WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, sedang menjadi sorotan karena lalu-lintas yang macet.
Gubernur Jakarta Pramono Anung sampai berencana mengalihfungsikan trotoar di Jalan TB Simatupang sebagai solusi menuntaskan kemacetan.
Rencana itu justru dikritik para pejalan kaki.
Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Sebut Pemangkasan Trotoar Jalan TB Simatupang Jaksel Bukan Solusi Atasi Macet
Pramono menekankan, tidak seluruh trotoar di Jalan TB Simatupang akan dipangkas, melainkan hanya sebagian trotoar yang terdampak pembangunan proyek.
"Trotoar (yang dipangkas) adalah trotoar yang tidak dipakai karena ada proyek di sana," kata Pramono di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin (25/8/2025).
Upaya ini dilakukan agar arus lalu-lintas di Jalan TB Simatupang lebih lancar, setidaknya hingga November 2025.
Baca juga: 43 Titik Galian Pipa PAM Jaya Bikin Macet Lalu-lintas di Jakarta, Target Rampung September 2025
Ia minta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) rutin meginformasikan ke masyarakat terkait kondisi lalu-lintas di kawasan tersebut.
"Setiap hari diumumkan ada persoalan karena ada pembangunan tiga proyek," kata Pramono.
Pemprov Jakarta juga akan menambah 14 armada bus Transjakarta untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi untuk melayani rute yang melintasi Jalan TB Simatupang.
Baca juga: Upaya Urai Macet di Jalan TB Simatupang Jaksel, Buka-Tutup Exit Tol Cipete-Pondok Labu akan Diatur
"Harapannya (penambahan TransJakarta) orang menggunakan transportasi publik yang melewati Jalan TB Simatupang akan bertambah," jelas Pramono.
Pramono juga meminta proyek yang semula ditargetkan selesai pada November 2025.
Percepatan pengerjaan proyek ini dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut.
Baca juga: Macet di Jalan TB Simatupang Jakarta, Sebagian Trotoar Dipangkas untuk Memperlebar Jalur Kendaraan
Untuk mengurai kemacetan, Pramono meminta pagar atau pembatas proyek diperkecil serta memanfaatkan sementara sebagian trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalur lalu lintas.
Pramono meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak masalah kemacetan ini.
Dia menyebut, proyek galian yang sedang berjalan di Jakarta bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur kota, seperti pemasangan kabel bawah tanah, sanitasi, dan saluran air.
Baca juga: Jalan TB Simatupang Macet Parah, Pramono Anung Larang Keberadaan Pak Ogah Atur Lalu-lintas
Sebelumnya, Pramono menggelar rapat terbatas membahas solusi kemacetan di Jalan TB Simatupang.
Hasilnya, disepakati sejumlah langkah jangka pendek dan menengah untuk mengatasi kemacetan.
Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Yustinus Prastowo, menyampaikan, dari rapat itu, Pemprov Jakarta menyiapkan sejumlah langkah penanganan jangka pendek dan menengah.
Adapun langkah jangka pendek yang dirumuskan yakni:
1. Review Proyek Galian
Langkah ini dalam rangka melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian yang tengah berlangsung, yaitu proyek IPALD Perumda Paljaya sepanjang 7 kilometer di Cilandak, serta proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang empat kilometer.
Kedua proyek penting ini ditargetkan rampung Oktober dan November 2025.
2. Percepatan Pengerjaan
PAM Jaya dan Paljaya telah diinstruksikan untuk mempercepat pekerjaan dengan sistem 24 jam non-stop, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman, dan langkah teknis lainnya.
3. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
Diupayakan mengatur buka-tutup pintu masuk dan keluar tol pada jam sibuk guna mengurangi penumpukan kendaraan.
4. Optimalisasi Area Publik
Memanfaatkan area yang masih tersedia sebagai halte atau parkir sementara agar kendaraan umum tidak menumpuk di pinggir jalan saat menaikkan dan menurunkan penumpang
5. Pemanfaatan Trotoar
Menggunakan sementara trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan, terutama di titik penyempitan (bottleneck), mengingat trotoar di lokasi tersebut saat ini belum dapat digunakan pejalan kaki.
6. Sinergi Antarlembaga
Memperkuat koordinasi lapangan secara terpadu antara Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.
7. Informasi Lalu Lintas
Bekerja sama dengan Google dan platformnavigasi lain untuk menampilkan informasi terkini mengenai proyek yang berlangsung, sekaligus memberikan rute alternatif bagi pengguna jalan.
Untuk solusi jangka menengah, Yustinus menjelaskan, Pemprov Jakarta akan mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mengendalikan arus lalu lintas. (m27)