Bangunan Ambruk
Bangunan Majelis Taklim Ambruk yang Tewaskan 4 Orang dan 127 Luka Tak Berizin, Kades Bilang Ini
Gedung Majelis Taklim Ambruk yang Tewaskan 4 Orang dan 84 Luka Tak Berizin, Kades Bilang Ini
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, CIOMAS -- Ambruknya bangunan Majelis Taklim Asobiyah di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Minggu (7/9/2025) pagi yang menewaskan 4 orang 127 lainnya luka-luka, membuat publik mempertanyakan legalitas bangunan.
Terkait hal itu, Kepala Desa Sukamakmur Sri Widiarti, mengatakan bangunan tersebut diduga belum berizin.
"Seharusnya memang berizin, tetapi ini memang bangunan perorangan atau pribadi," kata Sri di Ciomas, Senin (8/9/2025).
Baca juga: Bangunan Majelis Taklim Ambruk di Ciomas Bogor, 4 Orang Meninggal Dunia dan 127 Orang Terluka
Berdasarkan informasi yang diterimanya, lanjut Sri, bangunan tersebut baru berdiri sekitar 3 bulan.
"Informasinya baru 3 bulan. Bangunan tersebut memang selalu digunakan untuk kegiatan pengajian ibu-ibu," ujarnya.
Sri mengaku sudah meminta keterangan pemilik bangunan terkait insiden dalam peringatan peringatan Maulid Nabi Muhammad ini.
"Kemarin peserta memang overload sehingga bangunan yang secara struktur kurang memadai ambruk," paparnya.
Sri memperkirakan peserta yang mengikuti kegiatan Maulid Nabi Muhammad ini sekira 200 orang.
Padahal kapasitas bangunan ini hanya menampung sekira 50 orang peserta.
"Peserta yang datang memang membeludak dari berbagai wilayah. Ada dari Desa Sukamakmur, Desa Sukaluyu dan Desa Sukaharja," ucapnya.
Sri mengaku pihaknya kini fokus ke penanganan korban dulu.
"Untuk masalah fisik bangunan, nanti kita tindaklanjuti," tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Bogor Rudy Susmanto, mengatakan pihaknya telah memerintahkan dinas terkait untuk mengecek soal izin bangunan.
"Kita akan tindaklanjuti secara serius. Nanti akan diurus oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait," kata Rudy saat meninjau korban di Desa Sukamakmur, Minggu (7/9/2025) sore.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menuturkan ambruknya bangunan majelis taklim mengakibatkan 4 orang tewas dan 127 lainnya luka-luka serta ditangani di sejumlah rumah sakit.
Baca juga: Bangunan Majelis Taklim Ambruk, BPBD Kabupaten Bogor Mencatat 85 Orang Terluka dan 4 Orang Meninggal
"(Majelis ambruk) mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dan 84 orang luka berat maupun luka ringan. Hari ini (korban luka) ditangani di beberapa rumah sakit yang ada di sekitar kabupaten dan kota Bogor," kata Rudy usai meninjau bangunan tersebut.
Rudy menjelaskan kejadian itu berlangsung saat ratusan orang menghadiri peringatan maulid nabi. Bangunan dikabarkan tidak kuat menahan beban orang yang hadir sehingga menimpa jemaah yang hadir.
Ia menjelaskan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu dihadiri sekitar 150 orang jamaah ibu-ibu. Jumlah peserta ternyata membludak dan di luar kapasitas seharusnya hingga menyebabkan lokasi menjadi penuh sesak.
Sebagian hadirin berada di dalam bangunan, sebagian di luar, dan sebagian lainnya di teras bangunan.
"Teras bangunan berdiri di pinggiran tebing, dan karena kelebihan kapasitas, akhirnya tidak mampu menahan beban. Akibatnya terjadi bencana, dan korban mencapai lebih dari 80 orang," katanya.
Rudy menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan meminta semua pihak bersabar menghadapi musibah tersebut.
"Kami ikut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga keluarga korban diberi ketabahan," ujar bupati.
Ia menegaskan jumlah korban masih bisa bertambah seiring pendataan yang dilakukan tim gabungan di lapangan.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Lanjutkan Penyelidikan Bangunan Ambruk di Johar Baru, Polres Jakarta Pusat Menunggu Hasil Puslabfor |
![]() |
---|
Bangunan Ambruk di Johar Baru Tewaskan Satu Orang, Keluarga Korban Histeris |
![]() |
---|
Bangunan Semi Permanen di Johar Baru Ambruk, Diduga Konstruksinya Rapuh |
![]() |
---|
Bangunan Rumah Semi Permanen di Johar Baru Ambruk, Dua Sepeda Motor Ringsek Tertimpa Material |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.