Sembari Liburan di Tanjung Lesung, Sandiaga Uno Berbagi Ilmu untuk UMKM

Selain Sandiaga Uno, hadir pula Arief Yahya, Menteri Pariwisata periode 2014-2019. Keduanya didaulat menjadi narasumber talkshow bertema UMKM.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
DUKUNG UMKM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2024 bersama Direktur Utama Tanjung Lesung, Poernomo Siswoprasetijo berbincang dengan pelaku UMKM, baru-baru ini. Sembari berlibur di Tanjung Lesung, Sandiaga Uno didaulat menjadi narasumber talkshow bertema UMKM Banten Leadership Gathering. 

Selain pelaku UMKM, talkshow ini diikuti pengurus PHRI Pandeglang, HIPMI Pandeglang, Institut Kemandirian Nusantara Banten, serta Kadin Indonesia bidang Pemasaran, Promosi, Inovasi dan Pengembangan Produk UMKM.

Di hadapan sekitar 100 pelaku UMKM, ayah tiga anak ini berbagi tips agar usaha UMKM bisa survive, tumbuh dan berkembang.

Menurutnya, langkah pertama agar UMKM bisa naik kelas adalah memastikan kualitas produk tetap bagus dan konsisten, disertai kemasan yang menarik. 

Kualitas dan kemasan yang baik akan meningkatkan nilai jual produk. Setelah itu, pelaku UMKM juga perlu jeli membaca pasar agar produknya bisa terserap dengan baik. 

Baca juga: Gelapkan Mobil Kredit, Dua Pegawai Perusahaan di Kendari Dipenjara

Baca juga: Dorong Logistik Hijau, Kinerja Angkutan Barang KAI Tembus 2,18 Juta Ton Sepanjang 2025

Jika tahap itu sudah tercapai, barulah masuk ke fase akses modal untuk mengembangkan usaha.

“Kalau akses pasar bagi pelaku UMKM di Pandeglang itu perihal konektivitas atau ketersambungan antar wilayah. Kita lihat, jalan tol Serang–Panimbang akan selesai pada 2026. Jadi, paling nggak, satu masalah akses ini sudah terpecahkan,” ujar Sandi.

Sandi menambahkan, dalam meningkatkan kualitas, baik dari rasa, kemasan, maupun pemasaran, pelaku UMKM sebaiknya mendapatkan pelatihan pendampingan oleh dinas terkait. 

Karena menurutnya, kunci dari UMKM bisa naik kelas ialah pelatihan dan pendampingan.

“Pendampingan diperlukan karena dalam pengelolaan UMKM, cash is king. Pengelolaan keuangan harus baik dulu. Lalu pikirkan kemasannya, packaging is queen. Banyak pelaku UMKM produknya bagus dan laku, tapi perhitungan pendapatannya justru boncos. Kalau ‘king–queen’ ini kuat, pelaku UMKM bisa membangun kingdom bagi usahanya,” urai Sandi.

Tak kalah penting, Sandi juga mengingatkan agar pelaku UMKM harus bisa menyesuaikan tema baru pariwisata. 

Baca juga: Taman Margasatwa Ragunan Buka Malam Hari Setiap Akhir Pekan, Ada Layanan E-Car Rp 250 ribu

Baca juga: Waspada Gangster di Tanah Abang Jakpus, Warkop di Jalan Jati Baru Sudah Tiga Kali Diserang

Saat ini, wisata tak hanya berfokus pada, yakni 3S 'sun, sea, sand'. Tetapi pariwisata berbasis 3S baru: spiritual, sustainbility, serenity – wisata yang menawarkan pengalaman batin, keseimbangan dengan alam, serta ketenangan jiwa. 

"Dan (3S baru) ini Tanjung Lesung sudah punya, tinggal (produk-produk) UMKM harus bisa ‘mengisinya’," kata Sandi.

Hal senada juga disampaikan Arief Yahya. Dia menyebut, game changer pariwisata Pandeglang, terutama Tanjung Lesung, bisa meningkat signifikan ialah akses, karena Tanjung Lesung dari segi daya tarik nature dan culture sudah bagus, tapi lokasinya jadi tantangan. 

Menurut Arief Yahya, wisatawan itu kalau ingin liburan ke tempat wisata tapi harus menempuh jarak sampai tiga jam itu ia cenderung malas. Karenanya, Arief Yahya meminta kepada Presiden RI saat itu, Joko Widodo, untuk menghadirkan tol. 

"Nggak ada jalan lain. Kalau tol selesai di September 2026, baru deh meledak," kata Arief Yahya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved