Ledakan di SMAN 72
Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Ditetapkan sebagai Anak yang Berkonflik dengan Hukum
Kapolda Metro Jaya mengungkapkan, peledakan di masjid di SMAN 72 tidak termasuk tindak pidana terorisme.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Tulisan itu ditujukan kepada ayah dan ibunya, sebuah surat yang sarat emosi dan keteguhan hati di tengah rasa sakit yang ia derita.
Dalam surat yang kini disimpan erat oleh sang ayah, korban menulis permintaan sederhana namun menggetarkan: ia ingin selalu ditemani.
Meski tubuhnya masih terbaring lemah dan penuh perban, ia tetap berusaha menyampaikan suaranya melalui tulisan tangan yang gemetar.
“Aku ingin Ayah dan Ibu jangan jauh-jauh. Temani aku terus, ya,” demikian penggalan isi surat tersebut yang ditunjukkan sang ayah kepada wartawan.
Tak hanya soal permintaan pribadi, korban juga menitipkan pesan yang lebih besar.
Ia berharap agar kepolisian mengusut tuntas peristiwa ledakan yang terjadi di lingkungan sekolahnya itu.
“Bilang ke Polisi, tolong cari tahu siapa yang buat ini. Jangan ada yang tutup-tutupi,” tulisnya dengan huruf yang mulai memudar di ujung kertas.
Ayah korban, dengan mata berkaca-kaca, mengaku hanya bisa berdoa agar putrinya segera pulih.
“Saya tidak tahu harus berkata apa. Anak saya masih di ICU, tapi dia sempat menulis itu di sela-sela sadar dan nyeri hebat. Itu membuat saya dan ibunya tidak bisa menahan tangis,” ujarnya dengan suara bergetar.
Tim medis menyebut, kondisi korban masih belum stabil.
Setelah menjalani tindakan penyelamatan pertama, dokter akan melakukan operasi lanjutan pada bagian tangan yang mengalami luka serius akibat ledakan.
Operasi kedua dijadwalkan berlangsung pada Senin (11/11/2025).
Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta hingga kini masih dalam penyelidikan kepolisian.
Densus 88 Antiteror Polri bersama tim Puslabfor tengah menelusuri sumber ledakan serta mengidentifikasi bahan yang digunakan.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dari pihak sekolah dan teman-teman korban.
| Polisi Ungkap Peledakan di SMAN 72 Bukan Aksi Terorisme, Pelaku Tertutup dan Suka Konten Kekerasan |
|
|---|
| Siswa SMAN 72 Jakarta Dalam Pemulihan Pasca Ledakan, Pramono Bebaskan Sistem Belajar |
|
|---|
| Terduga Pelaku Bom SMAN 72, Belajar dari Internet danTerjerumus ke Ekstremisme |
|
|---|
| Polisi Pastikan Pelaku Peledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta Bukan Anti-Islam |
|
|---|
| Terungkap Sisi Lain Kehidupan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/konferensi-pers-penanganan-kasus-ledakan-di-SMAN-72-Jakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.