putrinya segera pulih.
“Saya tidak tahu harus berkata apa. Anak saya masih di ICU, tapi dia sempat menulis itu di sela-sela sadar dan nyeri hebat. Itu membuat saya dan ibunya tidak bisa menahan tangis,” ujarnya dengan suara bergetar.
Tim medis menyebut, kondisi korban masih belum stabil.
Setelah menjalani tindakan penyelamatan pertama, dokter akan melakukan operasi lanjutan pada bagian tangan yang mengalami luka serius akibat ledakan.
Operasi kedua dijadwalkan berlangsung pada Senin (11/11/2025).
Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta hingga kini masih dalam penyelidikan kepolisian.
Densus 88 Antiteror Polri bersama tim Puslabfor tengah menelusuri sumber ledakan serta mengidentifikasi bahan yang digunakan.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak sekolah dan teman-teman korban.
Di tengah proses hukum yang terus berjalan, surat kecil dari ruang ICU itu menjadi pengingat bahwa di balik deretan fakta dan penyelidikan, ada kisah tentang luka, harapan, dan keberanian seorang anak yang masih berjuang antara hidup dan mati.
Sebuah pesan yang menuntut keadilan, namun juga menuntut kehangatan dari orang-orang terdekatnya.
Pramono Bebaskan Sistem Belajar
emerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membebaskan pihak SMAN 72 Jakarta menentukan sistem belajar-mengajar pasca peristiwa ledakan yang terjadi pada Jumat, 7 November 2025.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan kegiatan belajar mengajar sudah bisa kembali dilakukan secara tatap muka.
“Kami sudah memberikan kebebasan kepada Kepala Dinas Pendidikan karena kemarin memang saya minta untuk daring dan ternyata memang sebagian murid itu malah ingin tetap secara langsung di sekolah,” ungkap Pramono kepada wartawan di Gedung A. A Maramis, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).
Pramono menjelaskan, seluruh data yang diperlukan pihak kepolisian saat ini sudah didapatkan.
Sehingga program belajar mengajar secara langsung sudah dapat kembali dilakukan.
“Sekarang ini proses belajar-mengajarnya apabila dilakukan secara langsung, sebenarnya sudah bisa. Kami memberikan kebebasan sepenuhnya kepada sekolah,” jelas dia.
Pendampingan korban
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memberikan perhatian dan pendampingan penuh kepada para korban serta warga sekolah SMAN 72 Jakarta setelah insiden ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sejumlah langkah cepat pun telah diambil guna memastikan proses pemulihan, baik secara fisik maupun psikologis, dapat berlangsung dengan maksimal.
Hingga saat ini, tercatat 30 korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, yakni 14 orang di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, 15 orang di RS Yarsi, dan 1 orang di RS Pertamina Jaya.
Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik serta pemantauan kondisi secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah menyampaikan, pihaknya akan memberikan dukungan psikologis selama masa pemulihan, termasuk saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) berlangsung.
Ia menambahkan, Mobil SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) juga telah dihadirkan di lingkungan sekolah untuk memberikan dukungan psikis kepada siswa, guru, serta keluarga terdampak, termasuk kepada warga sekitar yang memerlukan konseling secara gratis.
“Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ dan proses pemulihan di sekolah,” ujar Iin dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyiapkan jadwal pendampingan klinis serta menurunkan tenaga medis bagi korban yang masih memerlukan perawatan lanjutan.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk memastikan ketersediaan tenaga psikolog guna mendampingi proses pemulihan para korban secara menyeluruh.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan hingga hari ini lokasi SMAN 72 masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi oleh pihak kepolisian.
Melihat kondisi tersebut, Nahdiana menegaskan kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara daring (online) mulai Senin, 10 November 2025, hingga kondisi sekolah telah dinyatakan dapat digunakan kembali.
"Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah. Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi oleh wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar anak-anak dapat pulih dan kembali merasa aman,” ujar Nahdiana.
Ia melanjutkan, sebelum kegiatan belajar dimulai, pihak sekolah juga akan mengundang orang tua siswa untuk memberikan pemahaman mengenai langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama pihak sekolah, psikolog, serta unsur wilayah setempat.
"Saat ini, para petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas PPAPP telah berjaga di lokasi untuk memastikan pendampingan berjalan baik," jelas dia.
Dalam memastikan pendampingan berjalan lancar, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mendampingi seluruh korban, guru, dan siswa SMAN 72 Jakarta agar dapat pulih sepenuhnya, baik secara fisik maupun psikologis, serta kembali menjalani kegiatan belajar dengan aman dan nyaman. (m27)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Polisi Ungkap Peledakan di SMAN 72 Bukan Aksi Terorisme, Pelaku Tertutup dan Suka Konten Kekerasan |
|
|---|
| Siswa SMAN 72 Jakarta Dalam Pemulihan Pasca Ledakan, Pramono Bebaskan Sistem Belajar |
|
|---|
| Terduga Pelaku Bom SMAN 72, Belajar dari Internet danTerjerumus ke Ekstremisme |
|
|---|
| Polisi Pastikan Pelaku Peledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta Bukan Anti-Islam |
|
|---|
| Terungkap Sisi Lain Kehidupan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/konferensi-pers-penanganan-kasus-ledakan-di-SMAN-72-Jakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.